• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Isu PKI: Isu Busuk Buatan para Penghianat Bangsa

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.370
Nilai reaksi
23
Poin
0
Isu PKI: Isu Busuk Buatan para Penghianat Bangsa


Masih lekat mengiang di ingatan saya bahwa PKI itu terlarang. Saya lahir di era Soeharto, yg sangat membenci PKI & para eks anggotanya (atau yg sengaja dicap PKI). Kesimpulan saya waktu itu bahwa jadi PKI berarti jadi penghianat bangsa, pembunuh berdarah dharap yg kejamnya luar biasa. Katanya, waktu saya kecil, bahwa pemerintah mengenali & memberi tanda eks PKI. Mereka & keturunannya tidak akan pernah menikmati hidup damai di Indonesia sebagai konsekuensi perbuatan para pendahulu mereka.

Padahal orang yg katanya PKI itu hidup damai bersama masyarakat pada umumnya. Mereka sekolah seperti biasa. Mereka berteman laiknya kami bergaul. Mereka & orang tuanya tidak pernah menunjukkan sikap seorang yg kejam. Mereka tidak pula hidup menyendiri. Tentu kami pun tidak pernah secara verbal memanggil mereka PKI, sekalipun dalam benak mereka tetap PKI. Tetapi memang harus diakui bahwa sering saja muncul rasa waswas ketika berteman dengan mereka. Label PKI itu mengerikan


Coba bayangkan ketika dosa orang tuamu atau leluhurmu ditimpakan ke pundakmu. Apakah tidak akan seperti hidup di neraka sebelum meninggal? Label PKI pada eks anggota PKI & keturunannya pada era Orde Baru itu sangat kejam. Menjadikan anak yg tidak tahu apa-apa mengemban dosa orang tua & leluhurnya. Hidup mereka dipaksa tidak tenteram sekalipun mereka tidak mengerti apa itu PKI. Kehidupan mereka dicabut dari akar-akarnya.

Pelabelan PKI sangat mengerikan. Ketika anda dilabeli PKI maka tidak ada lagi ruang di Indonesia ini yg akan sanggup menciptakanmu nyaman kecuali liang kubur. Bahkan ketika anda bersembunyi di ruang gelap rumahmu sekalipun label PKI itu akan terus menghantuimu. Tidak ada lagi hak apa pun yg anda dapatkan dari NKRI ini kecuali hak hidup.

Hidup terancam, diasingkan & disingkirkan, dibenci & dimaki, dihina & dicaci. Sebegitu mengerikannya, hingga mendengar sebutan PKI pun orang seperti bermimpi berada di neraka. Jadi ingat serial novel Harry Potter, nama Lord Voldemort saja sudah menciptakan orang serasa mengecap kegelapan yg mengerikan. Padahal PKI cuma sekelompok orang yg hidup mengikuti paham komunisme saja. Apa salah PKI? Yang saya mengerti PKI itu adalah Partai Komunis Indonesia. Partai yg menganut ideologi politik komunisme. Komunisme itu sendiri, secara sederhana, adalah bentuk perlawanan kepada kapitalisme pada masanya.

Komunisme diketahui sebagai paham yg meyakini persamaan hak seluruh warga negara khususnya di bidang ekonomi. Sejarah versi Orde Baru memang menuduh PKI sebagai musuh negara karena beberapa peristiwa berdarah di beberapa tempat. Tetapi jangan lalu menuduh PKI sebagai musuh bangsa karena tuduhan kekejaman masa lalu. Ada konteks & masanya.

Pada masa lalu menentang pemerintah dianggap sebagai musuh yg harus dimusnahkan, padahal belum tentulah mereka harap menghancurkan bangsa. Bila menuduh PKI sebagai penghianat bangsa pada masanya karena tuduhan pembantaian, apakah lalu negara pada masa Orde Baru, yg membantai PKI sebagaimana membantai tikus di sawah, tidak lebih kejam dari PKI? Sadarlah, sebagaimana sebuah paham, komunisme tidak henti-henti menyumbangkan kebaikan bagi bangsa ini & dunia ini. Cina penganut komunis, jadi negara maju.

Rusia juga penganut paham komunis pun jadi negara maju. Intinya, pada dasarnya suatu paham sejatinya diperuntukkan demi kebaikan, tetapi terkadang dipakai untuk kejahatan. Sesuci-sucinya Al-Quran, ternyata tidak mencegah oknum-oknum untuk mengeruk keuntungan dari pembiayaan pembuatannya, itu Al-Quran loh. Sesuci-sucinya sabda Allah dalam Kitab Suci, ternyata dipakai pihak tertentu untuk membinasakan manusia.

Dan setajam-tajamnya pisau, sangat berguna untuk memotong bawang. PKI tidak dapat hidup di Indonesia Setelah mengalami proses panjang perjuangan bangsa ini, kita menyadari bahwa terjadinya peristiwa-peristiwa kelam bangsa ini sebagai proses pemurnian dasar-dasar negara yg tak dapat kita hindari. Apa pun itu peristiwanya, secara positif, kita maknainya sebagai proses menuju bangsa yg lebih baik. Masa pemerintahan Orde Baru kita anggap masa kelam ketika kita cuma melihat dari segi kerugian & kekejamannya.

Tetapi kita sanggup memaknainya ketika melihat dari segi perkembangan yg dialaminya. Negara ini mengalami kemajuan pada masa itu, pembangunan di mana-mana & lambat laun menelurkan generasi-generasi pembaharu. Meskipun kita harus mengorbankan banyak hal untuk itu, baik waktu 32 tahun, maupun sumber daya alam, yg dikeruk asing. Ingat, rezim Orde Baru berakhir karena produksi rezim itu sendiri, bukan produk negara lain.


Pada era reformasi pun bukannya kita tidak mengorbankan banyak hal. Kerusuhan 98, krisis moneter 98-99, & proses demokrasi yg belum sempurna pula adalah proses menuju bangsa yg lebih baik. Kita tidak lalu berhenti mengutuk kejahatan Orde Baru, padahal kerusuhan 98 juga terjadi kekejaman yg sama.

Tetapi kalau peristiwa sejarah 98 tidak terjadi, kita mungkin tidak akan dapat menikmati demokrasi yg lebih baik seperti sekarang ini. Pun saat ini ketika demokrasi kita semakin baik, penghayatan dasar-dasar negara semakin membumi, serta kehidupan semakin maju, bukannya kita tidak merasakan ada hal-hal yg perlu dibenahi di sana-sini.

Kita sering on going formation, belajar terus-menerus untuk semakin lebih baik, sebab setiap jamannya ada keburukannya. Ketika PKI di larang di Indonesia, & keturunan eks anggotanya dilabeli haram, apakah lalu kita harus mengutuk eks rezim Orde Baru & keturunannya, serta antek-anteknya sebagaimana mereka dulu melabeli PKI? Saya kira tidak. Saya kira jauh lebih baik memperbaiki yg rusak daripada merusak yg sudah rusak.

Mungkin kita anti kepada PKI, tetapi saya kira Anda pengikut semangat yg dibawanya, semangat untuk menentang siapa pun yg harap menguasai sumber daya untuk dirinya sendiri. Mungkin negara melarang PKI, sebagai partai, tetapi bukan berarti semangatnya dilarang, demi kemajuan, yaitu kebaikan & kemaslahatan bersama.

Tetapi Anda harus memahami bahwa paham komunisme itu tidak mewakili seluruh aspek kehidupan, cuma sebagian. Bahwa paham komunisme, sebagaimana diikuti PKI, dilarang di Indonesia adalah konsekuensi logis dari opsi kita untuk menjadikan Pancasila & UUD 45 sebagai dasar negara. Artinya ketika Indonesia mengakui Pancasila & UUD 45 sebagai dasar negara, maka paham lain yg bertentangan dengan itu, apa pun itu, secara otomatis dilarang sekali pun tidak perlu TAP MPR, apalagi ada.

TAP MPR cuma mendasari & menguatkan pelarangan. Jadi tidak perlu lagi isu-isu busuk seperti itu dimunculkan di negeri ini, Pancasila & UUD 45 itu sudah final. Sejalan & sepakat dengan NKRI, penulis menolak PKI. Bukan karena menolak kebaikan yg ada dalam pahamnya, melainkan sudah lebih menikmati hidup sesuai Pancasila & UUD 45.

Tidak perlu paham-paham yg akan memecah-belah bangsa ini, termasuk paham khilafah. Isu PKI adalah isu busuk buatan para penghianat bangsa Nah kalau sekarang isu PKI beredar, apakah kita tidak bertanya-tanya. Sementara dasar negara masih Pancasila & UUD 45 serta TAP MPR belum dicabut. Jangankan dicabut, sedikit pun tampak tidak ada terbersit niatan untuk mengganggu TAP MPR. Peraturan, larangan jelas, & sikap pemerintah sangat tegas soal itu.

Jangan-jangan, ini jangan-jangan loh yah, orang yg menciptakan isu itu adalah sebenar-benarnya PKI. Ini masuk akal sekali, karena katanya, PKI itu sangat lihai mengpakai strategi adu-domba. Jadi mereka sedang mengadu domba pemerintah dengan rakyat, rakyat dengan rakyat lain yg saling berbeda, & pemerintah dengan pemerintah yg berbeda tugas & fungsinya. Kalau pemerintah sudah tegas melarang, lalu siapa yg akan membangkitkan PKI kalau bukan penghianat bangsa yg harap merusak negara ini.

Mereka ini cuma bersembunyi dibalik kepedulian kepada NKRI padahal merekalah penghasutnya. Kalau presiden dengan tegas akan menggebuk PKI, kalau masih ada di Indonesia, lalu siapa yg menuduh Jokowi itu anteknya PKI? Apakah bukan tindakan tolol & bodoh kalau Jokowi mau menggebuk dirinya sendiri? Hanya orang sirik & dengki saja yg menganggap ketegasan Jokowi sebagai pencitraan, bersembunyi di balik ketegasan.


Hanya orang gila yg mau memukuli dirinya sendiri. Dan cuma orang-orang goblok & bodoh pula yg mau mencoba-coba membangkitkan PKI di Indonesia. Ingat bahwa label PKI itu, sekalipun sudah dicabut, sangat mengerikan. Lawan mereka bukan cuma pemerintah, melainkan juga tetangga, sahabat, teman, bahkan keluarga mereka sendiri.

Kalau Anda masih berani, yah Anda sedang menentukan kehancuran & menggali kuburan Anda sendiri. Berdamai dengan masa lalu Terakhir. Sejauh kita masih dihantui sejarah kelam masa lalu, kekejaman PKI, selama itu pula kita tidak akan hidup tenteram apalagi damai & maju.

Jangankan sejarah kelam, sejarah indah sekalipun tidak baik kalau masih membelenggu.

Kita tidak harus melupakan sejarah kelam itu, pun tidak harus menyangkalnya, karena memang itu tidak mungkin, melainkan kita harus berdamai dengannya. Berdamai dengan masa lalu bukan berarti mengamininya, mengiyakan & mengikutinya atau mungkin mengulanginya, melainkan mengambil nilai-nilai positifnya sebagai modal kita meniti masa depan. Jadikanlah sejarah jadi pelajaran berharga untuk menciptakan sejarah yg lebih baik. Salam dari rakyat jelata, bukan antek & pro-PKI

Hari ini 04:44
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.