• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Ini Gubernur Papua yang selalu menghilang saat Jokowi berkunjung

facebookeb

IndoForum Senior A
No. Urut
210735
Sejak
9 Jan 2013
Pesan
7.471
Nilai reaksi
96
Poin
48
hrbsq.jpg
Pemerintah dibuat geram atas kelakuan Gubernur Papua Lukas Enembe yang tak pernah hadir saat Presiden Joko Widodo blusukan di wilayahnya. Padahal, Jokowi telah dua kali mendatangi Pulau Cendrawasih dan menyapa warga setempat.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkap kegeraman yang dirasakan pemerintah terhadap gubernur yang berasal dari Partai Demokrat tersebut. Jika itu terus terjadi, proses pembangunan di Papua akan terhambat akibat pemimpinnya memilih tinggal di luar wilayah yang dipimpinnya.

"Pejabat di sana jarang ada di tempat. Presiden dua kali datang ke sana, gubernur, wakil gubernurnya enggak ada. Yang jemput sekretaris daerah. Bayangkan. Di Jakarta atau di mana dia? Katanya kadang-kadang di Singapura," ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (19/8).

Tak hanya Ryamizard, kegeraman serupa juga diungkapkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Panjaitan. Kelakuan tersebut diketahuinya dari Menteri Dalam Negeri, di mana banyak pejabat asal Papua yang plesiran ke Jakarta.

"Tjahjo Kumolo mengatakan ada oknum-oknum pejabat di Papua yang sering menghabiskan waktu di Jakarta dan daerah lain. Kami akan menindak tegas para pejabat tersebut," ujar Luhut dalam konferensi pers setelah rapat koordinasi Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan di Kemenpolhukam, Jakarta, Selasa (18/8).

Tindakan Lukas yang seakan menghindari Jokowi jauh berbeda ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjabat sebagai Presiden RI. Pada 22 Agustus 2014 lalu, Lukas menjemput rombongan SBY usai mendarat di Pangkalan Udara Manuhua, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Jumat, sekitar pukul 13.30 WIT dengan pesawat kepresidenan.

Saat itu, SBY akan membuka Sail Raja Ampat 2014 di Papua Barat. Lukas menjemput SBY bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, Kapolda Papua Brigjen Pol Jotje Mende dan sejumlah pejabat kabupaten dari pemerintahan dan TNI/Polri.

Siapa sebenarnya Lukas Enembe tersebut. Dari penelusuran merdeka.com, Kamis (20/8), Lukas terlahir di Kembu, Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967. Dia mulai menjabat sebagai Gubernur Papua sejak 2013 lalu, sebelumnya dia menduduki posisi sebagai Bupati Puncak Jaya.

Saat ini, Lukas Enembe juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Papua. Jabatannya ini disandang sejak 2006 lalu hingga sekarang.

Lukas merupakan sarjana Ilmu Sosial dan Politik yang diraihnya dari Universitas Sam Ratulangi, Manado. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya Australia di perguruan tinggi The Christian Leadership & Secound Leanguestic di Cornerstone College, Australia pada 2001 lalu.

Saat berkuliah, dia sangat aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan, mulai dari Organisasi Kepemudaan di Sulawesi Utara, Ketua Mahasiswa Jawijapan Sulawesi Utara, Pengurus SEMAH FISIP UNSRAT Manado. Kemudian turut ambil bagian dalam sejumlah kegiatan sosial hingga memutuskan terjun ke partai politik sejak 2003 dengan bergabung bersama Partai Damai Sejahtera (PDS).
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.