Creationz
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 6396
- Sejak
- 10 Sep 2006
- Pesan
- 1.516
- Nilai reaksi
- 261
- Poin
- 83
RIYADH, KOMPAS - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyu Erdogan, Rabu (28/3) pukul 20.00 waktu setempat atau sekitar pukul 24.00 wib, mengadakan pertemuan bilateral di Hotel Four Season, Riyadh, Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin didampingi anggota delegasi yang ikut dalam Konferensi Tigkat Tinggi (KTT) Liga Arab ke-19.
Menurut Deputi I Bidang Politik Sekretaris Wapres Djohermansyah Djohan menjawab pers, Kamis (29/3) subuh waktu setempat, selain membicarakan masalah peningkatan kerjasama ekonomi kedua negara, juga membahas masalah perdamaian di kawasan negara-negara Timur Tengah, khususnya di Palestina, Irak, Libanon dan di negara-negara Arab lainnya.
"Selain menyamakan pandangan bagi penyelesaian damai di kawasan Timur Tengah, juga digagas rencana pertemuan negara-negara berpenduduk Islam tebesar yang berada di di luar Arab, untuk memberikan masukan bagi penyelesaian damai di kawasan tersebut," ujar Djohermansyah, yang ikut sebagai anggota delegasi RI.
Gagasan ini, menurut Djohermansyah, sebelumnya sudah dibicarakan bersama Presiden Pakistan Pervez Musharaf di sela-sela KTT Liga Arab kemarin Rabu. Rencana pertemuan ini, selanjutnya akan dibicarakan lebih lanjut setelah KTT Liga Arab.
Negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim yang berada di luar kawasan Arab, seperti Indonesia,_Malaysia, Turki dan Pakistan, sebelumnya memang diundang hadir dalam KTT Liga Arab sebagai peninjau. Keempat negara itu, kecuali Indonesia sudah menyampaikan pandanganya dalam pembukaan KTT. Wapres Kalla dijadwalkan baru Kamis ini memberikan pidato sebelum KTT ditutup.
Djohermansyah menambahkan bahwa Indonesia dan Turki, semalam juga sepakat bahwa perdamaian di kawasan yang sejak 60 tahun lalu terus bergolak, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. "Kawasan itu harus berdamai. Sebab, jika tidak, dampaknya ke negara-negara di luar negara-negara Arab, terutama umat Muslim yang tinggal di Asia. Misalnya, jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Mereka tenang-tenang saja menikmati kenaikan harga BBM, kita yang di Asia kesusahan, karena beban subsidi minyak yang tinggi," lanjut Djohermansyah.
Menurut Deputi I Bidang Politik Sekretaris Wapres Djohermansyah Djohan menjawab pers, Kamis (29/3) subuh waktu setempat, selain membicarakan masalah peningkatan kerjasama ekonomi kedua negara, juga membahas masalah perdamaian di kawasan negara-negara Timur Tengah, khususnya di Palestina, Irak, Libanon dan di negara-negara Arab lainnya.
"Selain menyamakan pandangan bagi penyelesaian damai di kawasan Timur Tengah, juga digagas rencana pertemuan negara-negara berpenduduk Islam tebesar yang berada di di luar Arab, untuk memberikan masukan bagi penyelesaian damai di kawasan tersebut," ujar Djohermansyah, yang ikut sebagai anggota delegasi RI.
Gagasan ini, menurut Djohermansyah, sebelumnya sudah dibicarakan bersama Presiden Pakistan Pervez Musharaf di sela-sela KTT Liga Arab kemarin Rabu. Rencana pertemuan ini, selanjutnya akan dibicarakan lebih lanjut setelah KTT Liga Arab.
Negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim yang berada di luar kawasan Arab, seperti Indonesia,_Malaysia, Turki dan Pakistan, sebelumnya memang diundang hadir dalam KTT Liga Arab sebagai peninjau. Keempat negara itu, kecuali Indonesia sudah menyampaikan pandanganya dalam pembukaan KTT. Wapres Kalla dijadwalkan baru Kamis ini memberikan pidato sebelum KTT ditutup.
Djohermansyah menambahkan bahwa Indonesia dan Turki, semalam juga sepakat bahwa perdamaian di kawasan yang sejak 60 tahun lalu terus bergolak, tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. "Kawasan itu harus berdamai. Sebab, jika tidak, dampaknya ke negara-negara di luar negara-negara Arab, terutama umat Muslim yang tinggal di Asia. Misalnya, jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Mereka tenang-tenang saja menikmati kenaikan harga BBM, kita yang di Asia kesusahan, karena beban subsidi minyak yang tinggi," lanjut Djohermansyah.