yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Gerbang Kudus Kota Kretek, yang berada di pintu masuk wilayah Kudus dari arah Semarang, akhirnya diresmikan, Rabu (27/4) malam. Bupati Kudus, Musthofa, didapuk untuk meresmikan pembangunan gerbang penanda masuk wilayah, yang dibiayai oleh PT. Djarum, senilai Rp16,125 miliar tersebut.
Hadir dalam peresmian tersebut CEO PT. Djarum, Victor Hartono. Serta turut hadir pula jajaran Forkopimda setempat. "Saya bersyukur, malam ini cuaca Kudus tak hujan. Padahal saya berangkat dari Semarang tadi hujan cukup deras," ucap Musthofa.
Tari Kretek, menjadi sajian pembuka untuk para hadirin. Sebelum akhirnya, Bupati Kudus Musthofa, menandatangani prasasti peresmian. Serta dilanjutkan pemutaran video yang menceritakan filosofi dari bentuk gerbang megah tersebut.
"Kami sebagai pemerintah daerah mengucapkan terimakasih kepada PT. Djarum, dengan ini semua dari penjuru tanah air, yang masuk ke sini akan mafhum bahwa Kudus adalah Kota Kretek," ucap Musthofa.
Senior Bisnis Development Manajer PT. Djarum, FX Supanji, mengatakan Gerbang ini melambangkan kota asal dari rokok kretek. Oleh karena itu, sambung dia, diberi nama Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK).
Pekerjaan pembangunan Gerbang Kudus Kota Kretek dimulai 2 Januari 2014. Akan tetapi, sambung dia, karena ada bencana banjir maka groundbreaking atau peletakan batu pertamanya baru dilaksanakan pada 22 April 2014, dan akhirnya selesai pada 12 Juli 2015.
"Total yang waktu yang diperlukan untuk pembangunan adalah 1,5 tahun, dengan biaya yang difasilitasi PT. Djarum ini sebesar Rp 16,125 miliar," tuturnya.
Ditandaskan, Gerbang Kudus Kota Kretek memiliki filosofi dalam setiap unsur bangunannya. Diterangkan, bagian atas yang berbentuk daun tembakau dengan jumlah jari-jari sebanyak 59.
"Memiliki makna tersirat: angka lima sebagai lambang Rukun Islam, dan angka sembilan memaknai Walisongo," terangnya.
Masih menurut dia, di bagian bawah berbentuk empat tiang cengkeh yang menopang daun tembakau. "Itu sejatinya melambangkan empat pilar kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," sambungnya.
Ditambahkan, tinggi bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek adalah 12 meter dari permukaan jalan. Sementara bentang daun atau lebar gerbang adalah 21 meter. Sedangkan panjang daun adalah 48,75 meter.
CEO PT. Djarum, Victor Hartono, berharap dengan pembangunan gerbang ini akan mengakhiri perdebatan tentang sebutan Kota Kretek. "Kretek itu memang asalnya dari Kudus, penemunya orang Kudus," katanya.
Hadir dalam peresmian tersebut CEO PT. Djarum, Victor Hartono. Serta turut hadir pula jajaran Forkopimda setempat. "Saya bersyukur, malam ini cuaca Kudus tak hujan. Padahal saya berangkat dari Semarang tadi hujan cukup deras," ucap Musthofa.
Tari Kretek, menjadi sajian pembuka untuk para hadirin. Sebelum akhirnya, Bupati Kudus Musthofa, menandatangani prasasti peresmian. Serta dilanjutkan pemutaran video yang menceritakan filosofi dari bentuk gerbang megah tersebut.
"Kami sebagai pemerintah daerah mengucapkan terimakasih kepada PT. Djarum, dengan ini semua dari penjuru tanah air, yang masuk ke sini akan mafhum bahwa Kudus adalah Kota Kretek," ucap Musthofa.
Senior Bisnis Development Manajer PT. Djarum, FX Supanji, mengatakan Gerbang ini melambangkan kota asal dari rokok kretek. Oleh karena itu, sambung dia, diberi nama Gerbang Kudus Kota Kretek (GKKK).
Pekerjaan pembangunan Gerbang Kudus Kota Kretek dimulai 2 Januari 2014. Akan tetapi, sambung dia, karena ada bencana banjir maka groundbreaking atau peletakan batu pertamanya baru dilaksanakan pada 22 April 2014, dan akhirnya selesai pada 12 Juli 2015.
"Total yang waktu yang diperlukan untuk pembangunan adalah 1,5 tahun, dengan biaya yang difasilitasi PT. Djarum ini sebesar Rp 16,125 miliar," tuturnya.
Ditandaskan, Gerbang Kudus Kota Kretek memiliki filosofi dalam setiap unsur bangunannya. Diterangkan, bagian atas yang berbentuk daun tembakau dengan jumlah jari-jari sebanyak 59.
"Memiliki makna tersirat: angka lima sebagai lambang Rukun Islam, dan angka sembilan memaknai Walisongo," terangnya.
Masih menurut dia, di bagian bawah berbentuk empat tiang cengkeh yang menopang daun tembakau. "Itu sejatinya melambangkan empat pilar kebangsaan : Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," sambungnya.
Ditambahkan, tinggi bangunan Gerbang Kudus Kota Kretek adalah 12 meter dari permukaan jalan. Sementara bentang daun atau lebar gerbang adalah 21 meter. Sedangkan panjang daun adalah 48,75 meter.
CEO PT. Djarum, Victor Hartono, berharap dengan pembangunan gerbang ini akan mengakhiri perdebatan tentang sebutan Kota Kretek. "Kretek itu memang asalnya dari Kudus, penemunya orang Kudus," katanya.