wirapedia
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 282669
- Sejak
- 25 Feb 2014
- Pesan
- 604
- Nilai reaksi
- 11
- Poin
- 18
Di Amerika Serikat saja, sebuah studi menemukan bahwa tiga perempat pegawai membalas e-mail paling lambat satu jam setelah menerimanya. Sebanyak 81 persen pegawai AS mengecek e-mail terkait pekerjaan saat tengah di luar kantor, baik pada hari kerja maupun akhir pekan. Adapun 55 persen pegawai masih mengecek dan memperbarui kotak masuk e-mail mereka di atas pukul 11 malam.
Nah, agar Anda tidak stres lantaran terus-menerus menerima informasi terkait pekerjaan melalui e-mail, seberapa sering Anda sebaiknya membaca e-mail dalam sehari?
Sebuah studi menyatakan bahwa sebaiknya Anda hanya lima kali e-mailsetiap harinya.
Studi yang dilakukan di Kanada dan dipublikasikan pada jurnalComputers in Human Behavior ini, melibatkan 124 orang dewasa dengan beragam profesi. Mereka diminta mengecek e-mailberdasarkan jadwal yang spesifik. Hasilnya, para partisipan mengaku merasa tidak stres ketika hanya mengecek e-mail lima kali per hari.
"Kami hanya meminta mareka mengecek e-mail mereka tiga kali sehari dan mereka merasa nyaman hanya membaca rata-rata lima kali," ujar Kostadin Kushlev PhD, ketua penelitian tersebut.
Menurut Kushlev, seberapa sering seseorang harus membaca e-mailsangat bergantung pada pekerjaan dan jumlah hari kerja. Namun, ia menyarankan agar setiap orang menentukan bersama kolega dan atasannya tentang hal apa yang penting, apa yang mendesak, dan kebiasaan mengecek e-mail.
Bila Anda sudah "kecanduan" mengecek e-mail, ada baiknya Anda mulai mencoba untuk mengurangi frekuensi mengecek e-mail. Anda juga bisa menonaktifkan nada suara notifikasi e-mail pada ponsel Anda atau perangkat gadget lain yang biasa Anda bawa.
"Saya rasa apapun yang bisa membantu mengontrol alur konstan pesan-pesan yang masuk dan memberikan Anda waktu berkonsentrasi tanpa e-mail meski hanya 20 menit, seharusnya dapat dilakukan," imbuh Kushlev.