yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Kepala Subbagian TU UPTD Pasar Induk Guntur Garut, Ahmad Wahyudin, mengatakan peningkatan harga tersebut disebabkan kelangkaan cabai di pasaran. Sejumlah daerah penghasil cabai di Pulau Jawa, katanya, termasuk Garut, mengalami gagal panen.
"Ladang cabai di Kecamatan Cikajang, Pasirwangi, Wanaraja, dan Bayongbong, banyak yang gagal panen. Akhirnya, hanya sedikit cabai yang tersedia dan dijual dengan harga sangat tinggi di pasar induk," kata Ahmad, Senin (6/10).
Kenaikan harga pun dialami cabai merah kriting dari Rp 24 ribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram. Harga jenis cabai lainnya tidak mengalami perubahan dari pekan lalu, yakni cabai rawit hijau dan rawit campuran Rp 20 ribu sedangkan cabai rawit merah Rp 16 ribu per kilogram.
Harga sayuran pun berada di kisaran harga normal, yakni tomat seharga Rp 6 ribu, wortel Rp 6 ribu, kol Rp 7 ribu, buncis Rp 8 ribu, dan kentang Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan, harga bawang merah dan bawang putih kini mencapai angka yang sama, yakni Rp 14 ribu per kilogram.
Ketua Koperasi Cabai Garut Inti Tani (Cagarit) di Kecamatan Cigedug, Asep Zaenal, mengatakan para petani di Kabupaten Garut kebanyakan tidak menanam cabai merah, menjelang musim panas lalu. Hal ini disebabkan terus anjloknya harga cabai sampai harga terendah beberapa bulan lalu.
"Banyak juga ladang cabai yang gagal panen karena tidak mendapat suplai air selama kemarau. Selain itu, harganya pun sangat rendah sampai para petani meninggalkan ladang cabainya, atau beralih menanam cabai rawit domba," kata Asep.
Setelah anjlok di kisaran harga di bawah Rp 10 ribu per kilogram selama berbulan-bulan, kata Asep, harga cabai merah kriting dan cabai merah gepeng meroket jadi Rp 28 ribu per kilogram. Para perani pun mulai menanam cabai merah kembali dan diperkirakan baru panen empat bulan selanjutnya.
"Sampai akhir 2014 diperkirakan kelangkaan cabai akan terjadi dan harganya terus naik, kecuali jika daerah penghasil cabai di Jawa Tengah dan Jawa Timur panen raya cabai dalam kurun waktu itu," kata Asep.
Asep mengatakan Kabupaten Garut sebagai salah satu kawasan atau sabuk penanaman cabai terbesar di Jawa Barat. Kelompok taninya bahkan menjual sebagian kecil panen cabainya ke industri besar pengolahan makanan sebanyak 15 ton dalam 20 kali panen tahun ini.
Kabupaten Garut memiliki total 5.500 hektare lahan pertanian cabai. Per tahun, Garut menghasilkan 82.500 ton cabai dengan berbagai jenis cabai berkualitas, di antaranya cabai merah besar, cabai keriting, sampai cabai rawit.
Kondisi tanah di Kabupaten Garut yang subur, khususnya di sekitar Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray, membuat setiap satu hektare lahan kebun cabai menghasilkan 15 ton cabai per tahun.
Sejumlah pabrik pengolahan makanan nasional bekerja sama dengan petani Garut untuk memenuhi kebutuhan pasokan cabainya. Bahkan, Bank Indonesia mendirikan dua klaster cabai di Cigedug dan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran membangun beberapa demplot pertanian cabai di Cigedug.