• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Harapan Di Ujung Ombak

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. Angela
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
43.398
Nilai reaksi
31
Poin
0
Harapan Di Ujung Ombak


Di pelabuhan Paotere, Makassar, terik mentari menghantam dermaga kayu yg lapuk. Bau amis ikan bercampur dengan aroma rempah-rempah dari warung-warung kecil yg berjejer rapi. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas bongkar muat, seorang gadis muda bernama Aisyah duduk termenung di atas sebuah peti kayu tua. Matanya menatap lautan luas yg membentang tak berujung, seakan mencari sesuatu yg hilang.

Aisyah bukanlah gadis pelabuhan biasa. Ia putri seorang juragan bahtera yg kaya raya, namun hidupnya jauh dari kemewahan. Ayahnya, Pak Usman, seorang pelaut ulung yg menghilang di tengah laut beberapa bulan lalu saat berlayar ke Kepulauan Selayar. Kehilangan ayahnya menciptakan Aisyah terpuruk. Ia merindukan cerita-cerita petualangan ayahnya, aroma laut yg sering melekat di bajunya, & senyum hangat yg sering menenangkan.

Setiap hari, Aisyah datang ke pelabuhan, berharap melihat bahtera ayahnya kembali. Ia berbicara pada laut, bercerita tentang rindunya, tentang harapannya supaya ayahnya selamat. Para nelayan yg mengenalnya cuma dapat menggelengkan kepala, memberikan dukungan moral yg tak banyak berarti. Laut, bagaikan monster yg kejam, sudah menelan ayahnya tanpa jejak.

Suatu hari, seorang nelayan tua bernama Pak Hamid mendekatinya. Pak Hamid diketahui sebagai pelaut berpengalaman yg memiliki pengetahuan luas tentang laut & seluk-beluknya. Ia melihat kesedihan yg mendalam di mata Aisyah.

"Ada apa, Nak?" tanya Pak Hamid dengan suara lembut.

Aisyah menceritakan tentang ayahnya, tentang kepergiannya yg misterius, & tentang harapannya yg semakin menipis. Pak Hamid mendengarkan dengan sabar, sesekali mengangguk mengerti.

Setelah Aisyah selesai bercerita, Pak Hamid berkata, "Laut memang kejam, Nak, tetapi ia juga menyimpan banyak rahasia. Mungkin, ayahmu tidak hilang begitu saja. Mungkin, ada sesuatu yg perlu kau cari tahu."

Pak Hamid kemudian menceritakan legenda tentang Pulau Berhala, sebuah pulau terpencil yg konon dihuni oleh makhluk-makhluk gaib penjaga laut. Konon, pulau itu menyimpan banyak harta karun & rahasia tersembunyi. Pak Hamid menyarankan Aisyah untuk mencari petunjuk di Pulau Berhala. Mungkin, di sana ia akan menemukan jejak ayahnya.

Aisyah ragu. Ia takut, namun rasa rindu yg membuncah mendorongnya untuk mencoba. Dengan tekad yg bulat, ia memutuskan untuk berlayar ke Pulau Berhala. Ia meminjam sebuah bahtera kecil dari seorang teman ayahnya, & bersiap untuk menghadapi tantangan yg menantinya.

Perjalanan ke Pulau Berhala penuh dengan rintangan. Badai menerjang perahunya, ombak akbar menghempasnya, & kegelapan malam menciptakan Aisyah merasa sendirian & ketakutan. Namun, ia tetap teguh, mengingat pesan ayahnya: "Jangan pernah menyerah, Nak. Selagi ada harapan, teruslah berjuang."

Setelah berhari-hari berlayar, akhirnya Aisyah hingga di Pulau Berhala. Pulau itu tampak misterius & menakutkan. Pohon-pohon tinggi menjulang, seakan mengawasi setiap langkahnya. Udara terasa dharap & lembab.

Aisyah menjelajahi pulau itu, mencari petunjuk tentang ayahnya. Ia menemukan sebuah gua tersembunyi di balik tebing curam. Di dalam gua, ia menemukan sebuah buku tua yg berisi catatan perjalanan ayahnya. Catatan itu menceritakan tentang sebuah harta karun yg tersembunyi di Pulau Berhala, & juga tentang pertemuan ayahnya dengan makhluk-makhluk gaib yg ramah.

Ternyata, ayah Aisyah tidak hilang ditelan laut. Ia terdampar di Pulau Berhala setelah perahunya mengalami kecelakaan. Ia diselamatkan oleh makhluk-makhluk gaib yg baik hati & tinggal di pulau itu selama beberapa bulan. Mereka merawatnya hingga kesehatannya pulih. Namun, karena suatu hal, ayah Aisyah harus kembali ke Makassar. Ia meninggalkan catatan & beberapa barang berharga sebagai tanda kenangan.

Aisyah merasa lega & bahagia. Ia menemukan ayahnya, meskipun cuma melalui catatan & barang-barangnya. Ia menyadari bahwa laut memang kejam, namun ia juga menyimpan kebaikan & keajaiban. Aisyah kembali ke Makassar dengan hati yg penuh harapan. Ia akan terus berlayar, mengikuti jejak ayahnya, & mengarungi lautan luas dengan keberanian & tekad yg tak pernah padam. Kisah petualangannya di Pulau Berhala akan jadi cerita yg sering ia kenang, sebuah cerita tentang sayang, kehilangan, & asa yg tak pernah mati. Dan di pelabuhan Paotere, ia akan sering menunggu, berharap suatu hari nanti, ayahnya akan kembali dengan selamat.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.