• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Hal yg Harus Dipertimbangkan Sebelum ke Pijat Plus-Plus

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. Angela
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
43.262
Nilai reaksi
31
Poin
0
Konten Sensitif
Buka
Hal yg Harus Dipertimbangkan Sebelum ke Pijat Plus-Plus



Panti pijat adalah sebuah tipe usaha yg diakui keberadaannya oleh pemerintah. Paling tidak dapat agan-agan lihat dari Permenpar No 20 tahun 2015. Di sana jelas disebut bahwa usaha ini adalah tipe usaha yg menyediakan tempat & fasilitas pemijatan dengan tenaga pemijat yg tersertifikasi, meliputi pijat tradisional dan/atau pijat refleksi dengan tujuan relaksasi.

Pada praktiknya, karena kreativitas manusia tanpa batas, maka usaha pijat ini berkembang ke berbagai arah, salah satunya yg diketahui sebagai pijat plus-plus.
Dalam tulisan ini ane bermain netral saja. Ane mengajak agan-agan semua untuk menyepakati bahwa varian usaha pijat, yaitu plus-plus adalah sebentuk usaha, yg (semestinya) berijin, dengan tenaga terampil bersertifikat, ada pelatihannya, ada lokasi, & ada konsumennya.

Lewat tulisan ini ane nggak menyarankan agan-agan untuk mengunjungi pijat plus-plus, silahkan saja urusan masing-masing. Namun ane cuma akan membahas soal apa yg mesti diperhatikan kalau jamaah harap mengunjungi tempat-tempat itu.


#1 Perbaiki Ekspektasi

Terapis-terapis yg ada di pijat plus-plus mungkin sudah mendapat kursus & pembekalan soal teknik memijat, dengan berbagai metode yg menyenangkan kalau terbaca di papan iklan, misalnya Thai massage, shiatsu, pijat aromatherapi, atau pijat Swedia. Meskipun begitu percayalah jamaah, kalau agan-agan datang ke sana dengan asa problem otot atau saraf di badan akan sembuh, apalagi berharap mereka dapat mengerjakan metode chiropractic, maka mungkin agan-agan mesti mempertanyakan ulang kewarasan agan-agansendiri.

Tidak, pijat plus-plus tidak bertujuan untuk memperbaiki keseleo, kejetit, terkilir, tulang geser, & sebagainya. Dari awal, pijat plus-plus cuma bertujuan menjual pengalaman & sensasi. Itulah kenapa agan-agan membayar para terapis yg cantik-cantik di sana; & harusnya itulah yg sejak awal agan-agan cari, jangan berekspektasi lain.

Memang benar, para terapis itu terlatih & mengikuti kursus-kursus, tetapi mereka mengerjakan itu dengan tujuan akhir untuk mengejar sensasi nyaman & rasa happy, bukan untuk memperbaiki saraf kejepit.

#2 Persiapkan telinga menyambut kisah sedih keluarga

Sebelum hingga ke sana, ane mau cerita perspektif lainnya. Ane pernah ngerental mobil untuk mengerjakan perjalanan dari lebih dari lima jam dari kota A ke kota B. Karena malas nyetir, maka ane sewa sopirnya juga sekalian. Tidak ada masalah tentang itu, kecuali sepanjang perjalanan supir itu sering saja bercerita tentang anaknya yg sedang sakit.

Bayangkan, selama lima jam, dia terus menceritakan hal yg sama dengan berbagai ragam & sudut penceritaan. Awalnya ane tanggapi dengan serius, tetapi setelah cerita terus berulang, lama-lama ane sadar bahwa hal tersebut dia lakukan untuk membangkitkan rasa iba ane pada si supir, yg akhirnya mendorong ane memberikan uang tips agak besar, dengan anggapan itu untuk pengobatan anaknya.

Dan memang itu yg terjadi, tanpa peduli lagi anaknya benar-benar sakit atau tidak, ane terdorong memberinya uang tips yg lumayan.

Nah, ini juga yg terjadi di ruang-ruang pijat plus-plus. Saat sedang dipijat, hampir pasti agan-agan harus menyediakan kuping untuk mendengar curhatan para terapis tentang kondisi keluarganya.

Memang tidak semua curhatan itu berurai air mata, tetapi biasanya tentang kondisi hidup & betapa strugglenya mereka berjuang setiap hari, & sejenisnya. Jadi lupakan dialog santai tentang kondisi kota, cuaca, makanan favorit, banjir, atau revisi undang-undang KUHP; agan-agan tidak akan mendapatkan itu; yg agan-agan akan dapatkan adalah masalah keluarga yg mau tak mau harus ditanggapi, sebab di ruangan itu toh cuma ada dua orang. Kalau agan-agan tak layani obrolannya, mau siapa lagi?


#3 Selalu Ada Peluang 50-50 Digerebek

Nah ini juga penting. Bukan berarti setiap tempat pijat plus-plus itu pasti digerebek, karena ane yakin para pengelolanya sudah mengerjakan banyak hal untuk menciptakan tempat usaha mereka aman. Namun, bukan berarti semua berjalan mulus. Akan sering saja ada kemungkinan itu terjadi. Apalagi memang ada kepentingan di balik setiap penggerebekan hotel melati atau usaha pijat plus-plus.

Menurut pengamatan ane, paling tidak aparat keamanan rutin mendatangi tempat-tempat seperti itu untuk memeriksa tiga hal: narkoba, perdagangan manusia, & prostitusi ilegal; adapun soal penangkapan karena perzinahankalau itu hingga terjadiharus tetap melalui aduan absolut. Artinya, hal tersebut baru dapat diproses secara hukum kalau pelaku diadukan oleh pihak yg berhak, misalnya suami atau istri dalam perkimpoian, atau anak & orang tua kalau pelaku tidak dalam perkimpoian.

Apapun itu, setiap agan-agan pergi ke pijat plus-plus, sering siapkan kemungkinan terburuk. Jika misalnya ada Satpol PP atau Polisi datang, apa yg harus agan-agan lakukan? Jawaban apa yg harus agan-agan siapkan, baik di letak atau di kantor Polisi, & apa jawaban yg harus agan-agan siapkan untuk orang rumah yg pasti bertanya-tanya.

Mungkin persentasenya kecil, tetapi selama agan-agan tidak punya informan orang dalam yg tahu banget jadwal-jadwal razia, lebih baik siapkan diri saja.


#4 Jangan Bikin Masalah, Dunia Pijat++ Itu Sempit

Kalau pergi ke sana, ikuti saja protap tempat itu dengan benar. Baik aturan tertulisnya ataupun tidak. Jangan bikin masalah, jangan coba-coba melanggar aturan misalnya dengan menyakiti terapis, menciptakan keributan, kabur, tidak mau bayar, & lain sebagainya. Karena seperti layaknya sebuah usaha, tentu di tempat itu ada aturan-aturan yg dibuat demi kenyamanan tamu & pekerja.

Sebab kalau agan-agan berani-berani bikin masalah di sebuah tempat pijat, informasi akan cepat menyebar. Karena sebagai pelaku usaha sejenis, jaringan mereka cukup kuat. Apalagi karena usaha seperti ini hampir tidak mungkin berdiri sendiri. Jadi perlu saling melindungi dalam sebuah jaringan.

Selain itu bukan cuma soal laju informasi, bahkan ada saja kemungkinannya agan-agan akan berjumpa terapis yg sama meski tempat pijatnya berbeda. Ini karena seringkali para terapis itu pindah kerja, atau ada juga yg ditransfer. Mirip seperti transfer pemain sepak bola ke klub baru. Kan jadi tidak enak kalau tahu-tahu ketemu lagi terapis yg dulu pernah bermasalah dengan agan-agan. Salah-salah dapat panjang urusannya.

#5 Pertimbangkan pertanyaan orang rumah, soal aroma.

Ini hal kecil tetapi vital. Setelah prosesi pijat (dan lain-lain selesai), biasanya terapis mempersilahkan tamunya mandi. Salah satunya untuk menghilangkan aroma minyak gosok yg tadi dipakai. Nah, memilih yg manapun tetap beresiko.
Apa risikonya?

Jelas akan ada aroma tak biasa yg tertinggal, khususnya di baju & badan. Kalau memilih tidak mandi berarti akan ada aroma minyak, kalau memilih mandi berarti ada aroma sabun. Sedikit serba salah kan?

Kalau agan-agan masih tinggal sendirian okelah, tetapi kalau sudah punya pasangan ini akan jadi pertanyaan. Aroma apa nih, parfum anda nggak begini? Kok tidak biasa? Ini aroma sabun? Kamu mandi di mana? Kok mandi? Dan seterusnya. Kalau sudah siap dengan jawaban-jawaban, atau sudah tahu cara mengakalinya ya berarti tidak ada masalah lagi. Demikian.

Nah, di luar lima hal yg sudah ditulis, saran yg berikutnya adalah tetap perlakukan para terapis itu sebagai manusia.

Jangan hakimi mereka atas apa yg mereka sedang lakukan, jangan remehkan mereka seolah kastanya lebih rendah. Karena (mungkin) ada yg mengerjakan pekerjaan ini karena suka, ada yg mengerjakannya karena terpaksa atau dipaksa, & ada yg mengerjakannya karena tak ada opsi lain. Hargai itu semua. Sebab dalam artian tertentu mereka adalah manusia yg sedang mencari makan, sama seperti semua orang juga. Itu saja.

Salam Olah raga! Selamat bersenang-senang #EH
Hari ini 06:39
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.