• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Habis Masa PPKM Level 4, Timbullah Pelanggaran Prokes Covid19 Terutama Menjaga Jarak.

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.812
Nilai reaksi
23
Poin
0
Habis Masa PPKM Level 4, Timbullah Pelanggaran Prokes Covid19 Terutama Menjaga Jarak.


Malam pekan kemarin ane asyik mengendarai roda dua ane melintasi jalan raya kota ane.
Pada bulan juli hingga september, kota ane terlihat tampak sepi akibat aturan PPKM level 4.
Namun ketika di turunkan levelnya maka kota ane terlihat normal kembali seperti sedia kala.
Seolah-olah badai virus covid19 sudah berlalu.

Malam pekan kemarin, kafe-kafe ramai di penuhi kawula muda yg asyik berkumpul.
Pakai masker cuma buat nutupin dagunya supaya terlindungi dari bahaya virus covid19.
Ada pula yg tak bermasker.
Mereka asyik bercanda ria dengan tawa yg sangat lepas alias sering ngakak abis.

Lalu pertanyaan ane kemana aparat ataupun Satgas covid19...?

Seperti yg kita tau & sering kita jumpai di kampung-kampung kita.
Sebuah spanduk akbar yg mengingatkan bahwa virus covid19 itu masih ada walau sudah di vaksinasi & jaga protokol kesehatan covid19 dengan 5 M.

Memang kasus penularan nih virus di Indonesia sudah sangat menurun.
Kalau kita tidak percaya data yg di informasikan Pemerintah maka tengoklah pasien di rumah sakit saja, seberapa banyak pasien terinfeksi virus covid19.
Namun semua itu tidaklah membuktikan bahwa virus ini sudah tiada.
Terakhir data yg di share teman ane di group WA, masih ada belasan orang yg terdata terinfeksi virus ini.
Ini sharean per hari dari teman ane.
Jumlahnya tidak pernah di angka nol loh yaa.

Lalu mengapa pihak berwenang yg bertugas tuk pencegahan penularan virus ini tiba-tiba kendor.
Ane sih mau bilangnya pada ngilangan tetapi nanti malah kena masalah pula, jadi ane putuskan mengpakai kalimat kendor yg kebablasan.

Masih fresh di ingatan ane di beberapa bulan yg lalu.
Banyak kafe di satroni petugas karena jumlah pengunjungnya membludak.
Itu masih dalam kondisi PPKM level 4, masih saja sering di temui kejadian serupa di kafe-kafe di kota ane.
Apalagi sekarang, ane menilainya seperti orang yg kaya baru lepas dari kurungan.
Di mana-mana ramai, mau di kafe,restoran(namun tidak semuanya karena masih ada restoran cepat saji terkenal yg taat akan prokes) & warung makan.
Kalau bicara kerumunan di pasar, malas ane bahasnya
emoticon-Nohope


Lalu buat apa spanduk prokes bertebaran dimana-mana.
Buat apa pula ada regu satgas covid19 dari tingkat RT hingga tingkat tertinggi di daerah.
Fungsi mereka bukan cuma menghimbau saja karena hal tersebut bak mendirikan benang basah.
Sangat sulit memberi pencerahan di masyarakat terlebih di kalangan kawula muda yg doyan kongkow bareng teman-temannya di tempat favorit mereka.
Harus ada action di lapangan supaya gelombang ke tiga pandemi virus covid19 ini tidak terjadi lagi.

Untuk urusan virus ini, tidak dapat di sepelekan.

Virus ini dapat menyerang siapa saja tanpa perkecualian.
Negara sudah mengeluarkan dana yg sangat banyak demi keselamatan & kesehatan masyarakat selama musibah ini.

Apakah kita mau menambah daftar musim yg sudah ada.
Menurut ane ini lelucon yg sangat tidak lucu.
Jadi setiap tahunnya bangsa ini akan mengalami musim covid19, layaknya musim hujan ataupun musim durian.

Ane ingatkan bahwa gelombang perdana pandemi virus covid19 ini
terjadi di tahun 2020 & di susul lagi di tahun 2021 & ane sangat berharap terhenti alias gelombang ke 3 tidak terjadi.
Namun melihat prilaku beberapa masyarakat & para pejabat yg berwenang, lebih baik ane berhenti berharap.

Sepandangan ane kepada kehidupan warga yg ada di kota ane dalam masa pandemi ini.
Kalau taat bermasker, ane akui persentasenya dapat lah mencapai 90%.
Namun kalau soal sosial distance nya.
Mungkin dapat menyentuh angka terendah.

Ane yakin di berbagai wilayah di Indonesia kemungkinan akbar terjadi hal yg sama yaitu kesulitan melestarikan prokes covid19 berupa himbauan hindari kerumunan.
So bukan ane nakut-nakuti loh yaaa.
Gelombang ke 3 pandemi covid19 di Indonesia bak bom waktu saja meledaknya.

Butuh ketegasan terukur tuk menciptakan masyarakat lebih sadar ataupun minimal takut di sanksi.
Level boleh turun tetapi
Tujuannya tetap di gass abis demi keselamatan bersama.
Cukup sudah Indonesia mengalami peristiwa memilukan di tahun 2021 akibat ulah virus covid19.
Virus covid19 ini sebuah keniscayaan bakal sering ada.
Tinggal manusianya saja pintar menjaga diri.
Kasihanilah orang-orang yg berusaha taat prokes covid19.
Hargai mereka dengan mengikuti jejak mereka.
Toh ini demi keselamatan kita semua.
Spanduk spanduk akbar yg bertebaran di mana-mana hanyalah pajangan belaka menurut ane ,karena menurut ane kurang efektif alias jarang di patuhi.
Karena yg dibutuhkan tindakan di lapangan.
Habis Masa PPKM Level 4, Timbullah Pelanggaran Prokes Covid19 Terutama Menjaga Jarak.

Sumber foto dari golgle
emoticon-Embarrassment





Hari ini 01:02
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.