• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Gunung di Purwakarta Ini Berubah Bentuk dan Warga Menamainya Gunung Aseupan

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
Kecamatan Sukatani dan Plered Kabupaten Purwakarta dikenal dengan area pertambangan batu. Jika dilihat dari pemetaan menggunakan aplikasi google map, area-area tambang bisa dilihat kontras berwarna terang di antara daerah hijau yang masih terjaga.

Tidak hanya itu, secara kasat mata aktivitas tambang bisa dilihat jika melewati jalur jalan raya menuju Kabupaten Bandung Barat. Di antara sekian gunung batu yang ditambang, terdapat penampakkan gunung dengan bentuk yang unik. Gunung itu berada di wilayah Desa Cipicung Kecamatan Sukatani dan Desa Liunggunung, Kecamatan Plered.

Masyarakat sekitar menyebutnya Gunung Aseupan. Dari kejauhan, gunung itu memiliki pemandangan unik karena puncak gunung sudah berbentuk datar. Layaknya bentuk segitiga yang bagian atasnya dipotong secara horisontal.

Dari kejauhan, dinding gunung sudah berbentuk batuan yang ditambang. Terlihat gersang, berdebu dan aktifitas alat berat mengeruk batuan.

Rina Kuswara (35) warga Desa Liunggunung mengatakan gunung itu disebut Gunung Aseupan karena semula berbentuk aseupan, tempat menanak nasi tumpeng terbuat dari anyaman bambu.

"Gunungnya menjulang tinggi kaya aseupan, makanya disebutGunung Aseupan karena bentuknya yang menjulang tinggi ke langit," ujar Rina (35).

Sekitar tahun 1980-an, ujar Rina ia masih bisa melihat Gunung aseupan itu menjulang tinggi dengan hijaunya pepohonan di sekitar dinding hutan. Ketinggiannya kata dia, tidak lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

"Dulu belum ditambang jadi anak-anak kampung masih bisa mendaki puncak gunungnya. Tinggi kok, masih rimbun,"ujar Rina.

Namun, belakangan, setelah sejumlah perusahaan tambangmasuk masih di sekitar tahun 1980-an mendekati 1990-an, kata dia, gunung itu mulai berubah bentuk.

"Batunya diambil untuk berbagai proyek pemerintah bahkan dulu sempat batunya digunakan untuk proyek pembangunan Bendungan Cirata," ujarnya.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.