Berat ke Mana? Tergantung ....
Selamat datang di thread TS lagi ..... Kali ini, TS mau bergosip tentang TIGA FAKTOR KUNCI yg menentukan menang kalah dalam perkara hukum di negeri KONOHA. Sekali lagi ditegaskan, bukan di Indonesia, tetapi negeri tetangga KONOHA.
Negara KONOHA sudah selayaknya belajar banyak tentang penegakan hukum dari Indonesia yg memang sudah diketahui sejak lama sistem peradilannya sangat kuat, adil, transparan, & paling maha penting, aparatnya TIDAK BISA DISOGOK.
TIGA FAKTOR PENENTU itu adalah:
BACKING, yaitu akses, relasi, atau kenalan kepada orang-orang berpengaruh atau yg punya jabatan.
Semakin banyak punya rekanan orang berpengaruh, semakin bagus.
Semakin dekat hubungan dengan orang berpengaruh, semakin bagus. Misalnya, anda kenal langsung, punya nomer kontaknya, & sering nongkrong bareng.
Semakin relateddan tinggi jabatan orang berpengaruh tersebut, semakin bagus. Misalnya, kasus nyangkut di Polisi, memiliki kenalan Kapolda tentu lebih bagus daripada Kepala Dinas Pertamanan.
Kalau tidak punya backing, yg biasanya dilakukan adalah mencari orang yg punya untuk minta dikenalkan/dijembatani. Makin panjang rantainya, makin banyak duit keluar. Ketemuan urusan begitu seringnya di rumah makan atau kafe, entah rumah makan Padang atau kafe apa yg secangkir kopi pun 30 rebu. Habis makan & ngopi, mereka ngambil rokok juga....
Misalnya, Mr. X diberitahu tetangganya kalau teman kerjanya adalah simpatisan anggota parpol Y. Simpatisan ini kenal dengan Ketua Bidang Kaderisasi dari parpol tersebut. Ketua Bidang Kaderisasi itu dapat mengenalkan Mr. X ke Ketua Bidang Hukum & HAM dari parpol itu. Ketua Bidang Hukum & HAM itu dapat berbicara dengan Kapolsek tempat Mr. X berkasus. Setiap butir rantai itu mesti makan baru mereka membantu.
UANG, tak perlu penjelasan, sudah jelas.
ORANG YANG MENGURUS, yaitu orang yg bergerak untuk menjumpai siapa yg harus dijumpai, mengamati perkembangan terkini keadaan kasus, mempengaruhi orang yg dijumpai supaya bertindak sesuai kepentingan kasusnya (misalnya membujuk seseorang supaya mau bersaksi menguatkan, atau mengintimidasi orang yg dapat jadi saksi memberatkan), menegosiasi & menyerahkan jumlah uang sogokan, mengantisipasi langkah pihak lawan, & sebagainya. Orang yg mengurus mesti cerdas, cekatan bergerak, pintar nego, dapat menganalisa situasi, tau siapa harus dijumpai, siapa harus dihindari, & lainnya. Orang yg mengurus tidak mesti sering pengacara, biasanya anggota keluarga sendiri, misalnya orang tua, sodara, atau anak. Mank siapa lagi yg mau ngurus beginian kalo bukan keluarga sendiri? Tetangga????
=========================================
KORELASI ANTAR KETIGANYA
Kalau punya Backing, tetapi tidak punya Uang, kasus tak dapat berjalan. Wong buat laporan aza, minta uang ketik. Pemeriksaan untuk BAP aza minta uang kertas & tinta. Minta sekalian traktir makan siang lagi sama rokok .....
Kalau punya Uang, tetapi tidak punya Backing, kasus terhambat & dapat jadi sulit dimenangkan. Gimana dapat lancar kalo gak ada backup dari atas di belakang? Ya cuma dimaen-maenin sama yg di depan Anda .....
Kalau punya Backing & Uang, tetapi tidak punya Orang Yang Mengurus, kasus dapat jadi rumit & berbelit. Akan ada banyak orang baik yg datang menawarkan bantuan dengan jaminan pasti beres, sehingga uang yg keluar tidak tepat sasaran. Uangnya keluar, tetapi kasusnya tidak ada kemajuan. Jangan-jangan yg berperkara semakin tenggelam.
Kalau tidak punya ketiganya??!
Kalo posisi PELAPOR, kasusnya gak jalan. Pernahkah sodara2 mendengar ada orang kasusnya uda tahunan gak jalan padahal bukti2nya lengkap? Ya ini ......
Kalo posisi TERLAPOR, sorry to say, tinggal tunggu MAMPUS ......
NO VIRAL, NO JUSTICE ....
=========================================
SARAN BAGI YANG GAK PUNYA KETIGANYA
VIRAL-kan di SOSMED ..... Minta bantuan semua kenalan untuk like, reshare, repost, & komen .....
Hati-hati & analisa dengan cermat sebelum posting. Jangan ada kata-kata kasar, caci-maki, tuduhan gak jelas, apalagi yg dialamatkan ke institusi ..... Nanti jadi boomerang buat agan ....
Jangan sebut nama pelaku, tetapi pake inisial. Jangan tampilkan fotonya langsung, kalo taro foto-nya, di blur dulu ya, untuk keamanan.... Pernahkah agan mendengar orang nagih utang di sosmed malahan dia yg kenak vonis? Ya ini ......
Buat kontennya sesingkat mungkin, tetapi runut/kronologis, & perlihatkan buktinya dengan jelas ....
Kalau kasusnya yg ada luka fisik parah atau kerugian akbar seperti tanah diserobot, mainkan drama nangis2, sertakan sedikit bumbu agamis, seperti 'Ya Tuhan, bantulah hambamu ini, kepada siapa lagi hamba harus berharap kalau bukan penegak hukum, bla bla bla, .....'
Terakhir, tag pihak terkait diurut dari yg paling tinggi, mulai dari Presiden, Menkopolhukam, Kapolri, Polri, Bareskrim Mabes, Kompolnas, Kapolda, Polda, Kapolres, Polres, Gubernur, Walikota, Bupati, Anggota DPR Komisi 3 (cari nama akunnya) .....
Tambahkan tag pihak tertentu tergantung kasusnya, misalnya kasus penyiksaan, tag juga Komnasham; kalo korbannya wanita atau anak, tag juga kementerian PPPA & akun menterinya sendiri; kalo korban sebagai konsumen, misalnya macam Meikarta itu, tag juga YLKI; kalo korban kejahatan keuangan, tag juga OJK, Kemenkeu, & lain-lain .... Tag juga Hotman Paris sekalian kalau korbannya benar-benar pihak yg ditindas dengan sempurna .... Intinya dibuat HEBOH MENGGUNCANG DUNIA PERSILATAN HUKUM ......
======================================
Demikian sodara2 thread TS yg humble ini yg cuma berisikan gosip dari negeri tetangga KONOHA. Mencegah lebih baik daripada mengobati ...... Misalnya kalo di jalan, senggolan dikit ya uda kalo gpp ya lanjut aza, jangan pulak uda salah (lawan arah, terobos lampu merah), malahan petantang-petenteng, ketemu lawan yg punya TIGA FAKTOR diatas, habis jadi peyek entar ......
Jauh lebih baik sering mawas diri & menghindari konflik. Sabar-sabar sedikit gak akan melukai kita koq. Jangan sedikit2 merasa harga diri setinggi langit. Grandiose banget .... Adakah IFers yg pernah ngurus atau nyangkut di ruang hukum negeri Konoha? Share di komen ya ...... Sampai jumpa para IFers .....
Hari ini 08:55