Ueto Aya
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 3134
- Sejak
- 12 Jul 2006
- Pesan
- 1.655
- Nilai reaksi
- 108
- Poin
- 63
gw ada masalah, biasaaaaa cinta (klise). ada yang bisa kasi saran?
ceritanya gini :
Alkisah 9 tahun yang lalu (1997) ada anak kelas 1 baru di salah satu SMU di [Kota dirahasiakan]. Di hari pertama penataran P4 yang berlangsung selama 1 minggu, dia terpesona sama cw temen sekelasnya. Ga tau kenapa, tapi dalam hatinya dia berkata gini "this's my soulmate"(ampun dah anak SMU udah mikir kesitu).
Tapi apa yang terjadi? anak kelas 1 baru itu termasuk tipikal manusia yang ga bisa sama sekali ngungkapin perasaannya yang begitu dalem ke seseorang. walhasil, 1 tahun berlalu, 2 tahun berlalu, 3 tahun berlalu sampe kelulusan kelas 3. Hasilnya? nothing, nol besar. Yang ada dia malah jadi jauh dengan cw itu, karena dia benar2 ngerasa rikuh, grogi kalo ada dia. Setiap kali ingin bicara rasanya mulut terkunci...
Masa perkuliahan pun dimulai, mereka ngga satu kampus dan sama sekali beda universitas. Mereka udah ga pernah ketemu lagi, dan si cw itu uda punya cowo di kampusnya. Anak kelas 1 baru itu (sekarang mahasiswa baru) pun sekarang sedang berusaha melupakan perasaannya yang "takkan terjawab". dan sedang berusaha mencari tambatan hati yang lain.
Apa lacur, walaupun sempat berpaling ke lain hati ternyata sampai kuliah pun dia masih ga bisa ngelupain cw itu. Hanya karena frekuensi ketemunya yang lebih jarang (karena beda universitas), makanya dia bisa pelan2 berpura2 udah ngelupain.
Sekarang mahasiswa itu sudah menjadi seorang pegawai, dan cw itu pun begitu. Mereka beda kantor. Rumah si cw udah ngga di [Kota dirahasiakan] lagi, dia udah pindah (masih terjangkau si). Sekarang frekuensi mereka bertemu lebih sering karena cw itu terhitung sering kumpul2 dengan teman2 SMU yang notabene sahabat si pegawai juga. Cw itu sekarang ada cowo baru yang adalah teman sewaktu SMU (bukan karib) yang sama2 mengincar cw tersebut.
Seperti biasa pegawai itu masih rikuh, grogi, dan tetep jomblo (karena dia ga bisa ngelupain...). Karena sering diledek2 oleh sahabat2nya di depan cw itu mengenai tingkah laku groginya, dia mengambil keputusan "sampai kapan gw kaya gini?" dan suatu hari dia akhirnya menyatakan secara offisial mengenai perasaannya kepada cw itu.
Hasilnya? ditolak (ya iya lah udah punya cowo gitu...), tapi si pegawai merasa sangat lega karena bebannya sudah berkurang dan dia mulai bisa merasa melupakannya. Namun apa yang terjadi? akhir2 ini karena mereka sering berhubungan lagi (via email, sms) si pegawai sudah mulai bisa merasa santai dengan cw itu, dan mereka sudah ngobrol2 biasa. Sesuatu yang dulu sangat diidamkan oleh pegawai itu (cuma ngobrol2 sama cw itu padahal). Tentu saja perasaan cinta yang ingin dihapus malah semakin menjadi2
Dan ada kabar baik, karena ternyata cw itu sudah putus dengan cowo baru temen SMU yang dulu. Karena pegawai itu merasa mulai ada kesempatan... dia mulai berlaku agresif, mulai sok care (bukan sok sih), mulai suka ngomong tentang tulusnya perasaan dia ke cw itu. Pokonya si pegawai itu udah berubah deh.
Ternyata, cw itu masih benar2 cinta sama mantan terbarunya, dan ternyata peristiwa putus terakhirnya dia bener2 melukai hatinya. Cw itu ga mau ngalamin perasaan itu lagi, karena terlalu sakit katanya. Cw itu pun ngomong kalo dia sama sekali ngga ada perasaan tertentu terhadap si pegawai, dan dia ingin mereka tetap berteman (penolakan ke-2). Cw itu pun saat ini sedang ngga hunt cowo, dan dia tidak ingin si pegawai terlalu berharap. "yah kalau jodoh kan kita ngga tau ya?" gitu katanya....
Namun, si pegawai sampai saat tulisan ini diketik masih tetep ingin hubungan yang lebih dari sekedar "teman" dan kalo bisa sampe nikah. Dan dia masih tetap saja memberi perhatian ke cw itu, masih nanya kabar tiap hari, sms (walaupun kadang ga dibales), dll.
Kenapa si pegawai itu masih keukeuh? karena dia ngerasa ini satu2nya kesempatan dia untuk memperbaiki ketololannya selama 9 tahun. ini satu2nya kesempatan untuk ngedapetin dambaan hatinya selama 9 tahun. sama sekali ga akan dia sia2kan kesempatan ini.
pertanyaan:
1. Salah ga ya keputusan si pegawai yang masih tetep keukeuh dengan hatinya?
2. Kalau ternyata emang mereka tidak berjodoh gimana ya? gimana dengan si pegawai?
3. Si cw belakangan ini mengaku sangat sibuk di kantornya hingga lama sekali baru bisa bales email. Apakah ini cara dia menghindar? atau hanya perasaan si pegawai saja?
Hehehehe males baca ya??? maksudnya gw tulis gitu juga biar kronologisnya jelas.
* Oh iya, ada hikmahnya buat yang baca. "tolong jangan ulangin kesalahan si pegawai. kalo lo cinta sama seseorang, jgn lo pendam karena kalo lo ga ngelakuin apa2 lo ga akan dapet apa2"
ceritanya gini :
Alkisah 9 tahun yang lalu (1997) ada anak kelas 1 baru di salah satu SMU di [Kota dirahasiakan]. Di hari pertama penataran P4 yang berlangsung selama 1 minggu, dia terpesona sama cw temen sekelasnya. Ga tau kenapa, tapi dalam hatinya dia berkata gini "this's my soulmate"(ampun dah anak SMU udah mikir kesitu).
Tapi apa yang terjadi? anak kelas 1 baru itu termasuk tipikal manusia yang ga bisa sama sekali ngungkapin perasaannya yang begitu dalem ke seseorang. walhasil, 1 tahun berlalu, 2 tahun berlalu, 3 tahun berlalu sampe kelulusan kelas 3. Hasilnya? nothing, nol besar. Yang ada dia malah jadi jauh dengan cw itu, karena dia benar2 ngerasa rikuh, grogi kalo ada dia. Setiap kali ingin bicara rasanya mulut terkunci...
Masa perkuliahan pun dimulai, mereka ngga satu kampus dan sama sekali beda universitas. Mereka udah ga pernah ketemu lagi, dan si cw itu uda punya cowo di kampusnya. Anak kelas 1 baru itu (sekarang mahasiswa baru) pun sekarang sedang berusaha melupakan perasaannya yang "takkan terjawab". dan sedang berusaha mencari tambatan hati yang lain.
Apa lacur, walaupun sempat berpaling ke lain hati ternyata sampai kuliah pun dia masih ga bisa ngelupain cw itu. Hanya karena frekuensi ketemunya yang lebih jarang (karena beda universitas), makanya dia bisa pelan2 berpura2 udah ngelupain.
Sekarang mahasiswa itu sudah menjadi seorang pegawai, dan cw itu pun begitu. Mereka beda kantor. Rumah si cw udah ngga di [Kota dirahasiakan] lagi, dia udah pindah (masih terjangkau si). Sekarang frekuensi mereka bertemu lebih sering karena cw itu terhitung sering kumpul2 dengan teman2 SMU yang notabene sahabat si pegawai juga. Cw itu sekarang ada cowo baru yang adalah teman sewaktu SMU (bukan karib) yang sama2 mengincar cw tersebut.
Seperti biasa pegawai itu masih rikuh, grogi, dan tetep jomblo (karena dia ga bisa ngelupain...). Karena sering diledek2 oleh sahabat2nya di depan cw itu mengenai tingkah laku groginya, dia mengambil keputusan "sampai kapan gw kaya gini?" dan suatu hari dia akhirnya menyatakan secara offisial mengenai perasaannya kepada cw itu.
Hasilnya? ditolak (ya iya lah udah punya cowo gitu...), tapi si pegawai merasa sangat lega karena bebannya sudah berkurang dan dia mulai bisa merasa melupakannya. Namun apa yang terjadi? akhir2 ini karena mereka sering berhubungan lagi (via email, sms) si pegawai sudah mulai bisa merasa santai dengan cw itu, dan mereka sudah ngobrol2 biasa. Sesuatu yang dulu sangat diidamkan oleh pegawai itu (cuma ngobrol2 sama cw itu padahal). Tentu saja perasaan cinta yang ingin dihapus malah semakin menjadi2
Dan ada kabar baik, karena ternyata cw itu sudah putus dengan cowo baru temen SMU yang dulu. Karena pegawai itu merasa mulai ada kesempatan... dia mulai berlaku agresif, mulai sok care (bukan sok sih), mulai suka ngomong tentang tulusnya perasaan dia ke cw itu. Pokonya si pegawai itu udah berubah deh.
Ternyata, cw itu masih benar2 cinta sama mantan terbarunya, dan ternyata peristiwa putus terakhirnya dia bener2 melukai hatinya. Cw itu ga mau ngalamin perasaan itu lagi, karena terlalu sakit katanya. Cw itu pun ngomong kalo dia sama sekali ngga ada perasaan tertentu terhadap si pegawai, dan dia ingin mereka tetap berteman (penolakan ke-2). Cw itu pun saat ini sedang ngga hunt cowo, dan dia tidak ingin si pegawai terlalu berharap. "yah kalau jodoh kan kita ngga tau ya?" gitu katanya....
Namun, si pegawai sampai saat tulisan ini diketik masih tetep ingin hubungan yang lebih dari sekedar "teman" dan kalo bisa sampe nikah. Dan dia masih tetap saja memberi perhatian ke cw itu, masih nanya kabar tiap hari, sms (walaupun kadang ga dibales), dll.
Kenapa si pegawai itu masih keukeuh? karena dia ngerasa ini satu2nya kesempatan dia untuk memperbaiki ketololannya selama 9 tahun. ini satu2nya kesempatan untuk ngedapetin dambaan hatinya selama 9 tahun. sama sekali ga akan dia sia2kan kesempatan ini.
pertanyaan:
1. Salah ga ya keputusan si pegawai yang masih tetep keukeuh dengan hatinya?
2. Kalau ternyata emang mereka tidak berjodoh gimana ya? gimana dengan si pegawai?
3. Si cw belakangan ini mengaku sangat sibuk di kantornya hingga lama sekali baru bisa bales email. Apakah ini cara dia menghindar? atau hanya perasaan si pegawai saja?
Hehehehe males baca ya??? maksudnya gw tulis gitu juga biar kronologisnya jelas.
* Oh iya, ada hikmahnya buat yang baca. "tolong jangan ulangin kesalahan si pegawai. kalo lo cinta sama seseorang, jgn lo pendam karena kalo lo ga ngelakuin apa2 lo ga akan dapet apa2"