• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Gallery Modifikasi Mobil

Honda H-RV, I am a Robotic Vehicle !

coverage1331lv7.jpg

Setelah sekian lama kita tidak mendengar tentang dunia robot, dan segala perangkatnya, justru beberapa orang malah terjun lebih dalam lagi untuk menekuni sistem kerja robot ini. Mereka adalah kebanyakan pelajar yang sangat tekun dan yakin akan pengembangan sistem robot untuk masa depan dan kelanjutan hidup manusia. Namun bagaimana jika sistem robotic diaplikasikan pada penampilan sebuah kendaraan roda empat ? Jangan menebak dulu, karena rupanya kehadiran robot beberapa masa yang lalu turut menjadi inspirasi bagi beberapa penggemar dunia otomotif khususnya kendaraan roda empat.

Adalah Peter Thejayadi, ST sang pemilik Honda H-RV lansiran tahun 2001 yang mengaplikasikan konsep robot pada kendaraan kesayangannya itu. “Saya sudah beberapa kali ganti model modifikasi, namun untuk saat ini saya berpikir bahwa konsep robotic yang saya aplikasikan ini adalah merupakan bentuk penyempurnaan dari proses modifikasi yang lalu-lalu. Makanya jika melihat spesifikasi yang terdapat pada mobil ini banyak yang mengalami perubahan. Dan hampir di semua bagian terdapat banyak penambahan dan penggantian, sehingga untuk dijelaskan satu-satu tentu akan menyisakan waktu dan tempat yang banyak,” papar Peter di sela-sela kesibukan yang sedang dilakukan pada acara kontes modifikasi Autoblackthrough di Bandung Sabtu-Minggu 04-05 Juli 2007.

Seperti kembali mengenang permainan masa kecil yang sering dimainkan oleh anak lelaki, yaitu robot mainan, Peter justru menggabungkan antara kesenangannya terhadap bentuk robot dengan dunia modifikasi kendaraan, yang notabene menjadi dunia yang digelutinya sekarang. “Aku sebenarnya sangat senang dengan bentuk robot, sampai-sampai bentuk headlamp saya desain sedemikian rupa sehingga menyerupai mata robot. Jadi terlihat begitu menggoda, tapi ini masih tetap aman kok. Soalnya pada bagian bumper depan masih terdapat lampu bening yang menjadi pengganti headlamp tadi,” ujar Peter dengan antusias.

Pada bagian interior, racing seat langsung menjadi sajian utama yang akan memanjakan anda ketika duduk di atas jok tersebut. Sementara dashboard dipertahankan seperti sedia kala hingga tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan dalam berkendara. “Tapi pada bagian dashboard, saya mengaplikasikan airbrush dengan nuansa petir, seperti yang tergambar pada bagian eksteriornya,” sergah Peter kemudian.

coverage1332ra7.jpg
coverage1333hd1.jpg

Melihat berbagai macam perangkat yang diaplikasikan pada Honda H-RV milik Peter ini, tentunya bagian-bagian yang lain ikut dipertanyakan jika memang sudah memiliki konsep eksterior, interior dan audio yang cukup menarik. Karena belum tentu semua modifikator merasa perlu untuk mengadakan perombakan pada bagian engine. Sebab menurut sebagian besar modifikator, bahwa tidak semua bagian pada sebuah kendaraan aman untuk digarap seekstrim mungkin dan ditandemkan dengan konsep modifikasi pada bagian yang lain. Sebab hal itu bukan saja memerlukan keputusan yang tepat, bahkan perhitungan sudah harus matang sebelum semuanya menjadi salah.

Namun keberanian untuk menggabungkan berbagai perangkat modifikasi pada sebuah kendaraan merupakan sebuah keputusan yang sangat berani diambil oleh Peter. “Ya sekarang kalau mobil larinya diatas 120km/jam, udah nggak berasa banget. Pengennya nambah lagi dan lagi. Soalnya peleknya juga udah dipasangin yang gede, makanya udah nggak berasa gitu..!” jelasnya.
 
Harga mobilnya bisa beli rumah aku itu kk /sob
 
Honda Accord Cielo 1994
King Nominee


16222140wg5.jpg

Dengan tema "VIP sedan", Honda Accord Cielo milik Ronny ini berhasil menyita perhatian para juri ABT Bandung 2008. Meski terhenti sebagai King Nominee, namun hasilnya disebut pencapaian luar biasa oleh pemiliknya. "Melebihi ekspektasi," ungkap Ronny yang menolak untuk difoto.

Konsep modifikasi mobil ini bisa disebut proses mix match. Dimulai dengan eksteriornya, yaitu body convertion, face off head lamp Toyota Camry 2006, stop lamp Mercedes-Benz E260, handel pintu Nissan Cefiro, wide body, body kit custom, dan grille custom.

44323890ss7.jpg

Di bagian kaki - kaki, perubahan meliputi velg Visconti ring 19, ban Nankang NSII, disk brake WP Pro, suspensi udara custom Universal 2 titik. Bagian mesin juga mengalami sentuhan perubahan di antaranya engine swap dengan mesin dari Honda Prelude. Lalu porting polish, air intake HKS, dan piggy back Dastek Unichip. Perubahan mesin pada Honda Cielo ini cukup teruji. Karena pada saat dyno test, mobil yang kini berkapasitas mesin 2,2-liter ini berhasil membukukan catatan tenaga terbaik 103,7 HP dan torsi 77,3 Kw pada kecepatan 100 km/jam. Catatan yang cukup baik.

99318603an5.jpg

Di interior, nuansa lapisan MBTech Camaro ramai menghiasi kabin, mulai dari jok, dashboard, panel pintu, setir, hingga ke dinding firewall. Bahan synthetic leather ini dipadu dengan aksen kayu buat mengejar kesan ekslusif. Ruangan kabin juga dihiasi dengan mini table dan mini bar custom. Sementara audio system-nya menggunakan tv ANT 7-inci, head unit Pioneer 9885, power Rockford BD1000, power Phonix Gold Series, speaker Hertz, tweeter Dyn Audio, dan sub woofer Diamond.

Dengan setting velg depan chamber, Ronny mengaku mobil ini biasa dipakai harian dan memungkinkan karena dilengkapi suspensi udara tadi. Wah, ini berarti "King" serba bisa juga yah....
 
TOYOTA YARIS SHOW OFF 2008 : TOYOTA YARIS S 2006
STANDING APPLAUSES


articlesimagesviewyt4.jpg


41793672yz9.jpg

Rizki Suharyadi ‘menjungkirbalikkan’ Yaris Show Off 2008, dan khalayak Cilandak Town Square pun dibuat terpana dengan beberapa inovasinya yang mumpuni. Pokoknya..., Yaris kuning ini patut mendapat ‘standing applauses’.

73093435dw5.jpg

Thermal Imaging Camera atau kamera pencari suhu panas tubuh yang biasanya dipakai keperluan militer, saat ini sudah marak digunakan mobil produksi massal. Salah satunya adalah The PathfindlR. Kamera pencari panas ini mengklaim, produk mereka adalah yang pertama menerapkan teknologi yang serupa penggunaannya pada konsep misi-misi militer. Sehingga membantu pengemudi untuk mengenali pejalan kaki, hewan atau marka-marka lalu lintas, lima kali lebih baik daripada pendaran sinar lampu dari head lamp. Ini bisa jadi terobosan baru buat modifikasi di Tanah Air. Pemasangannya gampang, karena tinggal sambungin ke aki saja. Lantas karena berteknologi militer, apakah memerlukan ijin? Jangan kuatir! Sebab umumnya kamera thermal imaging yang diproduksi selain militer, sudah mengalami down grade atau tidak seratus persen sama. Impresinya sendiri, pada layar monitor hanya terlihat visualisasi hitam putih dari objek ‘dingin’ yang ditangkap kamera. Sedangkan jika menangkap objek ‘bersuhu’, maka pada layar akan muncul warna yang mencolok, sesuai kandungan suhu yang ada pada objek tersebut. Oh ya, untuk kamera The PathfindlR bisa diperoleh dengan harga US$3700.

19355311pc8.jpg

Salah satu ‘kerajinan tangan’ yang patut diberi dua jempol terletak pada indikator digital PLX yang ditanam di spion tengah. Aplikasinya agak rumit, sebab harus teliti bongkar kaca spion dan masukin lempengan LCD PLX devices-nya. Tapi dengan sedikit keterampilan, spion tengah terlihat jauh berbeda dan lebih high tech dari lainnya. •PLX terdiri dari LCD dan ‘CPU’, yang terpisah dan disatukan dengan kabel. : Untuk menyambungkan dengan kelistrikan mobil, perangkat ini bisa tinggal dicolokkan ke soket OBD, yang biasanya terletak di bawah dasbor. •Untuk memasukkan LCD ke spion tengah, perlu membongkar spion tengah. : Prosesnya dengan membelah ‘rumah’ spion tengah dan LCD. Ini harus dilakukan hati-hati, biar cermin dibaliknya tidak pecah. Untuk LCD, diambil rangkaian layar beserta PCB dibaliknya. •Setelah terbongkar, bersihkan lapisan belakang pemberi efek cermin pada kaca. : Prosesnya bisa menggunakan air keras. Tetapi ingat, biar terlihat rapi pola pembersihannya dibatasi seukuran LCD yang akan dipasang. •Setelah lapisan cermin luntur dan kaca sudah terlihat bening, LCD sudah bisa dimasukkan. : Harus presisi antara sisi-sisinya, jangan sampai tertutup. Biar tidak goyang, maka LCD direkatkan dengan double tape di sekelilingnya. •Sesudah semua terpasang, rekatkan kembali potongan ‘rumah’ spion ketempatnya menggunakan lem berdaya rekat kuat. : Supaya rapi, sisa-sisa penyambungan dilapis dempul tipis dan diampelas. Tapi ingat, jangan lupa berikan jalur kabel, yang akan tersambung ke ‘CPU’-nya. Baru setelah itu dicat warna hitam sesuai dengan aslinya



copas
 
TOYOTA iSt 2005
CHUBBY

articlesimagesviewmf8.jpg
articlesimagesview22re3.jpg


Micro minibus buatan Toyota ini built up diimpor dari Jepang. Sempat laris manis dan hingga sekarang masih dicari-cari banyak pedagang mobil bekas. Tiada kesulitan bagi iSt untuk diperintah beraksi. Mau beraksi balap atau bahkan berpose elegan. Tapi Paul memilih yang terakhir. Sebab tekadnya dari awal sudah mantap, “Apapun mobilnya nanti, desain modifikasinya mesti elegan dan berfender gambot.” Lah, itu sih gampang banget diaplikasi di iSt. Sosoknya hanya beda 11-12 saja sama impian Paul. Dari insinyur Jepang sudah dipbuatkan lekuk pinggil yang aduhai, terutama pada bentuk nut fender aslinya yang terkesan menggembung. Sehingga, “Lebih mudah dibentuk wide body natural agar bodi terlihat lebih chubby,” kata sang pemilik yang juga juragan bengkel bodi Fortune, Pondok Kelapa Raya, Jakarta Utara. Persiapan dilanjutkan teramat matang. Satu set velg ‘baling-baling’ Kranze Bazreia berdimensi 19x(8+9) inci sudah didapatkan sebulan sebelumnya. Format low disk dengan offset minus yaitu -1 (depan) dan -4 mm (belakang), membuat kecelongannya fantastis. Tak pelak, fender depan dan belakang mesti ditarik secukupnya, agar velg bisa bersemayam dengan aman tanpa keluar sedikitpun. “Fender depan ditarik 3 cm, dan 5 cm di bagian belakang,” sebut Paul. Batasannya hanya satu, lekukan nut wajib dibuat senatural mungkin. Efeknya, pintu samping belakang mesti ikutan ditarik mengikuti nut baru sambungan dari fender. Konsekuensi bodi yang terlihat lebih gendut, harus dibuat tambah rebah. Caranya, subsitusi per dan sokbreker standar dengan per Eibach yang disunat 3 ulir. Trik kedua, mengaplikasi sokbreker Tokico yang bentuknya lebih pendek dari sokbreker standar. Walau begitu, efeknya terasa lebih keras. “Penumpang lebih dari dua agak gesrot, tapi handling-nya tetap enak kok,” bilang Paul.






Untuk menunjang gaya elegan seperti ini, banyak detail yang mesti dipersiapkan matang. Baiknya simak tips dan trik dari Paul soal modifikasi di iSt-nya ini. •Body kit Various spek Alphard. : Inspirasi body kit didapat Paul dari tuner Various, asal Jepang. “Aslinya memang dirancang untuk Alphard, lalu saya aplikasikan di iSt,” terang Paul. Bentuk body kit, baik nut serta air dam depan memang nyaris sama dengan aslinya walaupun dengan beberapa penyesuaian. Untuk side skirt dan bumper belakang beberapa tarikan garis dari desain Various ada yang dihilangkan, “Bodi iSt tak sebesar Alphard, jadi dibuat lebih minimalis,” kata Paul yang kasih biaya pembuatan body kit seperti ini sekitar 4 jutaan. •Centil via cat candy merah. : Warna Elegan bagi Paul, tak mesti warna putih atau hitam. Doi pilih merah candy agar lebih centil, “Warna candy pas untuk mobil-mobil mungil seperti iSt ini,” alasannya. Pau betul! Dengan campuran bahan cat dari Spies Hecker serta 6 lapisan pernis dari Glasurit tipe HS, bikin bodi iSt tetap terlihat kinclong dari pagi hingga malam hari. Untuk pengecatan seperti ini, Fortune kasih biaya sekitar Rp 12 juta. •Hendel dikrom plastik. : Hendel pintu iSt sudah model tarik. Model seperti ini memang sedang lekat di mata kaum eleganis. Biasanya hendel model tarik copotan Toyota Vios dan Altis baru dipakai untuk mobil-mobil yang masih pakai hendel pintu model angkat. Agar terlihat lebih mewah, hendel iSt dilapis dengan bahan krom plastik di Clink Chrome, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

27801262fy7.jpg
53728231te9.jpg

RUMAH MODIFIKASI:
Bodi: Fortune, Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur Velg: RiverSide, Kampung Melayu, Jakarta Timur
Interior: AutoDynamic, Pondok Kelapa Raya, Jakarta Timur
SPESIFIKASI: Custom body kit Various style + wide body, custom deflecta Fabulous style, custom eye lid, cat Spies Hecker candy red + pernis Glassurit HS, custom tail pipe Cayenne TechArt style, hendel pintu krom plastik, velg Kranze Bazreia 19x(8+9) inci, ban Nankang Ultra Sport NS-II 215/35ZR19 & Toyo Proxes FZ4 225/35ZR19, sokbreker Tokico, per Eibach dipotong 3 ulir, pelapis kabin MBtech, pelapis plafon suede sintetis, head unit Pioneer P5000
 
HONDA ACCORD VTEC 2002
KOMBINASI DUA ALIRAN​

articlesimagesviewls4.jpg


19834585zg9.jpg


69593662pc2.jpg

Awalnya Hendra menginginkan tunggangan Accord beraura elegan menjadi lebih eye catching. Namun pria ramah ini malah gigit jari karena mobil malah enggak bisa berlari. Penyebabnya ada pada velg jumbo keluaran Spirits Sagest Zechs 20x(8,5+9,5) inci. “Pakai velg gede, tarikan mobil jadi lelet,” keluhnya. Walhasil, upgrade dapur pacu menjadi pilihan pengusaha swasta ini agar hasrat sebagai speedaholic juga tersalur. “Cukup tuning ringan saja, supaya mobil enggak ngos-ngosan karena beban dari velg,” wanti Hendra. Semua problem jadi mudah, karena Sugiharto, tuner Autotech Motorsport, memang andal soal ubah mesin speed and performance. Aneka ragam parts kompetisi kini nyemplung di kompartemen mesin F23A1 SOHC VTEC. But Hendra said, “Bermain di N/A aja, soalnya enggak mengubah banyak linear mesin alias main aman.” Tahap awalnya, air charger Super M Compressor sepakat menemani air intake K&N Extreme agar putaran bawah dan atas makin terisi. Lantas header 4-2-1 dan down pipe buatan Kansai menggusur header standar supaya gas buang lebih lancar dan mulus. “Formasi 4-2-1 mengikuti bawaan standar paling pas buat harian, tapi piping size mengalami perubahan dari 1,8 inci menjadi 2 inci,” terang Hendra yang juga mengaplikasi muffler HKS di kedua tail pipe custom-nya. Sehingga gas buangnya menjadi lebih lancar. Tapi ubahan segitu, “Mobil gua masih terasa lelet nih.” So, biar enggak memalukan kemampuannya, mesin terpaksa ‘diobok-obok’. Porting and polish dilakukan guna mengikis ‘kulit jeruk’ di intake dan exhaust, yang berefek pada campuran bensin menjadi lebih optimal. Kemudian Hendra memapas head piston standarnya. Tak lebih dari 0,8 mm, namun sudah bisa menghasilkan torsi mobil semakin berlimpah. Apalagi pengaplikasian pulley cam AEM membuat air fuel ratio semakin presisi. Hasilnya, Accord Hendra bisa berlari kencang walaupun mengaplikasi velg gambot. “Peak power-nya mencapai 183 hp di putaran 6.500 rpm, jadi enggak percuma selama sebulan bolak-balik bengkel,” tambah Hendra yang menghabiskan dana hampir Rp 25 juta untuk ubahan disektor engine.







88847072ec8.jpg

Karena terbeban oleh pembagian arus listrik yang tidak merata membuat arus listrik ke fuel pump jadi enggak konsisten. “Mobil sering brebet, karena pasokan bensin yang enggak lancar dari fuel pump,” terang Hendra. Itu akibat mengaplikasi sistem audio yang memakan pasokan arus listrik lumayan besar. Tapi Sugi, panggilan akran Sugiharto, menemukan trik jitu agar suplai bensin ke throttle body tidak ada hambatan. Triknya, booster lampu HID berubah fungsi menjadi voltage regulator fuel pump. Caranya juga enggak ribet, tinggal sambungkan soket bosster dan fuel pump lantas kutub plus dari lamp booster dipasang di aki. Dalam praktiknya, digunakan Megatec H4 XP 12V-60W sebagai uji coba, dan hasilnya arus listrik fuel pump jadi konstan di titik 14 volt. “Walaupun dibejek abis, suplai bensin tetap lancar dan yang lebih penting jadi lebih irit,” beber Hendra.

RUMAH MODIFIKASI:
Mesin: Autotech Motorsport, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat
Audio: Baze Audio, Tubagus Angke, Jakarta Utara Velg & ban: Riverside, Kampung Melayu, Jakarta Timur Body kit: W7, Mutiara Taman Palem, Jakarta Barat
SPESIFIKASI: Porting & polish, papas head 0,5 mm, fly wheel reduction, air filter K&N Extreme, air charger Super M Compressor, MSD GAL, kabel busi NGK, busi Volker Iridium 6ZX-II, volt stabilizer Pivot, ignition spark Pivot, koil Quantum, fuel pressure regulator Sard, voltage regulator fuel pump Megatec H4, header & down pipe Kansai, tail pipe custom, muffler HKS, pulley kit AEM, piggyback A’PEXi AFC Neo, spring H&R, engine dumper Valen, brake pad Bendix, velg Spirit Sagest Zechs 20x(8,5+9,5) inci, ban Achilles 225/35ZR20 & 245/35ZR20, bumper depan Accord 2006, add on body kit Mugen, custom duck tail, fog lamp Accord 2006, bohlam lampu depan Eagle Eyes 7.000 K, jok D.A.D Garson style, gear knob MOMO Wood, hand break MOMO Wood, pedal set VeilSide, engine start Pivot, turbo timer A’PEXi, head unit Pioneer DEH 8850 MP, DVD player Skeleton, monitor in dash Necvox 7 inci, roof monitor Necvox 7 inci, speaker depan DLS Ultimate, speaker belakang coaxsial Cliff design, sub Rockford Fosgate P1 12 inci, power Rockford 500x2, cap bank Rockford, speaker belakang Clarion, kabel RCA Monster, Kabel speaker Monster Cable
 
jangan bikin ngiri dunk../sob/sob/sob
 
KerEn"...
Wonderfull...
Nice ...
[Kapan gua bisa kayak gitu ya?]/pif
 
VOLKSWAGEN TYPE 1 1300L 1965
SUPER 'RX-7'


25832455tt9.jpg


38416698kr7.jpg


27141543mo7.jpg


Jangan langsung berpikir, kalau mobil tua dan klasik hanya sahih kena sentuhan modifikasi dari bidang restorasinya saja. Memang, dengan usia dan nilai historisnya yang lumayan tinggi, sudah seharusnya mobil-mobil tua tersebut mengalami masa-masa ‘refreshing’. Setidaknya masih bisa berguna dan tidak teronggok begitu saja sebagai besi tua. Untuk itu, peremajaan tampang, bodi, jeroan mesin beserta kaki-kakinya wajib jadi perhatian penuh sang ‘builder’ pada prosesi retouch-nya. Lalu apa jadinya kalau VW Beetle atau biasa dikenal dengan sebutan kodok, harus menemui jalan lain untuk memperoleh aura barunya? Padahal, kodok ini sudah berusia 40 tahun lebih Jack! Maka di tangan Kris Sigit, sang empunya, kodok ini tidak tanggung-tanggung bertransformasi. Ya, hobi sang empunya untuk melahap lintasan balap drag, rupanya berpengaruh besar terhadap ‘gaya’ terkini si kodok. Paling kentara adalah aplikasi mesin rotari berkode 13B milik RX-7, menggantikan mesin konvensionalnya yang kurang bertenaga. Walaupun aslinya mesin ini terpasang di depan, tetapi menurut Jaja, mekanik kawakan dari Minute Motorsport. “Enggak masalah kok dipasang di belakang, karena RX-7 kan berpenggerak roda belakang juga,” jelasnya bersemangat. Apalagi, “Pasangnya gampang, cuma tinggal dibaut aja ke adaptor gearbox dan dikasih penguat ke sasisnya buat pegangan mesin biar enggak gampang bengkok kalo lagi ‘ditarik’,” sambung pria ramping tersebut. Selain itu, perkawinan aplikasi turbo T3 berserta intercooler CRT yang disanding dengan mesin tersebut, nyatanya memberikan efek lumayan pada putaran atasnya. Terlebih usungan piggyback Micro Tech MT-12, yang memiliki fitur setting bahan bakar dan pengapian yang lengkap untuk mesin rotary ini, cukup memberikan kemudahan penyetingan. Karena hanya tinggal memencet tombol + (plus) atau – (minus) via ‘CPU-nya’ di dasbor. Dan hasilnya pun terbilang sukses. Untuk jarak 402 meter, kodok ini berhasil menembus waktu 13,9 detik. Tapi catatannya, “Waktu itu padahal kondisinya belum benar-benar fit,” tutup jaja sambil tersenyum. Walah!



39972364lz0.jpg


30619807jw9.jpg

Dalam upaya membangun kodok tua menjadi layak untuk turun balap drag, paling tidak diperlukan pengetahuan mendasar seputar teknisnya. Bukan hanya pemahaman tentang platform mobil asal Jerman itu semata, tetapi lebih jauh pada bahan dan alat pendukung modifikasi yang bakal disematkan. •Pemakaian mesin R13BT milik RX-7 jamak dilakukan untuk mengganti mesin bawaan VW. : Disamping lebih bertenaga, rupanya pemasangannya di ruang mesin pun terbilang pas dan mudah. •Tidak perlu merubah gerakan perputaran mesin ketika akan dipasang ke Beetle, yang notabene bermesin belakang. : Karena perputarannya sudah sama, yaitu ke kanan. •Pemasangan tidak membutuhkan engine mounting. : Karena mesin langsung ‘dipegang’ 5 baut ke adaptor, yang dihubungkan dengan gearbox bawaan. •Biar kuat, maka perlu ditambahkan penguat sasis dari pipa. : Selain itu, juga sebagai pegangan mesin agar tidak cepat bengkok dudukannya. •Jangan bongkar mesin jika dirasa masih mumpuni. Cukup porting lubang masuknya saja. : Sebab mencari packing dan seal mesin rotari lumayan sulit dan mahal. •Gardan sudah mengadopsi differential lock. : Sehingga membuat putaran roda belakang kanan dan kiri sama, akibatnya traksi yang diperoleh cukup besar. •Tekanan boost turbo hanya diset 0,5 Bar. : Cukup menenggak Pertamax Plus yang bergharga Rp 10 ribu.
Reporter : Rudy




RUMAH MODIFIKASI:
Minute Motorsport, Raya Narogong, Bekasi Barat SPESIFIKASI: Mesin rotari R13BT, turbo T3, piping custom 3 inci, blow off CRT, fuel pressure CRT, intercooler CRT, kipas intercooler eks mobil Honda, air filter Z-Speed, radiator custom, kipas radiator Toyota Starlet, piggyback Micro Tech MT-12, tangki bensin custom 25 liter, pompa bensin Aeromotive, filter bensin Bosch, velg BRM 15x5,5 inci & MTV 15x7 inci, ban Bridgestone Potenza 185/60R15 & Hoosier 26.0/8.0-15, disc brake depan VW Beetle 1966, rem teromol belakang VW Beetle 1970, lowering adjuster S&S, sok depan Kayaba custom, sok belakang double Kayaba custom, as roda VW Beetle 1970, lampu belakang New Beetle, wide body custom, jok CRT, seat belt Sabelt 4 titik, setir MOMO, shift knob Scat, RPM Autometer, engine temp CRT, boost meter CRT, engine cut off CRT, roll bar custom 6 titik 1,5 inci
 
Req info best louxurious theme yaris show off 2008 sby donk..
 
TOYOTA MARK X 2.5G 2008
SIMPLE BUT NEAT


24694061ql8.jpg


79287280qb9.jpg


26829534mf1.jpg


32437571ae2.jpg

Mark X merupakan penerus Mark II yang dulu pernah sukses pada tahun 1970-an. Sedan besar keluaran Toyota ini khusus dibuat untuk pasar Jepang. Tapi ternyata, varian ini lumayan banyak berkeliaran di jalanan mulus Singapura., bahkan ada komunitasnya sendiri loh. CJ, begitu nick name teenager asal Jakarta yang tengah meneruskan studinyadi negeri tetangga ini, membeli Mark X pada Januari 2008 dengan rencana modifikasi ala Indonesian style. Addon body kit plus velg besar yang di-drop dead down. Tujuannya Leong Seng, gerai velg yang terletak di daerah Paya Ubi. Tanpa pikir panjang, ketemulah Trafficstar DTX. Lalu add on kit Ings +1 yang tampak lebih ‘gondrong’, jadi bisa terlihat lebih ceper. Terakhir, per yang tetap bisa menjaga kenyamanan mobilnya. Menurut CJ, Tein lebih empuk dibanding Eibach, “Dan juga harga Eibach dua kali lipatnya.” Berkat murahnya harga, per Tein ini sifatnya hanya sementara, karena CJ sudah pre order buat coilover, tujuannya agar tampil lebih celup. Setelah beberapa bulan berjalan, CJ kurang puas terhadap velg DTX-nya yang ‘hanya’ berukuran 19 inci. “Gua pengen 20 nih, gara-gara waktu itu enggak sabar sih, jadinya velg yang kemarin (DTX) offset dan lebarnya kurang tepat,” ujar mahasiswa MDIS jurusan International Business ini. Kini seleranya terpaut pada Work Varianza yang memiliki desain yang soft but trully elegance. Order dua bulan dilakoninya. Sampailah pada akhir bulan Mei lalu, dimana penulis mampir ke Singapura sekaligus mengatur jadwal pemotretan. Di situ CJ mengaku, velgnya udah sampai, tapi bannya yang belum juga sampai. Enggak mau ketinggalan ikut sesi foto bersama MOTOR, maka esok paginya CJ kembali ke toko ban Leong Seng untuk cari ban. Lucky guy, akhirnya ia berhasil mendapatkan ban Yokohama yang memiliki ukuran sama, cuma profilnya saja lebih tebal. “Enggak apa-apa deh, yang penting ikutan foto-foto bareng MOTOR,” bangga CJ. Mantap, Bro!

38627941ca6.jpg


58300628cl1.jpg

Menurut pengalaman CJ nih, pemilihan velg untuk Toyota Mark X ini mesti hati-hati, “Karena ruang fender juga ternyata lumayan besar,” tambahnya. Awalnya CJ mengaplikasi ukuran 19 inci dengan lebar 8,5 inci, tapi ternyata dengan ukuran itu velg masih terlihat kurang pas di fender alias spakbor kedodoran karena roda masih terlalu masuk. Selain akibat lebarnya yang kurang besar, offsetnya juga tinggi. Atas saran dari Daniel, bos Leon Seng, CJ kemudian mengaplikasi velg 20 inci dengan lebar ‘belang’ 8 inci di depan dan lebar 9 inci di belakang. Untuk offsetnya didapat 35 mm dan di belakang 32 mm. Bagus tidaknya, silakan pelototin mobilnya!

RUMAH MODIFIKASI:
Velg & kaki-kaki: Leong Seng, Paya Ubi, Singapura Body kit: Miracle Body workz, Old Turf City, Singapura
SPESIFIKASI: Velg Work Varianza T1S 20x(8+9) inci, ban Yokohama S Drive 225/35ZR20 & 245/35ZR20, add-on body kit Ings +1, per Tein, bohlam lampu depan HID 7.000 K
 
Corolla 1.8 SE.G '2000

exterior
JDM front grille
JDM grille emblem
JDM pillar C emblem
Philips HID 6000K

interior
TRD shift knob
HKS Vacuum meter
Jamex pedal set
illuminated leg room
JDM airbag warning sticker
JDM japanese sticker

kaki2
TRD street shock absorber
TRD 3 point strut bar
SSR type C 15"x6.5 ET35 bronze
SSR lug nut
Bridgestone Potenza GIII 195/50/15

audio
Eclipse CD7100
Cube Acoustic SX f 6"
Cube Acoustic REF504 (full active)
Rockford Fosgate DSM
Kicker Comp 12"
Mass Metallic capacitor 1 F
cable RCA Cube
Acoustic Automat

engine:
TRD IK20 plug
K&N air filter
4-2-1 custom header + downpipe
Remus titanium muffler
Dastek Unichip A
Port Polish
4A-GE metal gasket
JDM air conditioner information sticker

total : around 50-60 jt-an mulai dari pertama modif sampe skr... lupa persisnya coz modifnya bertahap. (maklum mahasiswa) ^_^

back.jpg


16022008640.jpg
 
@satyr, sipp udah ngepost mobilnya dan data2nya /no1
yg laennya mana nih. /heh

ini Pemenang SQ Contest Kelas 30 Juta ABT Bandung 2008

26771962ij5.jpg

Let’s get ready to rumble! Agaknya komentar legendaris di dunia tinju Amerika itu pantas disematkan pada kontes audio SQ kelas 30 juta ABT Bandung 2008. Bayangkan saja hasil penilaian para juri Di kelas 30 juta, fenomena menarik juga banyak menyita perhatian para kontestan dan pengunjung acara event ABT Bandung kali ini. Dari 11 peserta yang terdaftar, tingkat persaingan kualitas pengerjaan cukup ketat. Hal ini terlihat dari rata - rata penilaian keseluruhan. Kontestan yang menduduki juri kunci alias urutan paling buncit berhasil meraup nilai 191,5. Sementara pemuncak di kelas 30 juta ini diraih oleh peserta dari Audio Plus Jakarta. Turun dengan mobil Toyota Yaris merah, tim Audio Plus berhasil meraih nilai total 214.
Dan dari pertarungan yang bisa dianggap ketat ini, tim dari Audio Plus Jakarta Barat berhasil keluar sebagai juara pertama.
Turun dengan Toyota Yaris berkelir merah keluaran tahun 2007 dan baru pertama kalinya diturunkan di kontes audio, tim Audio Plus memperoleh nilai total 214 poin. Unggul 7 poin dari juara kedua dan ketiga (207 poin).

93283561sk4.jpg


73719672kt5.jpg


95089420sc8.jpg

Yaris merah ini turun dengan bekal perangkat head unit Eclipse CD7100, prosesor DBX, amplifier Genesis Profile Four, amplifier Genesis Profile One. Untuk tweeter, midrange, dan midbass menggunakan Crescendo Opus 9. Lalu subwoofer menggunakan Crescendo Etude 3.10, dan kabel dari Harmony.
Menurut Paulus dari Audio Plus, proses pengerjaan mobil ini memakan waktu tiga bulan. "Kelebihannya mungkin pada tonal akurasinya," sebut pria berbadan kekar ini. DI ketegori "Tonal akurasi", Yaris merah ini memang satu - satunya peserta yang menembus angka 70 poin (71 poin). Sementara rival terdekat hanya 68,5 poin. Di akhir perbincangan, Paulus sempat menyebutkan, Audio Plus memang fokus pada pengerjaan demo car dan kontes.
 
Kebanyakan Modif Mobil Ya ....

Yang Motor Donk :D
 
ok, di buat juga deh thread modif motor /heh
ada di forum kendaraan roda 2 ya /no1





Kijang di Autoblackthrough Bandung 2008


coverage2651gb3.jpg


Meski Alto, Kijang LGX tahun 1997 Diesel ini sering disiksa oleh Xtoredy atau disapa Redy, pemiliknya. Buktinya dua hari sebelum event ABT Bandung 2008, Kijang yang telah facelift dengan rupa Kijang tahun 2003 ini sempat slip kopling dan baret - baret bodinya akibat diajak adventure oleh pemiliknya di medan off-road di wilayah Jawa Barat.

"Iya neeh. Temen - temen gua di TKCI Bandung juga pada heran. Kok sempat - sempatnya gua menyiksa mobil yang mestinya mau dipakai buat kontes," ujar Redy sambil terkekeh.

Mahasiswa FIKOM Unpad ini memang lagi hobi - hobinya touring bersama Kijang Alto-nya ini. Terlebih pacarnya tercinta punya hobi adventure yang sama, sehingga sangat mendukung. "Bagaimana enggak hobi touring. Tiap minggu gua dan cewek gua jalan mulu. Soalnya dia juga kuliahnya di Perbanas Jakarta dan tinggal di Bogor," imbuh Redy.

Item perubahan atau modifikasi di mobil ini sendiri meliputi cat body warna hijau dove, winch depan WARN M60000, winch belakang Warn 20000 Lbs, velg Elstar PCD Cherokee, ban Simex Extreme trecker 32/10.5/15, spion TJ Wrangler, stop lamp Land Rover, headlamp custom (Grin painting), roofrack custom (DAMS Custom), shock depan Procomp GAS dan shock belakang Procomp ES9000, towing custom (Nuris), lampu tembak atas custom Warn, lampu tembak belakang MAXTEL, radio komunikasi Alinco, interior MBTech hitam, Dudukan ban serep custom (Grin), dan body lift custom (Polyraitan).

coverage2652io8.jpg
coverage2653fo5.jpg

Saking banyaknya pengalaman bersama mobil ini, Redy menuturkan pesan melalui Autoblackthrough.com, "Mobil ini enggak bakal dijual." Sepertinya pesan ini makin nyata, karena di ajang ABT Bandung 2008 Kijang Alto ini berhasil meraih penghargaan "Best Off-Road Look".

copas
 
BLACK KNIGHT : HONDA JAZZ i-DSI 2005
RINGKAS DAN RAPI


mru6v28r7vftafzbxvmx.jpeg


vu0ytdmp4tw14v7q7fk5.jpeg


h62xzhi3dl9vecypn50.jpeg

Fase kehidupan Jeffry sebagai penyuka modifikasi berubah total sejak informasi suspensi udara diperolehnya. Keuntungan dan kelebihan dari perangkat ceper mampus namun fungsional ini mendorongnya tak ragu buat mengaplikasi pada Jazz miliknya. Sebuah langkah modifikasi tampilan ground clearance minim, namun dapat melintasi berbagai kondisi jalan kota Semarang. Diantara beberapa brand suspensi udara yang ada, pilihannya jatuh pada produk Amrik berlabel Airlift. Ketenaran produk ini lantaran kualitasnya yang ciamik jadi konstrain utama Jeffrey. Buktinya, tabung udara jenis pancake berkapasitas 4 galon dengan powder coated gloss black terlihat harmonis ketika ditempatkan di tempat ban serep bagasi. “Ringkas dan rapi,” ujar Stephen Hertani, bos bengkel Autocraft, modifikator yang dipercaya Jeffrey memodifikasi Jazz-nya. Bagaimana soal pemasangan? Perangkat suspensi universal ini berimplikasi wajib adanya pembuatan bracket pada airbag (balon) suspensi udara. Besi setebal 7 mm dengan diameter sama seperti bagian lingkar luar balon suspensi udara lantas dijadikan bracket. “Pembuatannya pakai mesin bubut,” ungkap Stephen. Bracket ini lalu dihubungkan dengan sokbreker custom untuk suspensi belakang yang tetap memanfaatkan standar Jazz. Namun khusus di bagian depan, tak bisa dipakai untuk timbulkan efek ceper optimal. “Sokbreker Jazz itu tabungnya terlalu panjang,” ungkap Jeffrey. Setelah bereksperimen dengan tabung orisinal, diputuskan buat memakai tabung sokbreker yang lebih pendek sekitar 7 cm. “Sokbrekernya enggak tahu mereknya, saya bikinnya Rp 1 juta,” bilang Stephen. Bro, sekarang sudah tahu kan triknya?!

7dg5t5u4hsjkbkjw85af.jpeg


xykl6ohnjb1y9ak0uf3q.jpeg


c3qggcsf17bhmr1q4gq.jpeg

Untuk memberikan daya sengat yang lebih mantap, body kit diinspirasikan oleh D.A.D. Desainnya dengan material fiberglass ini dirancang berkat panduan gambar dari internet dan majalah Jepang. Sedangkan untuk fog lamp dan gril memakai brand asli D.A.D Garson. Targetnya tampilan mukanya benar-benar terlihat mirip dengan D.A.D Garson. Biaya pembuatan body kitnya Rp 7,5 juta dan untuk biaya pembelian gril berikut fog lamp juga Rp 7,5 juta.

RUMAH MODIFIKASI: Autocraft, Barito, Semarang SPESIFIKASI: Custom body kit D.A.D model, carbon fibre wiper shaved panel Autocraft, carbon fibre duck tail Autocraf, gril D.A.D, fog lamp D.A.D _ bohlam Provision HID 15.000 K, quadpipe exhaust Remus, air suspenssion Airlift FBSS 4points full digital, velg Gialla Scudo 20x8 inci, ban Achilles ATR Sport 225/30ZR20, custom carpet & plafon Autocraft, carbon kevlar panel Autocraft, leather perforated seat & door trim, head unit Clarion HXD-2, power Audison VRX 4x300, power Rockford Fosgate BD1000, speaker Focal Beryllium 3-way, sub Kicker Solobaric L7 10 inci




copas
 
Car Review ABT Medan 2008 - Honda Civic Street Fashion


Ada dua Civic yang mendiami areal display New-D (Dimension Club) di ajang Djarum Black Autoblackthrough 2008 seri kota Medan. Jika yang satu (hijau) mengusung konsep JGTC (Japanesse Grand Touring Championship), lain hal dengan Civic yang satu ini. Hadir ketiga kalinya di ajang yang sama, beberapa perubahan disetting ulang demi mengejar konsep "Street Fashion" sebagai aliran yang diusungnya kini.

khtbymo9t058pzn5mpwz.jpg


zmgrzdigtdjwpth8aq4n.jpg

Berbasis pada fungsionalitas kendaraan sehari-hari, Aliong (31), mewakili sang empunya Rendy Gono yang saat ini sedang melanjutkan studinya di Kuala Lumpur, menuturkan beberapa perubahan yang langsung dibesutnya khusus untuk event 2008.

"Untuk 2008 penambahan yang kita lakukan ada di pengecatan, aksesori mesin, beberapa interior terbuat dari karbon dan paling utama dari segi entertainment kita sekarang lebih full dibanding kemarin," tutur pria yang sehari-hari bekerja di bengkel NX ini agak singkat.



Dan memang, salah satu yang terlihat cukup menonjol kini, selain beberapa tambahan modifikasi seperti kap mesin karbon custom, bagasi custom, wing Veilside custom karbon dan cat gradasi ditambah airbrush tribal, kelebihan pada sektor Audio diarahkan sang modifikator sebagai fokus utama dari Civic jebolan tahun muda ini.

"Target kita sekarang ngejar street racing sama audio mas," tukasnya. Dan atas landasan itulah Aliong pun menghabiskan sebagian besar waktu pada pengerjaan detail sistem perangkat entertainment di kursi belakang yang secara total telah berubah fungsi tersebut. Dengan aplikasi perangkat 4 set Speaker Venom, 6 buah subwoofer, Head AVT, 3 TV Rockford tersokong 5 Power Venom dan 3 buah kapasitor, Aliong pun mengkalim keunikan lain yang membuatnya berbeda di ajang ABT 2008 kali ini.

"Yang ini desain audionya bisa dibongkar pasang, jadi bisa dicopot-copot ga seperti modifikasi audio lain." ungkapnya lepas. Sementara ketika ditanya mengenai alasannya mengusung street fashion alih-alih street racing seperti yang dianut rekan satu klubnya, Aliong menjawab lugas, "Ya ini kendaraan pada dasarnya dipake sehari-hari, kalau untuk street racing, jalanan di Medan belum layak untuk dimaksimalkan menurut saya," tambahnya kembali.

copas
 
Modifikasi Nissan GTR 2008, "Maksimalisasi Tampilan dan Kemampuan"

53443913ee9.jpg

Siapa tidak kenal varian sport yang satu ini. Hadir sebagai salah satu penerus garis kejayaan Skyline, Nissan GTR 2008 tercatat sebagai mobil berkecepatan tinggi dengan daya mumpuni 473 hp pada 6,400 rpm sebagai spek orisinilnya. Berbasis desain tubuh yang sudah terbilang sempurna, rasanya tak perlu lagi untuk meragukan kemampuannya dan keindahan sang "Godzilla". Namun sayang punya sayang, hal ini rupanya tidak berlaku bagi Tody (20), sang empunya GTR R35 asal Medan yang mobilnya nangkring dalam salah satu booth di Autoblackthrough 2008 Medan (17-18/08).

"Gue pengen lebih maksimalin tampilan dan kemampuan mobil ini," tandas pria kelahiran Medan 06 Februari 1988 ini ketika ditemui tim autoblackthrough Sabtu (16/8) malam kemarin.

Yap, seakan tidak puas dengan tunggangan barunya, Tody yang baru saja mendapatkan GTR R35 sebulan lalu ini, tanpa basa basi langsung membopong sang mobil super ke beberapa bengkel kepercayaan demi menterjemahkan gagasan terpendam. "Pengerjaan sih pas makan waktu sebulan, dan salah satu alasan modifikasi singkat tersebut biar bisa ikut serta di autoblackthrough juga," tambah pemuda yang juga mengaku pada penuangan ide dibantu oleh rekan modifikator Acong serta sang paman ini.

49988633ae1.jpg


66715489og4.jpg

ika dilihat langsung, perubahan paling menonjol memang terletak pada eksterior atau lebih tepatnya pada pengerjaan kulit sang "Monster Jepang" ini. Jika tadinya sang GTR berwarna hitam, via penanganan Tomi Airbrush, Toddy berhasil mengubah tampilan mobilnya menjadi lebih mencolok mengusung tema drift sebagai garis besarnya.



Dengan varian warna airbrush dari Blue Diamond, Pink, Cyralix, Purple, Candy Red, Orange sampai fernishing hologram, tampilan dari modifikasi GTR yang mengutamakan beberapa efek kobaran api ini diharap mampu menjadi atraksi sendiri ketika mobil cepat ini melaju kencang di jalanan. "Kalau untuk pemilihan pink sendiri gue cuman pingin nambahin sedikit kesan manis dari tampilan garangnya," tutur Tody ketika disinggung mengenai pemilihan warna merah jambu di salah satu garis kelir mobilnya.

Modifikasi yang menghabiskan kisaran kocek 200 juta pada mobil seharga lebih dari 1 M ini pun tidak semata dilakoni Toddy dari segi tampilan saja. Selain perubahan pelek, upaya remmaping dan remove (electronic) limiter pun dilakoni pula oleh Toddy sebagai upaya memaksimalisasikan kemampuan R35 di sektor performa. "Seharusnya knalpot pun berubah sama beberapa part diganti bahan karbon, sayang waktunya ga cukup," ungkap Toddy.

Mengaku tidak punya target khusus dalam keikutsertaanya di ajang ABT 2008 ini, sang modifikator Toddy memang patut diacungi jempol atas "keberanian"-nya merubah sang fenomenal GTR sesuai dengan konsep yang diinginkan. Dan sebelum mengakhiri wawancara dengan Toddy, seperti mungkin kebanyakan orang, tim autoblackthrough pun dengan sedikit iseng bertanya pada sang empunya R35 itu. Ga sayang untuk modifikasi mobil ini ? Dengan sedikit tenang Toddy pun menjawab "Wah kalau untuk hobi modifikasi sih mestinya ngga...".


copas
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.