• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Gadis Pemilik IPK 3,93 Ternyata Anak PRT dan Buruh Serabutan

facebookeb

IndoForum Senior A
No. Urut
210735
Sejak
9 Jan 2013
Pesan
7.471
Nilai reaksi
96
Poin
48
Z9Ji7.jpg
Zumrotul Choiriyah (23) menjadi wisudawati terbaik di kampus IAIN Walisongo Semarang, Rabu (6/8/2014). Dia terlihat terus menundukkan wajahnya, dan tak tampak rona sukacita berlebihan di wajahnya.

Zum --begitu panggilannya, adalah anak pertama dari pasangan Abdul Kamid (46) dan Siti Hartatik (42). Dia berasal dari keluarga kurang mampu. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sementara ayahnya sebagai buruh tani serabutan di Desa Bojonegoro, Jawa Timur.

Namun, berbekal tekad untuk meningkatkan derajat keluarga, Zum berkeras untuk bersekolah. Niatan baik itu akhirnya berjalan mulus, sebab sejak menjadi mahasiswa, dia mendapat beasiswa penuh pemerintah dari program Bidik Misi.

Sejak saat itulah dia bisa berkonsentrasi tanpa memikirkan biaya yang harus dikeluarkan dari kantongnya. Zum adalah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,93.

Gadis kelahiran Bojonegoro 11 November 1991 itu lulus dengan predikat cumlaude. Berkat kecermelangan itulah, dia memperoleh voucher dan beasiswa di jenjang S2 dari kampusnya.

“Rasanya senang bisa membahagiakan bapak ibu. Saya persembahkan semua ini pada mereka berdua,” kata Zum usai diwisuda.

Orangtua Zum, Abdul Chamid pun mengaku ikut bangga dengan keberhasilan anaknya. "Saya masih ingat betul, saat Zum minta izin untuk melanjutkan kuliah. Saat itu saya masih bekerja mencari belut di kali, setelah saya pertimbangkan, saya akhirnya izinkan untuk kuliah,” ujar Chamid.

Chamid menyadari betul penghasilannya sehari-hari tidak akan mencukupi jika untuk membiayai kuliah anaknya. Penghasilan istrinya juga tidak cukup untuk biaya sekolah. Untuk antisipasi itu, dia mencoba untuk menyisihkan lebih banyak penghasilannya untuk tabungan sekolah anaknya.

“Upah saya biasanya jarang tak ambil langsung. Pernah, sampai enam bulan tidak saya ambil. Tetapi begitu si anak minta uang, upah bekerja saya langsung tak kasihkan," papar dia.

Selain kuliah, Zum menjadi santri di pesantren dan aktif di sejumlah organisasi mahasiswa. Di tengah kesibukan itulah, rupanya dia sedang berusaha merampungkan hafalan Quran 30 juz.

Wakil Rektor IAIN Walisongo Semarang, Musahadi mewisuda1.114 mahasiswa yang terdiri dari 1.010 sarjana, 10 orang magister, empat orang doktor, 90 orang diploma 3 perbankan syariah. Khusus kepada Zum, Musa minta agar bisa meneruskan sekolahnya hingga S3.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.