• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Filsafat Hindu

goesdun

IndoForum Junior A
No. Urut
32661
Sejak
7 Feb 2008
Pesan
3.022
Nilai reaksi
66
Poin
48
Panca Sradha

Om Swastiastu,

Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Panca Sradha. Panca Sradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:

1. Widhi Tattwa – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya

2. Atma Tattwa – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk

3. Karmaphala – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan.

4. Punarbhawa – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)

5. Moksha – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia

Widhi Tattwa
Widhi Tattwa merupakan konsep kepercayaan terdapat Tuhan yang Maha Esa dalam pandangan Hinduisme. Agama Hindu yang berlandaskan Dharma menekankan ajarannya kepada umatnya agar meyakini dan mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Dalam filsafat Advaita Vedānta dan dalam kitab Veda, Tuhan diyakini hanya satu namun orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama. Dalam agama Hindu, Tuhan disebut Brahman. Filsafat tersebut juga enggan untuk mengakui bahwa Dewa-Dewi merupakan Tuhan tersendiri atau makhluk yang menyaingi derajat Tuhan.

Ātmā Tattwa
Atma tattwa merupakan kepercayaan bahwa terdapat jiwa dalam setiap makhluk hidup. Dalam ajaran Hinduisme, jiwa yang terdapat dalam makhluk hidup merupakan percikan yang berasal dari Tuhan dan disebut “Jiwatma”. Jiwatma bersifat abadi, namun karena terpengaruh oleh badan manusia yang bersifat “Maya”, maka Jiwatma tidak mengetahui asalnya yang sesungguhnya. Keadaan itu disebut “Awidya”. Hal tersebut mengakibatkan Jiwatma mengalami proses reinkarnasi berulang-ulang. Namun proses reinkarnasi tersebut dapat diakhiri apabila Jiwatma mencapai moksha.

Karmaphala
Agama Hindu mengenal “hukum sebab-akibat” yang disebut Karmaphala (karma=perbuatan; phala=buah/hasil) yang menjadi salah satu keyakinan dasar. Dalam ajaran Karmaphala, setiap perbuatan manusia pasti membuahkan hasil (baik atau buruk). Ajaran Karmaphala sangat erat kaitannya dengan keyakinan tentang reinkarnasi, karena dalam ajaran Karmaphala, keadaan manusia (baik suka maupun duka) disebabkan karena hasil perbuatan manusia itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya. Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan manusia menentukan nasib baik/buruk yang akan ia jalani sementara Tuhan yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah reinkarnasi).

Punarbhawa
Punarbhawa merupakan keyakinan bahwa manusia mengalami reinkarnasi. Dalam ajaran Punarbhawa, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya (baik atau buruk) yang belum sempat dinikmati. Proses reinkarnasi diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran tertinggi (moksha).

Moksha
Dalam keyakinan umat Hindu, Moksha merupakan suatu keadaan di mana jiwa merasa sangat tenang dan menikmati kebahagiaan yang sesungguhnya karena tidak terikat lagi oleh berbagai macam nafsu maupun benda material. Pada saat mencapai keadaan Moksha, jiwa terlepas dari siklus reinkarnasi sehingga jiwa tidak bisa lagi menikmati suka-duka di dunia. Oleh karena iu, Moksha menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh umat Hindu.

Empat macam Moksha / kebebasan:
1. Samipya Moksa = Kebebasan yagn dicapai semasih hidup oleh para Resi sehingga mampu menerima wahyu dari Tuhan.
2. Sarupya/Sadarmmya = Kebebasan yang diperoleh semasih hidup seperti Awatara Sri Kresna, Budha Gautama.
3. Salokya / karma Mukti = Kebebasan yang dicapai oleh Atman itu sendiri telah berada dalam posisi sama dengan Tuhan tetapi belum dapat bersatu dengan Tuhan.
4. Sayujya / Purna Mukti = Kebebasan yang tertinggi dan sempurna sehingga dapat menyatu dengan Tuhan.

Om Santih, Santih, Santih
 
Ini Pelajaran waktu SD dul...... Nyontek di Buku SD ya dulz.. anak cecil aja biza.. XIXIXIXIXIXIXI
 
Ini Pelajaran waktu SD dul...... Nyontek di Buku SD ya dulz.. anak cecil aja biza.. XIXIXIXIXIXIXI

Masa ad d buku SD?perasaan di buku SMP baru ad..

Yah kali2 aja ad yg gak taw,bagi2 ilmu pengetahuan gak ad salahnya khan?

Btw anak kecil mungkin bisa, tetapi belum tentu mereka niat =))
 
Peace,mari kita jogging aja,atau minum bareng untuk menyelesaikannya,saya minum jus alpukat saja^:)^
 
Panca Sradha sebelum SD sudah sering dengar pada pegelaran wayang.

Sebagai suatu persembahan pengetahuan, sesederhana apapun dan berharap mampu menjelmakan gambaran umum, semoga membuat sesuatu terjadi dalam landasan dharma.

Ini semata-mata dengan niat, kemauan kuat yang keras semoga ada manfaatnya.

Seperti halnya dalam pewayangan "Bima ketemu Dewa Ruci" semata-mata dengan kemauannya yang keras menemukan perubahan pada dirinya dari orang bodoh menjadi orang yang bijaksana.
 
By The Way goesdun adakah matram pemujaan kepada TYME dengan manifestasi beliau sebagai dewa iswara ; apakah mungkin kita memilih memuja hanya satu manifestasi beliau misalnya hanya dewa siwa , gayatri, wisnu, brahma
 
By The Way goesdun adakah matram pemujaan kepada TYME dengan manifestasi beliau sebagai dewa iswara ; apakah mungkin kita memilih memuja hanya satu manifestasi beliau misalnya hanya dewa siwa , gayatri, wisnu, brahma

Iswara = Siwa = Rudra

jadi pemujaan kpd Iswara bs dengan Pancaksara OM Namah Siwaya terdiri dari OM(Tuhan),Na(Dewa Maheswara),Ma(Dewa Rudra),Si(Dewa Sangkara),Wa(Dewa Sambhu),Ya(Dewa Siwa).
Dalam Dewata Nawa Sanga, aksara suci utk Dewa Iswara adl Sang,..

Klo anda hanya memuja salah satu dr manifestasi Tuhan itu artinya anda kembali ke zaman sekte2 sebelum ditata oleh Mpu Kuturan. Apa yang diwariskan oleh Mpu Kuturan bagi umat Hindu di Bali adl yg terbaik, beliau menekankan pemujaan kpd Tuhan Yang Maha Esa ke dlm 3 manifestasi utama yaitu Tri Murti (Brahma,Wisnu,Siwa) dlm bentuk Kahyangan Tiga tanpa menghilangkan pemujaan kpd dewa2 yg lain misalnya kita memuja Dewa Ganesha sebelum mengadakan upacara (Rsi Gana) dan ad Pura Beji yg mrpkn pemujaan kpd Dewa Ganesha yg mana ini mrpkn warisan dr sekte Ganapatya, kemudian setiap Panca Sembah maka Dewa pertama yg dipuja setelah sembah puyung adl Dewa Surya (Siwa Raditya) yg merupakan Saksi Agung atas dunia ini dan ini mrpkn warisan dr sekte Sora,dll..

Kecuali anda melaksanakan disiplin Japa Yoga anda memang harus memilih satu mantra saja utk dipakai ketika berjapa,namun itu bukan berarti anda hanya berbakti kpd satu Dewa saja..
 
trima kasih banyak pejelasannya mas jakaloco kalo saya pernah dengar juga ada matram Om Sa ba ta a i Na ma si wa ya kalau begitu gimana mana kira kira mana lebih afdol apa cukup Om Namah Siwaya ?
 
trima kasih banyak pejelasannya mas jakaloco kalo saya pernah dengar juga ada matram Om Sa ba ta a i Na ma si wa ya kalau begitu gimana mana kira kira mana lebih afdol apa cukup Om Namah Siwaya ?

Kalo saya terus terang jarang mendengar ad mantra utk berjapa menggunakan Sa Ba Ta A I,yg lebih lazim digunakan adl Om Nama Siwaya..
Sebenarnya mantra apapun boleh dipakai tergantung anda lebih sreg dengan yg mana dan tidak diperbolehkan dlm berjapa berganti-ganti mantra,harus disiplin dengan satu mantra, tapi tetap diantara semua mantra OM adalah mantra tertinggi..
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.