Diggie
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 287751
- Sejak
- 6 Apr 2020
- Pesan
- 9.487
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 0
Berikut adalah berita FIFPro: banyak pemain Amerika Latin & Afrika kesulitan keuangan.
Ilustrasi gaji para pemain sepak bola profesional. (ANTARA/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Asosiasi pesepak bola internasional (FIFPro) FIFPro Jonas Baer-Hoffmann mengatakan banyak pemain sepak bola di Amerika Latin & Afrika yg kesulitan keuangan sehingga harus mengandalkan bantuan paket makanan selama pandemi COVID-19.
Di sisi lain, banyak pula pesepak bola yg dipaksa kembali bermain, terkadang tanpa menjalani tes.
"Organisasi-organisasi anggota (FIFPro) di Kolombia,Paraguay, Uruguay, Honduras, Panama, Bostwana, & Mesir mengantarkan paket-paket bantuan makanan kepada para pemain karena mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok & kesulitan mendapat pemasukan," mengatakan Baer-Hoffmann seperti dikutip Reuters.
Baca juga: FIFPro: Jumlah pesepak bola yg alami gejala depresi meningkat tajam
Di beberapa negara, para pemain harus kembali berlatih menjelang dilanjutkannya liga-liga. Namun bagi Baer-Hoffmann, kondisi di lapangan jauh dari ideal.
"Beberapa liga tidak menyediakan material tes kepada para pemain yg sangat meningkatkan risiko infeksi," tuturnya.
Terdapat pula kasus di mana para pemain diancam dengan tindakan disiplin seandainya mengekspresikan kecemasan mereka kepada kesehatan keluarga atau diminta untuk meneken klausul yg isinya mengabaikan semua konsekuensi dari kemungkinan terinfeksi.
Baca juga: Putusan PSSI ijinkan gaji pemain dipotong 75 persen disorot FIFPro
Saat pemain-pemain di sejumlah negara, seperti Inggris, dapat mengekspresikan opininya, hal itu tidak dapat dilakukan di negara-negara lain.
"Mayoritas pemain berada di bawah tekanan ekonomi yg sama seperti beberapa akbar anggota masyarakat, & tidak memiliki kemewahan untuk mengerjakan mitigasi risiko," tegas pria yg baru menduduki jabatan tersebut pada Januari tahun ini.
"Mereka perlu meletakkan makanan di meja mereka & banyak (pemain) yg kembali bermain dengan keraguan & ketakutan, karena mereka tidak memiliki opsi lain," pungkasnya.
Baca juga: FIFPro ingatkan ancaman kesehatan mental pesepak bola di masa pandemi
Baca juga: FIFPro ingatkan banyak pesepak bola yg tak patut gajinya dipotong
Baca juga: Qatar bakal upayakan Piala Dunia 2022 terjangkau bagi penggemar
Berita diatas dikutip dari internet, jika FIFPro: banyak pemain Amerika Latin & Afrika kesulitan keuangan adalah spam, mohon beritahu kami.
Ilustrasi gaji para pemain sepak bola profesional. (ANTARA/Gilang Galiartha)
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Asosiasi pesepak bola internasional (FIFPro) FIFPro Jonas Baer-Hoffmann mengatakan banyak pemain sepak bola di Amerika Latin & Afrika yg kesulitan keuangan sehingga harus mengandalkan bantuan paket makanan selama pandemi COVID-19.
Di sisi lain, banyak pula pesepak bola yg dipaksa kembali bermain, terkadang tanpa menjalani tes.
"Organisasi-organisasi anggota (FIFPro) di Kolombia,Paraguay, Uruguay, Honduras, Panama, Bostwana, & Mesir mengantarkan paket-paket bantuan makanan kepada para pemain karena mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok & kesulitan mendapat pemasukan," mengatakan Baer-Hoffmann seperti dikutip Reuters.
Baca juga: FIFPro: Jumlah pesepak bola yg alami gejala depresi meningkat tajam
Di beberapa negara, para pemain harus kembali berlatih menjelang dilanjutkannya liga-liga. Namun bagi Baer-Hoffmann, kondisi di lapangan jauh dari ideal.
"Beberapa liga tidak menyediakan material tes kepada para pemain yg sangat meningkatkan risiko infeksi," tuturnya.
Terdapat pula kasus di mana para pemain diancam dengan tindakan disiplin seandainya mengekspresikan kecemasan mereka kepada kesehatan keluarga atau diminta untuk meneken klausul yg isinya mengabaikan semua konsekuensi dari kemungkinan terinfeksi.
Baca juga: Putusan PSSI ijinkan gaji pemain dipotong 75 persen disorot FIFPro
Saat pemain-pemain di sejumlah negara, seperti Inggris, dapat mengekspresikan opininya, hal itu tidak dapat dilakukan di negara-negara lain.
"Mayoritas pemain berada di bawah tekanan ekonomi yg sama seperti beberapa akbar anggota masyarakat, & tidak memiliki kemewahan untuk mengerjakan mitigasi risiko," tegas pria yg baru menduduki jabatan tersebut pada Januari tahun ini.
"Mereka perlu meletakkan makanan di meja mereka & banyak (pemain) yg kembali bermain dengan keraguan & ketakutan, karena mereka tidak memiliki opsi lain," pungkasnya.
Baca juga: FIFPro ingatkan ancaman kesehatan mental pesepak bola di masa pandemi
Baca juga: FIFPro ingatkan banyak pesepak bola yg tak patut gajinya dipotong
Baca juga: Qatar bakal upayakan Piala Dunia 2022 terjangkau bagi penggemar
Berita diatas dikutip dari internet, jika FIFPro: banyak pemain Amerika Latin & Afrika kesulitan keuangan adalah spam, mohon beritahu kami.