• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bio Farma Gandeng Gates Foundation Untuk Temukan Vaksin Covid-19

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.600
Nilai reaksi
23
Poin
0
Bio Farma Gandeng Gates Foundation Untuk Temukan Vaksin Covid-19

PT Bio Farma (Persero) tengah dalam pengajuan untuk melanjutkan riset & pengembangan (research and development/R&D) vaksin virus corona (Covid-19).

Pengembangan ke tahap yg lebih lanjut ini dilakukan dengan bekerjasama dengan lembaga kesehatan yg didirikan oleh Bill Gates, yakni Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan lembaga ini masih dalam tahap pengembangan vaksin di internalnya. Rencananya Bio Farma nantinya akan melanjutkan pengembangan tersebut di laboratorium miliknya.

"Masih proses dengan lembaga dari dalam & luar negeri. Kita sudah mengajukan opsi untuk proses scale up [tahap pengujian untuk produksi] untuk vaksin yg lagi dikembangkan. Yang lagi jalan komunikasinya dengan CEPI," mengatakan Honesti.

Dia menjelaskan, saat ini proses vaksin ini masih dalam skala lab di CEPI, belum masuk ke tahap percobaan klinis.

Sebelumnya Honesti menyebutkan bahwa untuk memproses vaksin ini Bio Farma bekerjasama dengan lembaga baik di dalam maupun luar negeri. Proses kerja sama ini dapat dilakukan dengan saling tukar informasi & melanjutkan penelitian yg sudah ada sebelumnya.

"Kalau kita bikin dari nol, penelitian awal dapat 10-15 tahun. Tapi kalau kerja sama dengan berbagai lembaga penelitian mungkin ada shortcut [jalan pintas]. Misal ada lembaga riset yg sudah tahap 1, tetapi mungkin mereka tak punya kapasitas melanjutkan. Jadi memang harus ada koordinasi. Kalau seandainya sudah ada yg ke tahap 2, dapat dua hingga tiga tahun lebih cepat," mengatakan Honesti beberapa waktu lalu.

Selain itu, proses produksi vaksin Covid-19 ini hingga dapat dipakai oleh masyarakat baru dapat dilakukan dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang. Proses ini saja sudah mengpakai prosedur emergency policy untuk mempercepat proses tersebut.

Hari ini 08:30
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.