Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.327
- Nilai reaksi
- 31
- Poin
- 0
Mungkin cara berbisnis orang Madura 'modern' yg merantau di kota-kota akbar seperti Jakarta adalah membuka usaha kelontong, atau kebutuhan sehari-hari kelas warungan. Wara, warung Madura.
Sejak kecil yg kita tahu bisnis orang Madura tidak jauh yg namanya dagang sate, pengepul besi bekas, & kayu. Meski memang pekerjaan mereka umumnya dilatarbelakangi oleh daerah dimana mereka berasal justru ini jadi ciri khas mereka.
Keunikan lain akan sedikit saya ungkap berdasarkan pengamatan saya tentang orang Madura yg membuka warung kelontong. Sebenarnya ada rasa bahagia juga dengan kehadiran warung mereka, hitung-hitung menolong pelaku usaha kecil yg kini banyak didominasi oleh minimarket yg kadang ada oknum karyawan bermain harga ke konsumen & yg juga tak kalah meyebalkan adalah persoalan parkir liar yg sulit diberantas.
Ya, setidaknya ketergantungan saya ke minimarket dapat berkurang, jarak lebih dekat, lebih 'pribumi' khususnya dalam hal penyusunan barang, soal harga rata-rata juga lebih murah & bebas parkir belanja di warung Madura ini.
Beberapa fakta yg saya amati tentang usaha warung kelontong Madura ini adalah penjualnya atau penunggunya sering ganti shift adalah hal yg tidak biasa dilakukan oleh sekelas usaha warungan apalagi barangnya begitu banyak bagaimana mereka menghitung arus barang & keuangannya saya tidak paham, fakta kedua, penjualnya baik lelaki & perempuan sering memakai sarung, fakta ketiga nyaris tidak ditemukan penjual perempuannya berbadan akbar atau gemuk mungkin menyesuaikan kondisi tempat yg umumnya sempit.
Fakta keempat, kalau sudah menelepon seringnya lama & betah, fakta kelima barang yg dijual rata-rata lebih murah, fakta keenam warung Madura tidak menjual sirup merek apapun tetapi semua merk rokok ada, fakta ketujuh warungnya buka 24 jam bahkan nyaris tidak pernah tutup meski hari libur nasional tiba, fakta kedelapan pajangannya sering mengpakai meja etalase memanjang-yang jadi khasnya, fakta kesembilan pertumbuhannya terbilang sangat cepat & hadir disetiap perkampungan, fakta terakhir belum pernah saya menemukan penjualnya membawa anak atau tengah hamil.
Beberapa fakta diatas sering saya temukan dilapangan khususnya didaerah saya tinggal. Yang saya bingung adalah dari bentuk usaha mereka yg biasanya berukuran sempit karena dipenuhi oleh barang-barang apakah mereka dapat nyaman tinggal didalam & bagaimana mereka dapat mengerjakan 'enak-enak' bersama pasangannya padahal warungnya terus buka & tempatnya kurang strategis untuk melepaskan kebutuhan biologisnya?
Ya, ini adalah fakta yg saya lihat sendiri tentang keunikan warung kelontong Madura. Tentang pertanyaan dipoin akhir mungkin karena mereka dalam keadaan terpaksa & mau tidak mau berusaha dibuat senyaman mungkin. Kalau ditanya pastinya mereka juga maunya punya tempat yg lebih luas & memiliki kamar yg nyaman untuk 'me time'.
Sebuah opini
Img. Gugel
Copyright 2016 - 2022 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Hari ini 06:26