• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Ekspektasi Orang Tua, Anak yg Mewujudkan

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.969
Nilai reaksi
25
Poin
0
Ekspektasi Orang Tua, Anak yg Mewujudkan


Pixabay​

Selamat petang para Agan & Sista. Apa kabar kalian? Semoga kabar kalian tetap baik hingga pergantian hari, ya. Tetap semangat juga untuk yg masih beraktivitas.

Semua orang di dunia ini pasti memiliki sebuah asa yg belum dapat mereka wujudkan. Entah itu karena faktor ekonomi, pendidikan, atau mungkin keluarga. Beberapa faktor tersebut kadang mendorong orang-orang untuk mencari tokoh pengganti. Maksudnya menciptakan orang lain mewujudkan apa yg diharapkan oleh si pemilik mimpi.

"Emang ada, ya?"
Ada, dong, yg kayak gini.

Sebenarnya masih banyak faktor lain yg mempengaruhi hal tersebut, tetapi di sini kita cuma membahas ketiga hal yg sudah disebutkan di atas, yaitu:

1. Ekonomi

Tidak meratanya persebaran masyarakat & kurangnya lapangan kerja di setiap daerah merupakan beberapa hal yg dapat mempengaruhi perekonomian keluarga. Tak dapat dipungkiri bahwa setiap keluarga pasti harap kehidupannya tercukupi, hal itu terkadang menuntut setiap anggota keluarga untuk ikut menghasilkan uang.


Biasanya hal ini terjadi di keluarga golongan ekonomi ke bawah. Untuk mewujudkan perekonomian yg mencukupi bagi keluarga mereka, ada beberapa orang tua yg menyuruh anak mereka bekerja serabutan bahkan mereka tidak mencoba untuk menyekolahkan si anak. Untuk memenuhi impian mereka yg harap hidup berkecukupan atau malah jadi orang kaya, mereka rela merenggut masa kecil anak mereka sendiri & tidak membiarkannya untuk mengecap bangku pendidikan.

2. Pendidikan

Tak sedikit orang di Indonesia yg beranggapan kalau semakin tinggi pendidikan atau gelar yg dimiliki seseorang, maka kesempatan untuk merebutkan posisi di luaran sana akan semakin mudah. Padahal belum tentu, gelar tidak menjamin semuanya. Selain itu, banyak orang tua yg harap anaknya memiliki tingkat pendidikan yg lebih tinggi daripada si orang tua.

Hal tersebut kadang menciptakan orang tua over kepada anaknya misal tentang jurusan, tempat, instansi, dll. Hingga tak sedikit orang tua yg memaksa anaknya masuk ke dalam bidang yg bukan passion-nya. Mereka beranggapan kalau opsi mereka adalah yg terbaik, padahal si anak memiliki talenta & keahlian di bidang lain.

3. Keluarga

"Kamu harus jadi ini."
"Kalau udah gede, anda jadi ini, ya."

Di faktor ini, tidak terlalu beda dengan faktor pendidikan. Bedanya, kalau di faktor pendidikan mengatur tentang jurusan, instansi, & sebagainya. Di faktor keluarga biasanya mengatur tentang apa yg dilakukan si anak seperti cita-cita. Mereka menaruh asa di masa muda mereka ke pundak anak, mereka harap melihat si anak ada dalam citra yg mereka impikan tanpa tahu apa yg diharapkan oleh anak mereka.

Percaya atau tidak, walau hal-hal di atas juga demi kebaikan, hal tersebut sanggup mempengaruhi hubungan antara orang tua & anak. Kenapa? Karena si anak merasa tidak ada kesempatan untuk mengungkapkan apa yg diharapkannya & menjadikan si anak tertutup. Perlu diingat juga kalau tidak semua orang tua seperti penjabaran di atas.

Semoga thread ini dapat menolong & bermanfaat buat siapa pun yg membacanya. Thread ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak mana pun. Sampai berjumpa di thread selanjutnya.

Kelabu Malam,
Gresik, 6 Oktober 2021​


Hari ini 17:50
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.