Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.284
- Nilai reaksi
- 31
- Poin
- 0

Apa kalian tahu kalau beberapa akbar peradaban manusia mempercayai bahwa esensi mendahului keberadaan.
Siapa kita? Siapa yg menciptakn kita? Atau siapa yg menentukan nasib kita sebelum kita lahir?
Pikiran tersebut muncul dari sudut pandang agama untuk kehidupan.
Munculnya Eksistensialisme
Ketika perang dunia ke-2 terjadi, lebih tepatnya di kamp-kamp yg dibentuk oleh Nazi. Seluruh peristiwa ini memaksa para filsuf "mempertanyakan sebuah keberadaan". Maka munculah istilah eksistensiyang mendahului esensiyang diketahui luas oleh filsuf Jean Paul Satre. Inilah yg menciptakan pemikiran dasar dari "Eksistensialisme".
Spoiler for Eksistensi:
Keberadaanataueksistensi(berasal dari katabahasa latinexistereyang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaanaktual)
Spoiler for Esensi:
Esensiadalahapanya kenyataan, yaitu hakikatnya.
Sejarah Lain Kemunculan Paham Eksistensialisme
Paham ini muncul dari ketidakpuasan beberapa filsuf yg memandang bahwa filsafat pada masa Yunani ketika itu seperti protes terhadapa rasionalisme, khususnya pandangan spekulatif tentang manusia.
Intinya adalah penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan kepada kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, tidak puas kepada filsafat tradisional yg bersifat dangkal & primitf.
Alasan lain terbentuk aliran ini dikarenakan beberapa golongan filsuf merasa kalau manusia mulai terbelenggu dengan aktivitas teknologi yg menciptakan mereka kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia atau makhluk yg berekstensi dengan alam & lingkungan sekitar, bukan hal yg didapatkan dengan instant.
Pola Pikir yg Dirasakan Oleh Seorang Penganut Pemahaman Eksistesialisme
Mari kita bicara ketika ada seorang yg menganut pemahaman tersebut. Menurut mereka makna hidup tidak datang dari ide dunia yg sudah ditentukan sebelum mereka lahir, melainkan semua pilihan, & kehendak itu adalah tanggung jawab pribadi orang itu sendiri.
Eksistensialisme & Atiesme
Eksistensialisme tidak harus seorang aties. Mereka dapat percaya bahwa Tuhan itu ada. Bagi seorang yg menganut Eksistensialisme, menyatakan manusia memperoleh keberadaan hidupmereka sendiri dari kehidupanmereka sendiri & itu adalah pemikiran yg sangat membebaskan.
Quote:
Disini dapat saya jelaskan kalau kita masih memiliki bantalan hidup yaitu Agama, tetapi juga memberi sebuah kebebasan untuk menjalani tujuan hidup.
Resiko

Saya akan memberi tahu kalau pamahaman Eksistensialme memiliki resiko mengubah orang jadi nihilisme, yg dimana seseorang berpikir kalau hidup itu tidak memiliki arti. Namun ini dapat diatasi ketika seseorang mempunyai hasrat atau tujuan hidup.
Spoiler for Nihilisme:
Nihilismeadalah sebuah pandanganfilosofiyang sering dihubungkan denganFriedrich Nietzsche. Nihilisme mengatakan bahwa dunia ini, khususnya keberadaan manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan. Nihilis biasanya memiliki beberapa atau semua pandangan ini: tidak ada bukti yg mendukung keberadaan pencipta, moral sejati tidak diketahui & etika sekuler adalah tidak mungkin. Karena itu, kehidupan tidak memiliki arti & tidak ada tindakan yg lebih baik daripada yg lain.
Kesimpulan
Mungkin kita akan sedikit bingung dengan penjelasan diatas tadi, coba saya sederhanakan & semoga dapat paham. Eksistensialisme adalah teori yg memungkinkan seseorang untuk mengendalikan hidupnya dengan menyatakan bahwa dirinya sendiri tidak ada seorang pun yg dapat mengendalikan hidupnya, & tujuan hidupnya.
Source:

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Beyond Blogging - Kompasiana.com
Kompasiana merupakan Media Warga (Citizen Media) yang mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (sharing, connecting)

Intellectual Nomad | Ideas - Good, Bad & Ugly
Site with informative articles on intellectual topics to sprinkle salt on your mind.

Hari ini 00:13