roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Jumat, 31 Oktober 2008 | 11:30 WIB
JAKARTA, JUMAT - Kesediaan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi calon presiden mendapat banyak dukungan dari kalangan Anggota Dewan Perwakilan daerah (DPD).
"Saya memang berharap Sultan tampil. Sebagian besar teman-teman di DPD juga berharap seperti itu," kata Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida dalam diskusi Prespektif Indonesia bertajuk "Menghitung Peluang Sultan" di Gedung DPD di Senayan Jakarta, Jumat.
Laode mengemukakan, kalangan Anggota DPD berharap agar di masa mendatang, pemimpin sebaiknya berperspektif daerah. Mereka bisa saja dari pemimpin-pemimpin daerah yang memahami persoalan masyarakat daerah.
"DPD mengapreasi (tampilnya Sultan-red)," kata Laode. Dia mengemukakan, tokoh lainnya yang juga berpeluang untuk dimunculkan, seperti Ketua DPD Ginandjar Kartasasmitha.
Laode menjelaskan, dukungan Anggota DPD kepada Sri Sultan bukan hanya didasarkan sikap politiknya yang mendukung penguatan DPD, tetapi figur Sri Sultan sebagai tokoh nasional.
Pengamat politik, Dr Facry Ali berpendapat, kesediaan Sri Sultan menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 memunculkan perkembangan baru dalam dimensi tradisi dan budaya Jawa. Di satu sisi, tradisi dan budaya Jawa mengajar orang agar tidak terlalu ekspresif, apalagi meminta jabatan.
Namun di sisi lain, Sri Sultan sebagai figur publik berada dalam lingkup demokrasi dengan partai-partai politik sebagai instrumennya.
Sedangkan Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI, Ali Masykur Musa, berpendapat, kesediaan Sri Sultan untuk dicalonkan pada pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 masih perlu dicermati apakah mampu meraih dukungan dari penduduk Jawa atau tidak.
JAKARTA, JUMAT - Kesediaan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi calon presiden mendapat banyak dukungan dari kalangan Anggota Dewan Perwakilan daerah (DPD).
"Saya memang berharap Sultan tampil. Sebagian besar teman-teman di DPD juga berharap seperti itu," kata Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida dalam diskusi Prespektif Indonesia bertajuk "Menghitung Peluang Sultan" di Gedung DPD di Senayan Jakarta, Jumat.
Laode mengemukakan, kalangan Anggota DPD berharap agar di masa mendatang, pemimpin sebaiknya berperspektif daerah. Mereka bisa saja dari pemimpin-pemimpin daerah yang memahami persoalan masyarakat daerah.
"DPD mengapreasi (tampilnya Sultan-red)," kata Laode. Dia mengemukakan, tokoh lainnya yang juga berpeluang untuk dimunculkan, seperti Ketua DPD Ginandjar Kartasasmitha.
Laode menjelaskan, dukungan Anggota DPD kepada Sri Sultan bukan hanya didasarkan sikap politiknya yang mendukung penguatan DPD, tetapi figur Sri Sultan sebagai tokoh nasional.
Pengamat politik, Dr Facry Ali berpendapat, kesediaan Sri Sultan menjadi calon presiden pada Pemilu 2009 memunculkan perkembangan baru dalam dimensi tradisi dan budaya Jawa. Di satu sisi, tradisi dan budaya Jawa mengajar orang agar tidak terlalu ekspresif, apalagi meminta jabatan.
Namun di sisi lain, Sri Sultan sebagai figur publik berada dalam lingkup demokrasi dengan partai-partai politik sebagai instrumennya.
Sedangkan Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI, Ali Masykur Musa, berpendapat, kesediaan Sri Sultan untuk dicalonkan pada pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 masih perlu dicermati apakah mampu meraih dukungan dari penduduk Jawa atau tidak.