yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Anggaran yang terbatas menjadi alasan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut untuk memperbaiki ruang kelas. Selain itu pihak desa dan kecamatan dinilai tak tanggap jika terdapat sekolah yang rusak.
Kabid Sarana Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Sumantri, menuturkan tahun ini Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk perbaikan ruang kelas dan sarana lainnya hanya Rp 11 miliar. Sementara di tahun sebelumnya mencapai Rp 27 miliar.
"Tahun 2015 ada Rp 27 miliar ditambah untuk dana manajemen dan pendamping totalnya menjadi Rp 45 miliar. Tahun sekarang hanya Rp 11 miliar tapi tanpa dana manajemen dan pendamping," ujar Sumantri di Kantor Disdik Garut, Jalan Pembangunan, Selasa (3/5).
Dana Rp 11 miliar yang tersedia, lanjut Sumantri, 60 persen di antaranya atau sekitar Rp 6,5 miliar digunakan untuk pembangunan fisik. Sedangkan sisanya untuk peningkatan mutu seperti koleksi perpustakaan, penyediaan projektor dan laptop, alat matematika, IPS serta IPA.
Anggaran untuk pembangunan fisik pun dibagi dalam tiga kategori. Yakni rehab ringan di kisaran Rp 45 juta sampai Rp 60 juta, rehab berat Rp 80 juta sampai Rp 90 juta dan ruang kelas baru (RKB) sebesar Rp 120 juta.
"Dari DAK itu tahun ini kami akan memperbaiki 104 lokal. Ada dua RKB, satu rehab ringan dan 101 rehab berat," katanya.
Kabid Sarana Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Sumantri, menuturkan tahun ini Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk perbaikan ruang kelas dan sarana lainnya hanya Rp 11 miliar. Sementara di tahun sebelumnya mencapai Rp 27 miliar.
"Tahun 2015 ada Rp 27 miliar ditambah untuk dana manajemen dan pendamping totalnya menjadi Rp 45 miliar. Tahun sekarang hanya Rp 11 miliar tapi tanpa dana manajemen dan pendamping," ujar Sumantri di Kantor Disdik Garut, Jalan Pembangunan, Selasa (3/5).
Dana Rp 11 miliar yang tersedia, lanjut Sumantri, 60 persen di antaranya atau sekitar Rp 6,5 miliar digunakan untuk pembangunan fisik. Sedangkan sisanya untuk peningkatan mutu seperti koleksi perpustakaan, penyediaan projektor dan laptop, alat matematika, IPS serta IPA.
Anggaran untuk pembangunan fisik pun dibagi dalam tiga kategori. Yakni rehab ringan di kisaran Rp 45 juta sampai Rp 60 juta, rehab berat Rp 80 juta sampai Rp 90 juta dan ruang kelas baru (RKB) sebesar Rp 120 juta.
"Dari DAK itu tahun ini kami akan memperbaiki 104 lokal. Ada dua RKB, satu rehab ringan dan 101 rehab berat," katanya.