• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Dilanda Gempa 7,0 Skala Richter ; Ibukota Haiti Hancur, Ribuan Tewas

Amadeus

IndoForum Beginner A
No. Urut
71442
Sejak
25 Mei 2009
Pesan
1.149
Nilai reaksi
14
Poin
38
Port-Au-Prince, (Analisa)
Warga Haiti yang bingung dan cedera duduk di jalan-jalan meminta pertolongan, Rabu (13/1), dengan jumlah yang belum diketahui terjebak di dalam berton-ton puing yang ambruk setelah gempa 7,0 SR mengguncang negara itu. Ribuan orang diperkirakan tewas. Tim bantuan dari berbagai negara mulai untuk melakukan penyelamatan di antara ribuan gedung yang ambruk di ibukota Haiti. Istana kepresiden yang megah turut ambruk. Hal yang sama terjadi di markas besar misi pemelihara perdamaian PBB. Gumpalan-gumpalan debu yang ditimbulkan oleh gedung-gedung yang ambruk menyelimuti Port-au-Prince selama beberapa jam.

AS, China dan negara-negara lainnya telah mulai melakukan upaya pertolongan, menyiagakan tim-tim pencarian dan mengumpulkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di negara termiskin di Belahan bumi Barat.

Gempa-gempa susulan masih mengguncang kota itu. Dan isu tsunami dilaporkan walau belum dapat dikonfirmasikan. Orang-orang yang kebingunan berlarian di jalan-jalan sambil berpegangan tangan. Ribuan berkumpul di lapangan-lapangan umum sambil menyanyikan lagu-lagu pujian.

Puluhan ribu kehilangan rumah dan korban tewas terbanyak terjadi akibat gedung-gedung yang ambruk.

"Rumah-rumah sakit tidak dapat menangani semua korban ini," kata Dr. Louis-Gerard Gilles, mantan senator ketika dia membantu yang selamat. "Haiti harus berdoa. Kita semua harus berdoa bersama."

Orang-orang berteriak minta tolong di Petionville, sebuah distrik di lereng bukit Port-au-Prince yang merupakan tempat tinggal banyak diplomat dan orang-orang kaya Haiti.

Pasukan pemelihara perdamaian PBB, sebagian besar berasal dari Brazil, mencari mereka yang selamat di tengah puing-puing yang sebelumnya merupakan markas besar bertingkat lima mereka. Kepala pasukan pemelihara perdamaian PBB Alain Le Roy mengatakan Selasa malam "saat kami berbicara tidak ada yang diselamatkan."

Le Roy mengatakan banyak personil PBB hilang, termasuk kepala misi Hedi Annabi, yang berada di gedung itu ketika gempa melanda. Sebanyak 9.000 personil pasukan pemelihara perdamaian berada di Haiti sejak pemberontakan 2004 yang menggulingkan presiden.

Istana presiden juga rata dengan tanah, tapi Dubes Haiti untuk Meksiko, Robert Manuel, mengatakan Presiden Rene Preval dan istrinya selamat dari gempa. Ia tidak memberikan rincian lebih.

Gempa berkekuatan 7,0 skala Richter melanda pukul 16:53 waktu setempat, berpusat 15 kilometer barat Port-au-Prince pada kedalaman 8 kilometer, kata Survei Geologi AS (USGS). Ahli geofisika USGS Kristin Marano menyebutnya gempa terkuat sejak 1770 di apa yang disebut sekarang adalah Haiti.

Belum Ada Korban WNI

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Indonesia, Tengku Faizasyah di Jakarta, Rabu, mengungkapkan hingga saat ini belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang diketahui menjadi korban gempa dahsyat yang mengguncang Haiti pada Selasa (12/1) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia.

Dia menjelaskan, Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York saat ini mencari informasi mengenai keadaan warga negara Indonesia di Haiti.

Republik Dominika, yang berbagi Pulau Espanola dengan Haiti, telah menyeru masyarakat internasional untuk menyediakan bantuan kemanusiaan darurat buat Haiti.

Presiden AS Barack Obama telah mengatakan negaranya siap membantu.

Sementara itu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan sangat prihatin dengan nasib rakyat Haiti dan juga bagi banyak staf PBB yang bertugas di negara kecil Karibia tersebut. (AP/hr/Ant)

sumber:harian analisa
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.