• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Dianiaya di Kelas, Siswa SD Meninggal

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
S8gCu.jpg
Seorang siswa SDN 1 Klumprit, Kecamatan Mojolaban, Fajar Murdiyanto, 11, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukoharjo, Minggu (25/5/2014) sekitar pukul 05.00 WIB. Siswa kelas V SD tersebut meregang nyawa karena diduga dianiaya teman sekelasnya sekitar tiga pekan lalu.

Anak laki-laki yang tinggal di Dukuhan, RT 002/RW 011, Klumprit itu dimakamkan di Permakaman Pondok Ngelayang tak jauh dari kediamannya, Minggu siang. Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, tampak menjadi salah satu pelayat di kediaman Fajar.

Paman Fajar, Surono, 40, saat ditemui wartawan di rumah duka, Minggu, mengatakan awalnya keluarga tak mengetahui Fajar menjadi korban kekerasan oleh teman sekelasnya. Pasalnya, meski mengeluh sakit dan pusing, Fajar tak pernah mau bercerita perihal kejadian yang menimpa dirinya di sekolah.

“Kami sudah membawa dia ke tiga dokter berbeda, tetapi tak ada perkembangan. Akhirnya kami bawa ke RSUD Sukoharjo 12 hari lalu. Ia sudah di rumah selama sepekan,” terangnya.

Surono menyatakan ia datang ke sekolah dua pekan lalu untuk meminta keterangan dari guru di sana. Saat itu, pihak sekolah mengaku tak tahu menahu ada kejadian pemukulan di kelas.

“Setelah itu kepala sekolah memanggil tiga siswa, Novan, Imam dan Paus. Novan mengaku sudah memukuli Fajar. Untuk memastikan, saya tanyakan itu ke Fajar. Ia baru mengakui kalau habis dipukuli pada kepala bagian belakang,” urainya.

Surono sangat terkejut saat mengetahui Fajar akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu pagi. Pasalnya, dokter yang menangani sudah berencana merujuk Fajar ke RSUD dr. Moewardi Solo.

“Dokter mendiagnosis Fajar mengalami pembengkakan otak. Dokter menunggu perbaikan kondisi Fajar. Tapi belum sempat dipindah, Fajar sudah meninggal,” katanya.

Kasus itu, lanjutnya, sudah dilaporkan ke Polres Sukoharjo sejak Jumat (23/5). Ia meminta kasus itu diusut hingga tuntas.

“Kami tidak lapor ke polisi sejak awal karena menuruti permohonan pihak sekolah. Katanya, lebih baik masalah itu diselesaikan di sekolah,” katanya.

Salah satu teman Fajar yang enggan disebutkan namanya, mengatakan pemukulan itu terjadi di dalam kelas. Saat itu, kata dia, para siswa mengerjakan tugas dari guru. Sementara sang guru tak berada di dalam kelas.

“Saya sempat menjenguk Fajar di rumahnya. Dia cerita kalau dia sempat muntah darah,” terangnya.

Pelaksana Humas RSUD Sukoharjo, Laila Nurrokhmah, membenarkan Fajar dirawat di RSUD Sukoharjo sejak beberapa waktu lalu. Ia sempat menjenguk anak itu dan mengetahui Fajar mengeluhkan rasa pusing di kepala.

“Sesuai pemeriksaan, Fajar dipukuli pada bagian kepala. Keluhannya pusing dan muntah-muntah. Ia mengalami trauma kepala. Kalau badannya sepertinya enggak luka,” papar dia melalui Blackberry Messager (BBM) kepada solopos.com, Minggu.

Ibu pelaku, Ngatmini, 50, saat ditemui solopos.com di rumahnya di Candirejo, Klumprit, Minggu, mengatakan ia tak tahu persis kejadian yang menyeret nama anaknya itu. Menurutnya, perkelahian itu hanya perkelahian biasa seperti yang terjadi pada anak-anak SD seumuran anaknya.

“Katanya dia memukuli tidak sendiri, tapi bersama beberapa temannya. Ini Novan ke Polres Sukoharjo bersama ayahnya. Saya enggak menyangka karena kejadian seperti ini karena Fajar sering kemari “ngampiri” Novan kalau ke sekolah,” papar dia.
Sementara itu, pihak sekolah belum dapat dimintai konfirmasi.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.