• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Devi, Korban Carut Marut Pelayanan Masyarakat Di Indonesia

Nemesis

IndoForum Activist E
No. Urut
55724
Sejak
26 Okt 2008
Pesan
9.732
Nilai reaksi
503
Poin
113
0421573p.JPG



Devi, wanita muda yang telantar di pos ronda selama seminggu, akhirnya meninggal di RS Bhakti Husada, Pondok Cabe, Pamulang, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/2) petang. Warga menuntut aparat yang menelantarkan Devi untuk bertanggung jawab.

Menurut seorang petugas Polsektro Pamulang, pada Minggu sore Devi kejang-kejang dan napasnya tersengal-sengal. Upaya pertolongan dengan memberikan oksigen kepada Devi telah dilakukan. Namun, sekitar pukul 18.00 Devi meninggal dunia.

Senin pagi, jenazah Devi dikirim ke RSU Tangerang. Sampai kemarin sore, belum ada orang yang datang untuk mengurus jenazah Devi. Korban mengaku bernama Devi, berasal dari Arjawinangun, Cirebon. Warta Kota yang melacak jejak keluarga almarhumah ke Cirebon sampai tadi malam belum berhasil menemukannya.

Dokter RSU Tangerang, dr Udin Suprayogi, mengatakan, berdasarkan pemeriksaan darah, korban diduga meninggal akibat komplikasi radang otak, paru-paru, dan keracunan. Penyebab kematian Devi bisa diketahui dengan lebih detail jika jenazahnya diotopsi, namun otopsi harus sepengetahuan keluarga korban.

Seperti diberitakan, Devi—wanita berusia 20-an tahun—ditemukan dalam kondisi mengenaskan, Senin sore pekan lalu, oleh warga Gang Delima 1 RT 01 RW 01 Pamulang Timur, Kabupaten Tangerang. Warga yang iba menolong Devi dan menempatkannya di pos ronda. Dia diberi makan, selimut, dan bantal.

Sebelum tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal, Devi mengaku kepada seorang warga bahwa dia berasal dari Cirebon. Ketika tiba di Jakarta, Devi seperti kehilangan kesadaran. Dia berjalan kaki hingga tiba di Pamulang pada Senin sore itu. Devi juga mengaku barang-barangnya raib. Warga menduga, Devi adalah korban pembiusan, perampokan, dan pemerkosaan. Menurut seorang warga, ada pembengkakan pada pangkal paha Devi.

Ketua RT 01 RW 01 Muhammad, sesaat setelah warga menolong Devi, melaporkan hal ini ke kantor lurah, camat, puskesmas, dan Polsektro Pamulang. Namun, kata Muhammad, petugas mengatakan bahwa Devi termasuk orang yang telantar. Penanganan orang telantar menjadi tanggung jawab Departemen Sosial. Pada Sabtu (21/2), setelah sejumlah media memuat berita tentang Devi, petugas Polsektro Pamulang datang ke pos ronda di Gang Delima 1. Devi kemudian dirawat di rumah sakit.


Terkejut

Warga Gang Delima 1 terkejut ketika mendapat kabar bahwa Devi meninggal dunia. ”Inalilahi.....,” kata Eni, seorang warga. Beberapa warga wanita menyesalkan lambatnya sikap aparat maupun kepolisian dalam menangani laporan warga tentang Devi.

Warga menuntut aparat yang menyepelekan Devi diberi sanksi. Sikap mereka menyepelekan Devi membuat wanita muda itu tak segera mendapat pertolongan yang layak.

Beberapa warga meminta kasus Devi diselesaikan dengan memuaskan. ”Kami hanya ingin tahu korban itu siapa? Apakah dia punya keluarga? Kami ingin ada keadilan buat korban kalau dia memang menjadi korban kejahatan,” kata seorang warga Pamulang.

Kemarin, Warta Kota tak dapat menemui dokter RS Bhakti Yudha yang merawat Devi. Menurut stafnya, dokter bersangkutan sedang rapat dengan atasannya. Kepala Puskesmas Pamulang, dr Ona Romadona, yang akan dikonfirmasi soal Dewi juga tak ada di kantornya karena sedang dipanggil atasannya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulkarnain mengatakan, berdasar keterangan Kapolsektro Pamulang AKP Heru Purnomo, polisi tidak menelantarkan korban. Sekitar seminggu lalu korban diketahui berada di pos ronda di RT 01 RW 01 Pamulang Timur.

Polisi lalu mengantarnya ke Senen karena Devi mengaku punya saudara di Senen. Namun, setelah berputar-putar, tempat tinggal saudara Devi tak ditemukan. Devi kemudian ditinggalkan di Senen. Beberapa saat kemudian dia kembali ke lokasi semula.

Sabtu lalu, polisi mendapat informasi Devi berada di pos ronda RT 01 RW 01 Pamulang Timur dan sakit. Polisi kemudian membawa Devi ke dokter. Menurut dokter, korban mengalami infeksi parah dan tipus. Heru menanggung biaya pengobatan Rp 250.000. Menurut Zulkarnain, tuduhan bahwa polisi menelantarkan Devi tidak beralasan karena Polsektro Pamulang telah menolong wanita muda tersebut.


Ciri-ciri Devi
1. Kulit kuning langsat
2. Rambut hitam agak ikal
3. Tinggi badan lebih kurang 165 cm.
4. Mengenakan blus warna merah muda dan putih.


sumber
 
Sebelum tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal, Devi mengaku kepada seorang warga bahwa dia berasal dari Cirebon. Ketika tiba di Jakarta, Devi seperti kehilangan kesadaran. Dia berjalan kaki hingga tiba di Pamulang pada Senin sore itu. Devi juga mengaku barang-barangnya raib. Warga menduga, Devi adalah korban pembiusan, perampokan, dan pemerkosaan. Menurut seorang warga, ada pembengkakan pada pangkal paha Devi.

Wah bejat yah nih orang, udah hilang akal sehatnya...
 
kasihan nih orang
semoga gak terulang
 
wah2...

udah makin edan aja sekarang...
 
Seminggu!!!!?!?!?!?! kalau 10 jam kayaknya rada ...eh gak jadi tetep gak wajar...
seminggu!!!!!!!!!!
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.