roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Jumat, 24 Oktober 2008 | 05:02 WIB
JAKARTA, KAMIS - Polisi lalu lintas (polantas) harus humanis tetapi tegas. Bagi polantas yang memiliki sifat buruk seperti arogan, diminta minggir untuk ditempatkan di bagian yang cocok, misalnya menjadi staf.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Condro Kirono saat di temui disela-sela kegiatan tes psikologi di aula TMC, Kamis (23/10) mengatakan, untuk memenuhi kriteria tersebut, sebanyak 4.700 polantas di wilayah hukum Polda Metro Jaya menjalani tes psikologi.
Tes dilakukan secara bertahap mulai pekan ini. Tahap awal diikuti 1.500 polantas. "Kita tidak main-main, jika hasil psikotesnya menunjukkan prilaku yang kurang baik, kita akan evaluasi, cocoknya ditempatkan di mana, apakah di lapangan atau menjadi staf," ujar Condro.
Menurut Condro, program ini dilakukan sesuai dengan instruksi Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri. "Tujuan akhirnya kami ingin meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan menjadikan polantas yang humanis tapi tegas," ujarnya.
Menurut Condro, tes ini dilakukan karena masih banyak keluhan dari masyarakat terkait perilaku Polantas di lapangan. Masyarakat menilai, polisi lalu lintas selalu arogan, tidak simpatik, bahkan kerap berbuat sewenang-wenang. "Dengan tes ini diharapkan kita bisa mengetahui
bagaimana sesungguhnya sikap, sifat mereka di lapangan selama ini," ujar mantan Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur ini.
Polisi yang hasil tesnya sesuai kriteria akan diterjunkan dalam Operasi Citra Pelayanan Polantas yang akan dimulai 3 Nopember mendatang. "Kita sebar ke lapangan, tapi kita awasi perilakunya di lapangan, ada perubahan apa tidak" katanya.
Brigadir Dua Siswanto anggota Brigade Motor (BM) Polda Metro Jaya mengaku pusing menjawab soal-soal yang diujikan. "Saya terakhir ikut psikotes pas masuk polisi 13 tahun lalu, pusing juga nih," ujar Siswanto sambil menarik napas panjang. Condro mengatakan, Polantas yang baik seharusnya bisa mengayomi, menjalani tugas dengan baik, emosi harus labil, ramah dan sopan.
Secara terpisah, Koordinator Traffic Management Centre (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kompol Sambodo menambahkan, tujuan lain dari psikotes ini untuk menekan pelanggaran yang dilakukan polantas. Misalnya pungli ataupun protes dari masyarakat
karena ulah polisi yang arogan.