• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pakai Masker Sebagai Kebutuhan Sehari-hari

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.367
Nilai reaksi
23
Poin
0
Gunakan Masker Sebagai Kebutuhan Sehari-hari

Jika imbauan untuk memakai masker kain menciptakanmu berburu masker, anda tidak sendiri. Orang-orang tak cuma mencari masker kain di online shop ataupun pasar swalayan, tetapi juga menciptakan masker sendiri dari pakaian atau kain bekas. Sebagian orang juga mengambil kesempatan ini untuk berjualan masker.

Di sejumlah e-commerce, masker kain bermunculan dengan berbagai macam varian. Ada yg menciptakan masker dengan berbagai pola & motif menarik, seperti stripes, polkadot, hingga motif batik. Ada pula yg menyulap tokodari yg sebelumnya menjual perlengkapan ibu & bayi, pakaian & topi, hingga toko perkakas jadi menjual masker kain.

Tak seperti masker bedah & N95 yg stoknya terbatas & harganya meroket, masker kain lebih mudah dibuat dengan stok bahan yg lebih berlimpah. Karena itu, harga yg dipatok di pasaran pun tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar Rp15.000-30.000.

Sejumlah figur publik pun ikut mempromosikan penggunaan masker, seperti Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona Achmad Yurianto yg kerap memadukan motif masker dengan gaya pakaiannya. Begitu pula Diana Rikasari, desainer & fashion blogger, yg bahkan mendesain masker spesifik bagi orang berkacamata. Masker tanpa tali atau karet itu dapat disangkutkan ke gagang kaca mata & menutupi hidung secara penuh. Ia terinspirasi dari suaminya yg kesulitan memakai masker & kaca mata secara bersamaan. Kenapa nggak menggabungkan keduanya, mengatakan Diana dalam Instagram-nya.

Di DKI Jakarta, walaupun terdapat peningkatan jumlah pembelian masker, polusi udara sudah menciptakan orang-orang mengpakai masker secara rutin sebelum pandemi terjadi. Penggunaan masker secara regular juga bukanlah barang baru di sejumlah negara Asia. Namun, pemandangan ini berbeda dari sejumlah negara di Eropa & Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, misalnya, masker biasanya cuma dipakai oleh imigran Asia & turis. Ada stigma yg melekat bagi orang-orang yg mengenakan maskermenciptakan mereka jadi tak berani untuk mengenakannya di publik. Menurut pakar antropologi di The Atlantic, masker jadi korban xenofobia: alih-alih berkontribusi mencegah penularan & pertanda sikap yg bertanggung jawab, masker di Amerika Serikat diasosiasikan dengan Cina & Asia Timur yg dianggap jadi sarang penyakit menular.

Namun, dengan jumlah kasus positif COVID-19 di Amerika Serikat yg melampaui 700.000, penggunaan masker jadi lebih biasa terlihat. Masker-masker kain sudah muncul di supermarket seperti Walmart & Cosco, dipakai oleh selebritas seperti Justin Bieber & Selena Gomez, hingga jadi produk merek fashion terkenal & dijual dengan harga puluhan dollar AS.

Masker pun dikatakan sebagai "the new condoms": masker yg efektif mencegah penyebaran virus semestinya mendapatkan porsi iklan & promosi sebesar iklan kondom. Ketika virus Corona akhirnya mereda, pandemi ini mungkin akan tetap meninggalkan bekas permanen: masker sebagai aksesoris sehari-hari orang Amerika, ungkap Los Angeles Times.

Hal serupa diungkapkan oleh perusahaan konsultan yg berfokus pada riset pasar, Kantar. Perusahaan ini menyoroti perubahan pola konsumsi masyarakat semasa pandemi. Walaupun beberapa akbar sektor usaha menunjukkan tren penurunan pembelian, tetapi ada sejumlah sektor usaha lain yg mengalami kenaikan demand: usaha produksi masker & hand sanitizer, produk-produk pembersih rumah, & obat-obatan.

Setelah pandemi berakhir, beberapa produk tetap akan bertahan atau tidak mengalami penurunan demand. Sebagaimana warga Amerika Serikat yg mulai memakai masker sehari-hari, 83% responden Kantar di Indonesia pun mengatakan akan tetap membeli masker & disinfektan untuk kebutuhan sehari-hari setelah pandemi. Sebanyak 65% mengatakan akan tetap mengenakan masker dalam keseharian & 76% akan lebih rutin mengerjakan sterilisasi & disinfektasi. Artinya, masker kini sudah jadi kebutuhan pokok baru & jadi the new normal di kalangan masyarakat.

COVID-19 secara perlahan mengubah gaya hidup kita secara permanen, & masker mungkin jadi salah satu penanda awalnya.

Hari ini 02:35
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.