Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.357
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Assalamu'alaikum gansis
Semoga kita senantiasa dalam lindunganNya.
Di suatu pagi, kejadiannya sekitar dua pekan sebelum puasa. Aku hendak ke pasar membeli beras, tetapi terlebih dahulu saya singgah di apotik untuk membeli multivitamin.
Dengan mengendarai sepeda motor saya menuju ke apotik, jaraknya sekitar 1,2 km dari rumahku.
Sampai di apotik, ternyata multivitamin yg kucari, habis. Saat itu memang corona sudah masuk di Indonesia, termasuk di daerahku--di Makassar-- masker serta multivitamin sudah mulai langka.
Aku beranjak ke apotik lain, jaraknya tak begitu jauh dari apotik sebelumnya. Disitulah saya berjumpa seorang bapak tua, mungkin umurnya sekitar 65 tahun.
Aku tak tahu dia hendak membeli obat apa, & sedang dilayani oleh seorang pramuniaga. Sepertinya dia kaget mendengar harganya, entah naik atau bagaimana? Saat itu, cuma ada saya & si kakek yg ada di apotik.
Tak butuh waktu lama, pramuniaga pun menanyaiku hendak membeli apa? Setelah membayar & menerima kembalian, saya langsung menuju ke arah motor yg kuparkir tak jauh dari apotik.
Si kakek ternyata masih ada di tempatnya tadi, belum beranjak.
"Pak, berapa kurangnya uang ta?" (Pak, uangnya kurang berapa), tanyaku kepada si kakek.
Ternyata pendengaran kakek sudah bermasalah, beliau kurang mendengar apa yg kukatakan.
"Mba, kurang berapa uangnya?", Tanyaku pada pramuniaga.
"Sepuluh ribu", katanya.
Kuambillah lembaran sepuluh ribu kembalianku yg tadi, lalu kuberikan kepada si kakek.
Tangan keriputnya gemetar menerima uang sepuluh ribu pemberianku. Kemudian menyodorkannya kepada pramuniaga. Padahal tadinya kulihat dia sudah akan beranjak meninggalkan apotik. Tangannya memegang selembar uang lima puluh ribu & sepuluh ribu. Sedangkan harga obat yg hendak dibelinya senilai tujuh puluh ribu.
Mirisnya hati ini melihat seorang Bapak yg sudah tua renta, yg mestinya cuma menunggu di rumah, dirawat oleh sang anak. Dibelikan obat oleh sang anak, entahlah mungkin anaknya sedang sibuk atau tak di rumah.
Melihatnya saya jadi rindu Bapakku, rindu harap merawatnya. Tak sempat saya membahagiakannya beliau sudah tak ada, beliau pergi disaat saya masih membutuhkannya. Semoga Bapak mendapatkan tempat yg layak di sisi-Nya.
Terkadang saya heran melihat orang yg masih memiliki orang tua tetapi disia-siakan. Masih ada kesempatan untuk berbakti, membalas jasanya tetapi tak dilakukannya.
Bukan cuma kepada orang tua atau keluarga semata, kepada orang lain, bahkan kepada hewan atau tumbuhan pun demikian.
Kebaikan apapun yg dilakukan tak akan mendapat kerugian bagi si pelakunya. Maka itu berbuatlah kebaikan selama hayat masih di kandung badan.
Quote:
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu & takut untuk berbuat kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.
-Bung Karno-
Berbuatlah kebaikan walaupun itu kecil tetapi dapat saja itu sangat bermanfaat bagi orang lain.
Makassar, 1 Mei 2020
Spoiler for ss cendol:
Spoiler for ss cendol:
Spoiler for ss cendol:
Kemarin 22:52