• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

CIRI CIRI SATRIO PININGIT | YANG AKAN MEMIMPIN DUNIA, MENURUT RAMALAN JAYA BAYA

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.624
Nilai reaksi
23
Poin
0
Tanda-tanda Kemunculan Satrio piningit tidak ada yg mengetahuinya secara pasti. Menurut ramalan Jayabaya, yg tertulis di buku Jangka Jayabaya, Satrio Piningit memiliki ciri-ciri tertentu.

Ciri itu disebutkan ada dewa tampil berbadan manusia, berparas seperti Batara Kresna, berwatak seperti Baladewa, & bersenjata trisula wedha (bait 159). Satrio Piningit berwujud seperti manusia biasa, tetapi sejatinya ia adalah dewa. Untuk mengetahui sejatinya seseorang tidaklah mudah, kecuali sesamanya, atau lebih tinggi derajatnya.

"Berparas seperti Bathara Kresna, berwatak seperti Baladewa. Paras Satrio seperti Bathara Kresna (tampan berwibawa) & berwatak tegas seperti Baladewa," ujar budayawan Jawa, Aziz Hidayatullah, Jumat 12 Juni 2015.

Bersenjata trisula wedha. Untuk kalimat yg satu ini dimaknai secara tersirat, karena Satrio yg dipingit tidak membawa trisula ke mana-mana.

LIHAT JUGA
-Kemunculan Satrio piningit & ratu adil
-Sisi gaib penyebab meletusnya gunung merapi
-Kisah Hancurnya kerajaan NYI Roro kidu

Dalam pemaknaan trisula wedha, secara garis akbar dapat dimaknai tiga jadi satu, seperti ilmu, amal & iman, bumi, langit, & isinya: kiri, kanan, tengah: bener, jejeg, & jujur, atau apa pun yg secara filsafat mengandung makna tiga jadi satu. Hal ini, sesuai dengan derajat dewa, sehingga berkelakuan mulia.

Sakti mandraguna tanpa aji-aji (bait 162). Analisis Satrio Piningit sakti mandraguna tanpa azimat apapun, apalagi batu atau keris, sesuai dengan derajatnya sebagai dewa. Satrio piningit ternyata sudah lahir

Pandai meramal seperti dewa, dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut, & canggah seseorang, seolah-olah ia lahir di waktu yg sama. Tidak dapat ditipu karena dapat membaca isi hati, bijak, cermat, sakti, mengerti sebelum sesuatu terjadi, mengetahui leluhur seseorang, memahami putaran roda zaman Jawa. Mengerti garis hidup setiap umat, & tidak khawatir tertelan zaman (bait 167).

Seperti disebutkan sebelumnya, ia adalah dewa, sehingga sudah pasti dapat meramal, atau membaca. Karena sanggup membaca isi hati, atau pikiran seseorang, Satrio Piningit tidak akan tertipu. Tetapi, mungkin dalam hal menjaga piningitnya, ia pura-pura tertipu.Sejatinya Satrio piningit & ratu adil

Bijak, cermat, & sakti. Sesuai dengan derajatnya yg dewa tersebut, kalimat ini juga dapat sebagai acuan untuk mengetahui wujud lahiriahnya Satrio Piningit dari sisi perbintangan.

Sang Satrio memahami filsafat sebab akibat. Secara sederhana, hukum sebab akibat itu digambarkan sebagai, "jika kita berbuat baik, akan mendapatkan kebaikan, begitu pula sebaliknya".

"Sesuai dengan namanya "piningit", ia tidak akan sibuk memperkenalkan diri sebagai Satrio Piningit," mengatakan Aziz.

Sebab itu, carilah satria itu yatim piatu, tak bersanak saudara, sudah lulus weda Jawa, cuma berpedoman trisula, ujung trisulanya sangat tajam membawa maut, atau utang nyawa, yg tengah pantang berbuat merugikan orang lain, yg kiri & kanan menolak pencurian & kejahatan (bait 168).

Secara lahiriah, pastilah Satrio memiliki sebab, sehingga ada akibat (memiliki saudara & orangtua). Berarti, kalimat ini diartikan secara tersirat sesuai dengan derajatnya para dewa, & mengarahkan pada kelakuannya yg tidak membeda-bedakan mana kakak, adik, atau bukan. Dengan mengatakan lain, Satrio Piningit tidak akan KKN & sering berbuat adil.

Ujung trisulanya tajam membawa maut, atau utang nyawa, yg tengah pantang berbuat merugikan orang lain, yg kiri & kanan menolak pencurian & kejahatan. Trisula ini merupakan kelakuan, atau perbuatan dari Satrio itu sendiri.

Senang menggoda & minta secara nista (bait 169). Senang menggoda dapat diartikan genit, atau suka bercanda. Sedangkan kalimat minta secara nista adalah bagian dari candaan ataupun godaannya.

Diterangkan jelas bayang-bayang jadi terang benderang (bait 170). Dengan kemampuannya, segala sesuatu yg bayang-bayang, atau tidak jelas, atau tersamar, atau tersembunyi akan jadi terang.

Sesuai dengan zaman sekarang ini, banyak sejarah dihapus, atau diselewengkan, atau dibelokkan, sehingga kita kehilangan jati diri. Sepertinya, cuma Satrio Piningit yg sanggup meluruskan sejarah kita.

Hanya satu ini yg dapat memberi petunjuk tentang arti & makna ramalan saya (bait 171). Berarti, dengan mudah Satrio Piningit dapat memberi petunjuk arti & makna dari ramalan Jayabaya tersebut. (asp)

Dan Alhamdulillah mungkin banyak yg bertanya tanya, kapan munculnya Satrio piningit & ratu adil, & kini TERNYATA SATRIO PININGIT DAN RATU ADILSUDAH MUNCUL! Hari ini 06:24
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.