Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 43.583
- Nilai reaksi
- 32
- Poin
- 0

Foto hasil belajar otodidak dari dongkelan anak berharap yg diambil di got
Siapa sih yg tak kenal dengan tanaman bonsai?
Tanaman hias yg memiliki nilai eksotis juga harga yg cukup fantantis dibanding tanaman hias lainnya.
Dulu, cuma kalangan tertentu saja yg menggeluti hobi bonsai & menciptakan bonsai, tetapi sekarang, siapa pun dapat menciptakan bonsai sendiri secara otodidak.
Lantas bagaimana caranya belajar bonsai secara otodidak?
Tentu saja butuh kemauan yg keras, keuletan, kesabaran & ketekunan, karena menciptakan bonsai prosesnya cukup panjang & memakan waktu. Orang yg tak sabaran takkan sanggup menekuninya & takkan mau menunggunya. Tak jarang karena merasa sudah bosan menunggu, akhirnya dibiarkan jadi terbengkalai.

Foto hasil belajar otodidak dari bahan stek batang Bougenvile
Bonsai cukup diketahui sejak lama. Tanaman yg ditanam dalam pot ceper dengan liukan batang & bentuk yg khas. Merupakan miniatur pohon dari alam liar.
Bagi pemula yg masih belajar, silakan ekspresikan diri sesuka hati dalam membentuknya. Tak perlu berpikir rumit atau ngejlimet soal membentuknya. Cukup ikuti saja sesuai mengatakan hati, imajinasi & keharapan.
Sebelum belajar bonsai, ada beberapa hal yg perlu diketahui & dikuasai, yaitu mengenai ilmu dasar bercocok tanam, seperti :
1. Mengenal jenis-jenis media tanam.
2. Mengenal macam-macam pupuk tanaman.
3. Tahu caranya menanggulangi hama tanaman.
4. Tahu caranya mengembangbiakkan tanaman.
Berikut ulasan dasar ilmu bercocok tanam :
*) Mengenal tipe media tanam, yaitu :
- Tanah
- Pasir
- Rockwoll
- Air
- Akar Pakis
- Arang
- Pecahan Genteng
- Bubuk Bata Merah
- Sekam Bakar
- Gabah Mentah/Sekam Mentah
- Kompos
- Humus
- Kotoran Hewan
*) Mengenal pupuk tanaman, yaitu :
- Kotoran kambing, kelinci, sapi
- Kompos
- Sekam bakar & sekam mentah
- Humus
- Pupuk cair yg diketahui dengan sebutan POC ( Pupuk Organik Cair )
- Pupuk Gandasil D & B
- Pupuk NPK
- Pupuk Urea
- Pupuk Decastar
dan masih banyak pupuk tipe lainnya.
*) Mengenal caranya menanggulangi hama
Ada banyak tipe hama tanaman, seperti ulat, kutu, semut, belalang, cacing, rayap, laba-laba, codot, kucing, ayam, kambing, kelinci, siput atau keong, jamur & benalu.
Tapi, yg paling diketahui cuma ulat & kutu, yg lainnya jarang dianggap.
Ulat & kutu dapat ditanggulangi dengan peptisida, tetapi penggunaan peptisida di rumah, ini sangat berbahaya bagi penapasan & kesehatan. Lain halnya kalau dipakai di ladang atau di kebun yg jauh dengan tempat tinggal, tentu tidak akan terlalu berbahaya.
Nah, sebagai pengganti peptisida, dapat dengan mengpakai cairan mama lemon atau sunlight yg dicampur dengan air, lalu disemprotkan.
Bisa juga dengan racikan yg dibuat sendiri, seperti dengan rebusan daun sambiloto, bawang putih & tembakau. Direbus dengan air, dharapkan, lalu semprotkan.
Untuk hama semut & rayap di dalam media tanam, dapat mengpakai furadan. Dan untuk semut yg berada di daun, ranting & dahan dapat dengan cairan mama lemon atau sunlight tadi. Ini juga dapat dipakai untuk belalang & laba-laba.
Hama siput atau keong, pakai tokiput.
Hama jamur, pakai fungisida, alternatif lainnya pakai bawang putih, lalu oleskan pada batang pohon yg berjamur.
Hama benalu, bersihkan cabut, lalu buang.
Hama ayam, pakai pisau yg tajam, sembelih, lalu dimasak.
Kalau ayamnya punya tetangga, suruh ayamnya dikandangin. Kalau tetangganya gak mau dengar alias gak menggubris, ya sudah sembelih diam-diam, diopor, lalu opornya kasihkan ke tetangga. Wk wk. ( Jangan ditiru )
Hama kucing, kambing & kelinci, ya kandangin saja. Kambing & kelinci dapat disembelih, kalau kucing kandangin atau jual saja kucingnya atau berikan kucingnya ke saudara yg jauh rumahnya. Kalau ternyata itu punya tetangga semua, ya bicarakan saja baik-baik dengan tetangga supaya mereka menjaga hewan peliharaannya supaya tidak merusak tanaman kita.
Untuk hama codot, ini spesifik tanaman buah, maka sebaiknya buahnya dibungkus saja.
*) Mengenal caranya mengembangbiakkan bibit
Ada beberapa cara memperbanyak bibit. Bisa dengan cara semai biji, cangkok, stek & okulasi.
Kembali lagi ke bahasan awal, belajar bonsai secara otodidak.
Bonsai, bahan dasarnya adalah tanaman yg berkambium. Yang dapat didapat dari semai biji, stek, cangkok & dongkelan.

Foto hasil belajar otodidak dari bahan semai biji
Jika bahan didapat dari semai biji, ini prosesnya akan sangat panjang & lama. Sebaiknya ambil bahan dari hasil stek & cangkok. Kalau bahan dari dongkelan & sebaiknya dari dongkelan anak pohon yg tumbuh liar di got, tanah kebun atau sekitar lingkungan kita. Jangan mendongkel pohon yg sudah besar, itu namanya merusak lingkungan, kecuali pohon dongkelannya dari lahan proyek yg dibersihkan karena akan dibangun gedung atau jalan. Daripada dibuang & dibakar, sebaiknya diambil untuk bahan belajar bonsai.
Teknik dasar membentuk bonsai untuk pemula, siapkanlah kawat spesifik bonsai, karena dalam membentuk liukan & gerak dasar pohon dibutuhkan kawat khusus.
Membentuk gerak dasar, kalau batangnya akbar ini sangat rumit, karena batangnya sudah sangat keras. Bagi pemula yg harap belajar bonsai, ambil bahan anakan pohon, supaya ketika dibentuk dengan lilitan kawat, mudah digerakkannya.
Kawat baru boleh dilepas, ketika sudah terlihat mencekik batang pohon.
Lakukan juga pemangkasan daun & ranting yg dianggap tidak perlu dipertahankan.
Seringnya dilakukan pemangkasan daun, akan menciptakan ukuran daun jadi mengecil. Kalau bahan bonsainya tanaman buah-buahan, maka pemangkasan akan merangsang tumbuhnya kembang & buah.
Nah, intinya!
Silakan langsung praktek, karena belajar bonsai tak cukup dengan teori, melainkan harus langsung praktek. Harus mau mencoba karena dari mencoba itulah akan tahu hasilnya.
Mulanya cukup rumit, khususnya ketika membentuk dengan lilitan kawat. Jika salah gerak, tak jarang malah batang pohonnya jadi patah. Tapi, tak usah berkecil hati, lanjutkan saja & teruslah belajar hingga Anda benar-benar dapat karena sudah terbiasa.
Hari ini 20:57