T!T!~ch@/\/
IndoForum Banned
- No. Urut
- 1035
- Sejak
- 11 Mei 2006
- Pesan
- 21.523
- Nilai reaksi
- 1.324
- Poin
- 113
Para peneliti telah menunjukkan untuk pertama kalinya dengan meletakkan 2 tipe sel saraf khusus ke dalam otak yang menua dapat memicu pembentukan sel-sel otak yang berkaitan dengan pengetahuan dan memori.
Telah ditunjukkan dalam beberapa dekade terakhir bahwa sel-sel otak bereplikasi, sebuah temuan yang menentang dogma yang sebelumnya diterima. Daerah dimana sel-sel induk pembentuk sel saraf melakukan banyak replikasi ini adalah hippocampus, bagian dari otak yang berkaitan dengan memori dan pengetahuan, dan daerah yang dipengaruhi pada orang-orang tua seperti pada penyakit alzheimer. Para ahli saat ini menelusuri bagaimana sel-sel otak bereplikasi (proses yang disebut neurogenesis) dan bagaimana meningkatkan hal ini ketika melambat atau semuanya berhenti.
Sel-sel induk saraf tetap ada pada orang tua dan yang terkena penyakit alzheimer, tapi tidak membelah sehingga tidak membuat sel saraf baru, kata Ashok K. Shetty, Ph.D., profesor bedah saraf di Duke University Medical Center dan ahli riset medis Durham Veterans Affairs (VA) Medical Center. Kita harap dengan membuat sel saraf baru, kita dapat memperbaiki pengetahuan dan memori pada pasien-pasien.
Shetty dan koleganya telah menunjukkan bahwa menanam prekursor sel otak khusus ke dalam daerah hippocampus pada tikus yang menua meningkatkan neurogenesis, satu langkah pertama menuju terapi pada manusia. Hasil kerja mereka muncul dalam jurnal Stem Cells edisi Agustus 2007.
Dua tipe sel yang didapatkan dari tulang belakang tikus dan kemudian dicangkokkan ke dalam hippocampus tikus ang menua. Setelah 3 minggu para peneliti melihat peningkatan neurogenesis pada tikus yang menerima sel implan dibandingkan tikus yang tidak menerima apapun dan tikus yang menerima implan tapi bukan sel-sel induk. Ini adalah bukti pertama kalinya bahwa kedua jenis sel induk saraf ini menstimulasi neurogenesis di dalam hippocampus.
Hippocampus telah dikaitkan tidak hanya pembentukan memori dan penyimpanan di dalam otak, namun juga depresi dan penyakit neurogeneratif seperti alzheimer. Shetty mengatakan bahwa setiap strategi yang berkaitan dengan perbaikan neurogensis pada hewan yang menua dapat bermanfaat bagi manusia.
Pada peneliti percaya bahwa sel-sel prekursor mengeluarkan faktor pertumbuhan saraf yang menstimulasi sel-sel induk inaktif dari hippocampusa yang menua untuk mulai membelah lagi. Mereka juga mempelajari bahwa menyuntikkan faktor pertumbuhan saraf secara langsung untuk melihat apakah mereka menstimulasi neurogenesis. Publikasi hasil studi ini diharapkan selesai akhir tahun ini.
Para peneliti selanjutnya merencanakan studi yang serupa untuk melihat apakah pencangkokan menyebabkan peningkatan neurogenesis pad jangka panjang dan apakah peningkatan dalam pembentukan sel dapat mempengaruhi pengetahuan dan memori.
Telah ditunjukkan dalam beberapa dekade terakhir bahwa sel-sel otak bereplikasi, sebuah temuan yang menentang dogma yang sebelumnya diterima. Daerah dimana sel-sel induk pembentuk sel saraf melakukan banyak replikasi ini adalah hippocampus, bagian dari otak yang berkaitan dengan memori dan pengetahuan, dan daerah yang dipengaruhi pada orang-orang tua seperti pada penyakit alzheimer. Para ahli saat ini menelusuri bagaimana sel-sel otak bereplikasi (proses yang disebut neurogenesis) dan bagaimana meningkatkan hal ini ketika melambat atau semuanya berhenti.
Sel-sel induk saraf tetap ada pada orang tua dan yang terkena penyakit alzheimer, tapi tidak membelah sehingga tidak membuat sel saraf baru, kata Ashok K. Shetty, Ph.D., profesor bedah saraf di Duke University Medical Center dan ahli riset medis Durham Veterans Affairs (VA) Medical Center. Kita harap dengan membuat sel saraf baru, kita dapat memperbaiki pengetahuan dan memori pada pasien-pasien.
Shetty dan koleganya telah menunjukkan bahwa menanam prekursor sel otak khusus ke dalam daerah hippocampus pada tikus yang menua meningkatkan neurogenesis, satu langkah pertama menuju terapi pada manusia. Hasil kerja mereka muncul dalam jurnal Stem Cells edisi Agustus 2007.
Dua tipe sel yang didapatkan dari tulang belakang tikus dan kemudian dicangkokkan ke dalam hippocampus tikus ang menua. Setelah 3 minggu para peneliti melihat peningkatan neurogenesis pada tikus yang menerima sel implan dibandingkan tikus yang tidak menerima apapun dan tikus yang menerima implan tapi bukan sel-sel induk. Ini adalah bukti pertama kalinya bahwa kedua jenis sel induk saraf ini menstimulasi neurogenesis di dalam hippocampus.
Hippocampus telah dikaitkan tidak hanya pembentukan memori dan penyimpanan di dalam otak, namun juga depresi dan penyakit neurogeneratif seperti alzheimer. Shetty mengatakan bahwa setiap strategi yang berkaitan dengan perbaikan neurogensis pada hewan yang menua dapat bermanfaat bagi manusia.
Pada peneliti percaya bahwa sel-sel prekursor mengeluarkan faktor pertumbuhan saraf yang menstimulasi sel-sel induk inaktif dari hippocampusa yang menua untuk mulai membelah lagi. Mereka juga mempelajari bahwa menyuntikkan faktor pertumbuhan saraf secara langsung untuk melihat apakah mereka menstimulasi neurogenesis. Publikasi hasil studi ini diharapkan selesai akhir tahun ini.
Para peneliti selanjutnya merencanakan studi yang serupa untuk melihat apakah pencangkokan menyebabkan peningkatan neurogenesis pad jangka panjang dan apakah peningkatan dalam pembentukan sel dapat mempengaruhi pengetahuan dan memori.