Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.781
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Belakangan, viral video yg menunjukkan orang-orang panic buying susu beruang karena diklaim dapat membunuh virus corona alias COVID-19.
Padahal belum ada penelitian atau uji klinis yg membuktikan kebenaran klaim tersebut. Fakta menyebutkan bahwa bukan susu kaleng itu yg berpotensi membunuh virus corona, melainkan air susu ibu atau ASI.
Dikutip laman Times of India, para peneliti di seluruh dunia terus mencari obat yg sanggup membunuh COVID-19 & menghentikan penyebarannya.
Mereka pun mengerjakan penelitian pada ASI yg disebut punya potensi untuk melawan virus mematikan itu.
Alasannya, hingga kini ASI belum pernah diteliti dalam upaya melawan strain virus, termasuk virus SARS & MERSA.
ASI memiliki banyak sekali manfaat & disebut sebagai salah satu makanan paling bergizi bagi bayi. ASI mengandung beberapa antibodi, yg menolong bayi tumbuh & sanggup melawan virus, kuman penyebab sakit, & mengurangi risiko infeksi serta alergi lainnya.
ASI juga mengandung kolostrum yg kaya akan protein. Nilai tambah lainnya, karena ASI steril secara alami maka ia bebas dari segala bahaya.
Para peneliti pun mencoba mempelajari efek yg sama, mengingat antibodi dalam ASI dapat secara optimal melindungi dari penyakit karena berasal cuma dari darah.
Bahkan, berperan sebagai pelindung, ASI mungkin dapat menambah imunitas jangka pendek dalam tubuh. Ibu menyusui sudah memproduksi antibodi yg bertindak melawan flu & penyakit infeksi lainnya, yg kemudian diberikan kepada bayinya.
Untuk cara yg sama, ASI dari sampel yg diberikan para ibu diperiksa untuk kemungkinan melawan infeksi COVID-19, ketahanannya & kelas antibodi yg ada di dalam susu.
Salah satu peneliti utama, Rebecca Powell yg berbasis di New York City, Amerika Serikat, yakin bahwa menyusui ASI dapat menyelamatkan banyak anak-anak dari infeksi penyakit ini.
Ibu-ibu menyusui kemungkinan sudah membangun antibodi sebagai respons kepada virus, dimana ASI mereka akan diberikan kepada bayi mereka. Baik wanita itu positif COVID-19 atau tidak, kalau dia sudah terpapar & dalam keadaan sehat, artinya tubuhnya sudah bereaksi & menciptakan antibodi.
Antibodi tersebut kemungkinan akan diberikan melalui ASI untuk melindungi bayi mereka melawan penyakit itu.
Selain itu, antibodi yg memiliki tambahan gizi dapat menolong melawan beberapa efek samping yg berkaitan dengan gejala COVID-19.
Meski begitu, Rebecca Powell memperingatkan bahwa dia tidak membicarakan mengenai orang-orang yg membeli ASI lewat internet kemudian meminumnya.
"Aku tidak merekomendasikan siapapun membeli cairan tubuh secara online & mengonsumsinya. Cairan tubuh apapun juga dapat membawa penyakit lain. Aku membicarakan mengenai memurnikan antibodi spesifik dari susu & mengpakainya untuk terapi," jelasnya dikutip laman Forbes.
sumber : CEKIDOT
Hari ini 06:13
Padahal belum ada penelitian atau uji klinis yg membuktikan kebenaran klaim tersebut. Fakta menyebutkan bahwa bukan susu kaleng itu yg berpotensi membunuh virus corona, melainkan air susu ibu atau ASI.
Dikutip laman Times of India, para peneliti di seluruh dunia terus mencari obat yg sanggup membunuh COVID-19 & menghentikan penyebarannya.
Mereka pun mengerjakan penelitian pada ASI yg disebut punya potensi untuk melawan virus mematikan itu.
Alasannya, hingga kini ASI belum pernah diteliti dalam upaya melawan strain virus, termasuk virus SARS & MERSA.
ASI memiliki banyak sekali manfaat & disebut sebagai salah satu makanan paling bergizi bagi bayi. ASI mengandung beberapa antibodi, yg menolong bayi tumbuh & sanggup melawan virus, kuman penyebab sakit, & mengurangi risiko infeksi serta alergi lainnya.
ASI juga mengandung kolostrum yg kaya akan protein. Nilai tambah lainnya, karena ASI steril secara alami maka ia bebas dari segala bahaya.
Para peneliti pun mencoba mempelajari efek yg sama, mengingat antibodi dalam ASI dapat secara optimal melindungi dari penyakit karena berasal cuma dari darah.
Bahkan, berperan sebagai pelindung, ASI mungkin dapat menambah imunitas jangka pendek dalam tubuh. Ibu menyusui sudah memproduksi antibodi yg bertindak melawan flu & penyakit infeksi lainnya, yg kemudian diberikan kepada bayinya.
Untuk cara yg sama, ASI dari sampel yg diberikan para ibu diperiksa untuk kemungkinan melawan infeksi COVID-19, ketahanannya & kelas antibodi yg ada di dalam susu.
Salah satu peneliti utama, Rebecca Powell yg berbasis di New York City, Amerika Serikat, yakin bahwa menyusui ASI dapat menyelamatkan banyak anak-anak dari infeksi penyakit ini.
Ibu-ibu menyusui kemungkinan sudah membangun antibodi sebagai respons kepada virus, dimana ASI mereka akan diberikan kepada bayi mereka. Baik wanita itu positif COVID-19 atau tidak, kalau dia sudah terpapar & dalam keadaan sehat, artinya tubuhnya sudah bereaksi & menciptakan antibodi.
Antibodi tersebut kemungkinan akan diberikan melalui ASI untuk melindungi bayi mereka melawan penyakit itu.
Selain itu, antibodi yg memiliki tambahan gizi dapat menolong melawan beberapa efek samping yg berkaitan dengan gejala COVID-19.
Meski begitu, Rebecca Powell memperingatkan bahwa dia tidak membicarakan mengenai orang-orang yg membeli ASI lewat internet kemudian meminumnya.
"Aku tidak merekomendasikan siapapun membeli cairan tubuh secara online & mengonsumsinya. Cairan tubuh apapun juga dapat membawa penyakit lain. Aku membicarakan mengenai memurnikan antibodi spesifik dari susu & mengpakainya untuk terapi," jelasnya dikutip laman Forbes.
sumber : CEKIDOT
Hari ini 06:13