• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

New normal Bukan Berarti Normal Kembali

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.597
Nilai reaksi
23
Poin
0
New normal Bukan Berarti Normal Kembali


Wabah virus covid-19 semakin berkepanjangan, seperti tiada akhirnya. Keputusan Presiden RI mengenai diagendakannya New Normal pun jadi solusi terbaik, namun bukan berarti rakyat jadi lengah, karena New Normal tidak berarti membebaskan rakyat untuk mengerjakan kegiatan seperti sedia kala.

Negara Indonesia kini sedang diambang kegelisahan, satu sisi rakyat yg akan jadi korban kalau diberlakukan peraturan New Normal, karena salah mengartikan New Normal. Di lain sisi, ketika kebijakan baru ini tidak diberlakukan, ekonomi Indonesia akan semakin menurun.

Wacana tersebut menciptakan Presiden RI, Jokowidodo, pun akan segera melaksanakan kebijakan New Normal untuk diterapkan di Negara Indonesia demi kebaikan bersama. Namun perlu diingat, untuk dapat menjalankan New Normal dengan baik, masyarakat pun harus mengerti betul apa itu yg dimaksud New Normal sesuai aturan pemerintah.

Kegiatan ekonomi mungkin saja dapat bangkit, tetapi bagaimana keadaan rakyatnya kalau melaksanakan New Normal cuma untuk keperluan ekonomi Negara? Pada dasarnya, penerapan kebijakan baru itu bukan cuma untuk ekonomi saja, tetapi demi keseluruhan sektor.

Mengenai penertian New Normal yg sesungguhnya, sesuai arahan pemerintah. Ahmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah, mengenai penanganan Covid-19 ini pun unjuk jari mengartikan New Normal, yg mengartikan bahwa tetap berlaku produktif di tengah-tengah Covid-19, namun tetap dapat terlindungi dari Covid-19.

Untuk mendukung hal tersebut, tentunya butuh pencerahan dari masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Baik dari tetap melaksanakan aturan protocol kesehatan yg berlaku, seperti mengpakai masker setiap hendak keluar rumah, rajin cuci tangan, menjaga kebersihan & lain sebagainya.

Melihat dari sektor kesehatan, tetap melaksanakan aturan protocol kesehatan demi menghindar dari Covid-19 di saat sedang sibuk mlaksanakan kegiatan di rumah, adalah upaya melaksanakan New Normal.

Di saat semua orang sibuk, & menjaga jarak masih banyak yg melanggar, harus ada upaya proteksi ketat kepada tubuh, dengan mengpakai masker. Sehingga New Normal berarti membiasakan diri kepada lingkungan yg juga banyak Covid-19 yg masih saja sering mengancam kesehatan masyarakat.

Ketika New Normal sudah digalakkan, sektor pendidikan pun juga akan mulai pulih kembali. Banyak siswa & guru, mulai membiasakan diri berdampingan dengan wabah ini. Tetapi dari kalangan siswa & guru harus tetap menjaga kesehatan masing-masing. Begitu juga dengan sektor yg lain.

Tanggapan tentang mengartikan New Normal juga diutarakan oleh Prof Wiku Adisasmita, dengan jabatan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas dalam Percepatan Penganagan kasus Covid-19 ini, bahwa New Normal adalah pola membiasakan diri atau adaptasi & tetap beraktivitas namun ada upaya mengurangi kontak fisik serta menghindari kerumunan.

Sehingga New Normal sesuai pendapat Prof Wiku, bahwa meskipun masyarakat sibuk dengan kegiatannya masing-masing tetap ada upaya jaga jarak. Bahkan ia juga mengatakan bahwa hendaknya bekerja, bersekolah, & aktivitas yg lain masih dianjurkan dilaksanakan dari rumah.

Hal ini pun dapat didefinisikan bahwa New Normal, bukan berarti ada upaya untuk bebas keluar rumah tanpa mengpakai peralatan kesehatan dari Virus ini. Melainkan membiasakan diri supaya tetap terhindar dari wabah ini.

Apalagi, ketika New Normal sudah benar-benar dilaksanakan, ada banyak perusahaan yg sudah aktif, bekerja di luar rumah pun tetap dijalankan, sektor usaha lain, rumah makan & tempat wisata misalnya, juga sudah beroperasi, banyak masyarakat yg tidak tahan lagi untuk beraktivitas, masyarakat seperti ini yg harus dapat diarahkan untuk tetap memakai alat protocol kesehatan.

Dengan demikian, adanya Skema New Normal tidak lagi jadi hal yg dapat diartikan untuk membebaskan diri menjalankan aktivitas seperti sedia kala sebelum adanya Pandemi Covid-19, melainkan pola membiasakan diri hidup berdampingan dengan Covid-19 & tetap menjaga kesehatan.

Hari ini 10:58
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.