• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Bodhisattva Maitreya

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.

GloryFrench

IndoForum Newbie A
No. Urut
2045
Sejak
10 Jun 2006
Pesan
380
Nilai reaksi
7
Poin
18
Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta. Menurut uraian yang bersifat tradisional, beliau akan mencapai tingkat ke-Buddhaannya ketika beliau sedang berada di bawah Pohon Jambudvipa, setelah Hyang Buddha Sakyamuni mencapai pencerahan agungnya yang sempurna.

Demikianlah, kemudian Beliau akan dinamakan BUDDHA MAITREYA. Dikatakan pula, bahwa beliau akan menggantikan Buddha Sakyamuni, setelah hidup di Surga Tusita untuk keseluruhan hidupnya. Beliau juga dinamai Bodhisattva yang siap untuk mengisi posisi yang kosong untuk keseluruhan kehidupan yang ditetapkan

Bodhisattva Maitreya menjadi tokoh utama di bidang Buddha Dhamma, dan mendiami bagian dalam istana di Surga Tusita. Sampai 567 juta tahun, Beliau akan turun ke dunia, dan mencapai ke-Buddhaannya di bawah Pohon Bunga Ular Naga yang tumbuh di taman bunga.Kemudian akan ada 3(tiga) Perhimpunan Dharma atau Dewan Dharma yang akan Beliau bentuk. Dan Dewan-Dewan Dharma itu akan dinamai Tiga Dewan Dharma di Bawah Pohon Bunga Ular Naga. Menurut kitab suci agama Buddha yang dinamai Sutra Ekottara-Agama, jumalh dari makhluk - makhluk hidup yang mengalami penderitaan, yang akan diselamatkan, dapat diseberangkan hingga tiba di Pantai Nirvana dengan selamat, yang jumlahnya tidak terhitung.

Pada Dewan Dharma yang pertama, jumlah makhluk yang dapat diselamatkan akan berjumlah 960 juta. Sedangkan pada Dewan Dharma kedua, sebanayk 940 juta. Pada Dewan Dharma yang ketiga, yang dapat diselamatkan akan berjumlah 920 juta orang.

Selama periode waktu melaksanakan pembinaan diri menjalankan Jalan ke-Bodhisattva-an-nya itu, Bodhisattva Maitreya akan melaksanakan cara pembinaan terhadap orang - orang lain sesuai cara Beliau sendiri. Yaitu Beliau tidak menggaris bawahi pentingnya meditasi, maupun latihan spiritual dengan menyakiti badan dalam usahanya untuk melenyapkan atau membebaskan diri dari penderitaan. Tetapi Beliau menggaris bawahi pentingnya pelaksanaan berdana, beramalbhakti, bersemangat tinggi dalam mengejar kemajuan spiritual, berwatak cinta kasih dan welas asih serta bersifat bijaksana. Cara pembinaan diri yang dilakukan oleh Bodhisattva Maitreya ini, berbeda dengan car yang dianut oleh para Sravaka.

Para Sravaka mengambil cara bertapa brata, menyakiti badannya dalam usahanya untuk membebaskan diri dari penderitaan, dan agar memperoleh ijazah atau hak masuk ke tahap Nirvana.

Bodhisattva Maitreya secara sengaja membiarkan diri Beliau terkena apa yang dinamakan illusi (terkena pandanagan yang tidak seperti apa adanya, atau keadaan - keadaan yan gbersifat tidak sejati), sehingga tetap dapat berada di lingkungan makhluk - makhluk yang menderita dan dapat menyelamatkannya.

Terdapat cerita mengenai reinkarnasi dari Bodhisattva tersebut, Di bagian akhir dari zaman Dynasti Tang, hidup seorang pertapa yang bernama Pu Tai ( yang artinya orang yang membawa tas terbuat dari kain ), yang telah menyebarluaskan Buddha Dharma sepanjang hidupnya. Setelah sang pendeta tersebut wafat , Beliau meninggalkan syair yang berbunyi sebagai berikut : "Maitreya tetap bersifat Maitreya yang sejati. Dia manifes, mengejawantah, menjelma ke dunia, menjadi jutaan badan-badan yang telah mengalami perubahan wujud dari wujudnya yang semula. Sepanjang keseluruhan waktunya , dia telah manifes di hadapan makhluk-makhluk hidup yang tidak mengenal siapa sebenarnya yang ada dihadapannya itu".

Umat BUddha yang mempercayai Sang Pendeta yang telah mencapai Nirvana tersebut, setelah zaman Dynasti Tang memuja Sang Pendeta sebagai wujud atau diri Bodhisattva Maitreya yang telah mengambil tubuh yang mengalami perubahan. Kebanyakan lukisan-lukisan mengenai Bodhisattva Maitreya itu dilukiskan berdasarkan penampakan atau meniru tubuh Pendeta Pu Tai itu.
Mengenal Buddha Maitreya

"MI LE" dari bahasa Sansekertanya "MAITREYA", dalam bahasa mandarin berarti "Kasih",Yaitu "membawakan sukacita,harapan, dan terang kepada seluruh makhluk trilokya"

Buddha Maitreya dikenal umum sebagai Buddha bahagia, Buddha sukacita (HAPPY BUDDHA), Buddha penuh tawa (LAUGHING BUDDHA), Buddha pembawa keberuntungan (Lucky Buddha). Senyum Beliau membuat setiap orang yang melihatnya akan merasa bahagia. Senyum Beliau melampaui batas perbedaan kewarganegaraan, suku, budaya, agama dan kepercayaan.

Buddha Maitreya paling mengasihi umat manusia, Sumpah Agung Beliau adalah
Mengubah dunia yang kacau menjadi Dunia Damai Sentosa!
Mengubah dunia yang kotor menjadi Bumi Suci Maitreya!
Mengubah dunia yang penuh dengan kegelapan dan kejahatan menjadi Negri Buddha Kerajaan Tuhan!
 
Sutra Tentang Bodhisattva Maitreya Menjadi Buddha

Di dalam suatu persamuan di Vihara Kebun Jetavana terdapat seorang Bodhisattva bernama Maitreya. Saat ia mendengar pengucapan Sang Buddha, Beliau langsung meperoleh ribuan Koti manta yang sangat praktis dari Buddha Sakyamuni. Kemudian Beliau bangkit dari tempat duduknya, merapikan jubahnya, merangkapkan kedua tangannya dengan sikap anjali berdiri disamping Sang Buddha.

Arya Upali menyembah Sang Buddha dengan dahi menyentuh lantai seraya berkata: “Oh. Lokanatha yang termulia, di dalam ingatan saya dahulu, Sang Buddha pernah berkotbah tentang Sang Ajita yang akan menjadi Buddha pada masa yang akan datang. Apakah hal ini benar? Seperti diketahui bahwa Sang Ajita masih beridentitas seorang manusia biasa, dimana masih banyak ikatan-ikatan duniawi yang dimilikinya yang belum bersih total, apakah Dia dapat dilahirkan di alam Buddha? Di alam manakah Dia akan lahir pada kehidupannya yang terakhir? Oh, Lokanatha yang termulia”.

“Baik sekali pertanyaan anda, Oh, Arya Upali,” sabda Sang Buddha Sakyamuni kepada Arya Upali: “Oh, Arya Upali ketahuilah bahwa kira-kira 12 tahun lagi mulai dari sekarang, Sang Arya Ajita akan dilahirkan di Surga Tusita setelah kehidupannya yang terakhir”.

Sang Budha Sakyamuni bersabda, “Tempat terbahagia di Surga Tusita khusus dianugerahkan kepada para umat yang pernah melaksanakan ‘Dasa Kusala Kamma’, yakni 10 perbuatan baik (1. Tidak membunuh; 2. Tidak mencuri; 3. Tidak berbuat asusila; 4. Tidak berdusta; 5. Tidak memfitnah; 6. Tidak berbicara kasar; 7. Tidak bicara kotor; 8. Tidak serakah; 9. Tidak membenci; 10. Tidak berpandangan keliru.)”.

Pada saat itu, Arya Upali bangkit dari tempat duduknya. Beliau merapikan jubahnya sambil memberi hormat kepada Sang Buddha Sakyamuni dengan dahi menyentuh lantai seraya berkata, “Oh, Lokanatha Yang Termulia, kapankah Sang Mahasattva Maitreya akan meninggalkan dunia Jambudvipa dan kemudian dilahirkan di Surga Tusita? Sudi kiranya diterangkan kepada kami sekalian.”

Sang Buddha bersabda kepada Sang Arya Upali, “Oh Arya Upali, tentang hari yang tepat adalah mulai dari sekarang menjelang 12 tahun lagi, pada tanggal 15 bulan 2. Tatkala suatu peristiwa yang sangat hebat akan terjadi di rumah Maha Brahmana Pravari yang terletak di desa Kapali, di negeri Varanasi (Benares), tanah tumpah darah Sang Ajita. Pada saat itulah seorang Mahasattva bernama Maitreya (Ajita) akan duduk bersila dan tengah melakukan Samadhi di ruangan rumah tersebut. Saat itu seluruh badannya berwarna keemasan. Sinarnya amat terang seperti ratusan ribu sinar matahari. Terus memancar hingga ke Surga Tusita, pada saat inilah Sang Ajita meninggalkan Jambudvipa. Saat itu jenazahnya masih duduk bersila, tetap teguh, persis seperti Buddha rupang yang terbuat dari emas dan memiliki sinar berbentuk lingkaran di kepala-Nya. Di dalam lingkaran terdapat aksara Sansekerta yaitu: ‘Surangama Samadhi Nirdisa Prajna Paramita’ yang amat nyata dan terang. Sejak itu, desa Kapali sering dikunjungi umat manusia aupun Dwata. Mereka dengan khidmat mendirikan stupa Mestika untuk memelihara dan memuja Sarira-Nya.

“Oh, Arya Upali, pada saat yang sama di dalam istana Surga Tusita, seorang suci lahir di dalam sekuntum bunga teratai besar. Ketika Ia lahir, Ia telah duduk bersila ditengah mahkota bunganyadan seluruh badannya berwarna keemasan seperti emas Jambunada. Tingginya 16 Yojana. Badan-Nya telah memiliki “Dvantrimsa Maha Purusa Laksana’, yakni 32 tanda fisik agung, juga dilengkapi 80 jenis tanda bagus. Kemudian segumpal Unisha juga menonjol di puncak kepala-Nya. Warna rambut-Nyapun seperti Lazurdi, kebiru-biruan, Sebuah mahkota Surga penuh permata ‘Sakrabhilagna-Mani-Ratna’ serta ratusan ribu koti permata “Kimsuka’ terpasang di kepala-Nya.”

Sang Buddha melanjutkan Sabdanya, “Oh Arya Upali, ketahuilah bahwa sejak itu Bodhisattva-Mahasattva Maitreya 3 kali di siang hari dan 3 kali di malam hari bersama-sama dengan para putra-putri Dewata yang duduk di atas tahta bunga masing-masing, menguraikan atau menganalisa tentang pelaksanaan “Avinivartaniya Dharma Cakra’ kepada para pengikutnya. Setelah pelajaran Dharma yang diajarkan Beliau itu genap satu periode, terdapat 500 koti siswa dari putra-putri Dewata itu yang tamat dari Dharma Avinivartaniya berasal dari Anuttara Samyak Sambodhi. Maka dari itu, sejak Beliau dilahirkan di Surga Tusita, tidak ada hari tanpa mengajar dengan maksud agar dapa menyebar Buddha Dharma ke berbagai Surga guna menyelamatkan para putra-putri Dewata bebas dari belenggu Surgawi, kemudian semua dilahirkan di negeri Buddha.

Sang Buddha melanjutkan SabdaNya, “Oh Arya Upali, tahukah anda bahwa setelah usia Sang Maitreya genap berusia 56 koti laksa tahun menurut penanggalan Jambudvipa, Beliau akan meninggalkan Surga Tusita dan kemudian di lahirkan di dunia Sahaloka yang dihuni oleh manusia dan makhluk-makhluk lain ini.”

Setelah Sang Buddha Sakyamuni mengkhotbahkan sutra ini, terdapat 100 ribu Bodhisattva yang datang dari berbagai dunia. Semua memperoleh ‘Surangama Samadhi’, 80 ribu koti para Dewata yang datang dari berbagai Surga dan semua dapat membangkitkan Bodhicittanya dan bertekad dilahirkan didunia Jambudvipa menjadi pengikut Sang Maitreya pada masa mendatang.

Pada saat itu, para siswa siswi Buddha Sakyamuni yang berasal dari keempat kelompok, para Dewa, Naga dan sebagainya bergembira mendengarkannya. Kemudian mereka bersikap anjali menghormati Sang Bhagava, lalu pergi.

( Sumber : Kalyanadhammo.net ; Tipitaka )

(Catatan):
Berdasarkan Kitab Tripitaka ( Sutra Purvapranidhana Pertanyaan Bodhisatva Maitreya ) tercatat sebuah dialog antara sang Buddha Sakyamuni dengan Ananda. Sang Buddha bersabda, "Wahai Ananda yang bijaksana, ketahuilah bahwa sesungguhnya Bodhisatva Maitreya telah mencapai kesempurnaan tanpa perlu melakukan pengorbanan telinga, hidung, kepala, tangan, kaki, badan, jiwa, kekayaan, kota, anak, istri dan kerajaan untuk didanakan, melainkan hanya melaksanakan metoda pembinaan yang fleksibel, praktis, dan membahagiakan, hingga akhirnya mencapai kesempurnaan tertinggi."

Ananda Bertanya,"dengan metoda fleksibel dan praktis yang bagaimana bodhisatva maitreya telah mencapai kesempurnaan Kebuddhaan?'

Sang Buddha bersabda, " Bodhisatva Maitreya telah berjuang siang dan malam, dalam 3 waktu dengan sepenuh hati mendisplinkan badan, merapihkan jubah dengan posisi berlutut menghadap ke sepuluh penjuru alam dan berikrar:
"Aku bertobat atas semua kesalahanku,dan
Berjuang membimbing umat manusia ke dalam jalan kebenaran.
Dengan penuh ketulusan aku bersembah sujud kehapadan para buddha.
Semoga dengan ini aku dapat mencapai kebijaksaaan tak terhingga.

Syair ini bermakna:
Aku mengakui segala dosa,kesalahan, dan kelalaianku serta bertekad tidak akan mengulanginya lagi.Aku berjuang membimbing umat manusia untuk membina dalam Jalan Kebenaran (Seperti yang kulakukan).
Untuk itu aku harus bertobat sepenuhnya. Dengan hati yang sungguh-sungguh dan tulus aku bersembah sujud kepada para buddha di sepuluh penjuru alam, dengan ini aku akan mencapai kesempurnaan kebijaksaaan Buddha yang tak terhingga.
 
Ciri Khas Wujud Suci Buddha Maitreya

Mari kita lihat pratima Buddha Maitreya sekarang ini, dengan wujud suci Buddha Maitreya pada saat kelahiran Beliau sebagai Bhiksu Berkantong ini yang paling dikenal umum. Senyum kasih beliau memenuhi wajah, telinga Beliau yang panjang, perut Beliau yang bulat, dengan dada yang terbuka lebar,tangan Beliau menggengam kantong mustika, dan wajah lugu polos. Setiap orang yang melihat Beliau merasakan sukacita, sehingga sebagian orang menamakan-Nya sebagai Buddha penuh tawa (LAUGHING BUDDHA), Buddha sukacita (HAPPY BUDDHA). Dengan ciri khas Beliau yang selalu membawa keberuntungan sehingga orang-orang menyebutnya sebagai Buddha Pembawa keberuntungan ( Lucky Buddha).

Senyum kasih memenuhi wajah - senyum kasih Buddha Maitreya penuh dengan kasih yang tak terbatas. Tidak peduli pria atau wanita, tua atau muda, tidak membedakan kewarganegaraan dan kepercayaan, begitu orang melihat Buddha Maitreya yang penuh tawa, maka dengan sendirinya akan ikut tertawa bersama Beliau! Semua orang Bersukacita!

Telinga Beliau yang panjang - Melambangkan kasih Buddha Maitreya yang tiada batas. Telinga kasih mendengarkan dan menerima semua ucap kata dengan kasih, bahkan dimarah pun Beliau terima dengan lapang dada.

Perut yang bulat - melambangkan hati kasih Buddha Maitreya yang tak terbatas. Perut yang besar bisa menanpung segala masalah di dunia. Tidak peduli arif ataupun bodoh, budiman ataupun tidak budiman. Buddha Maitreya
dengan hati kasih akan memaklumi. Beliau tidak terikat pada segala perbedaan.

Dada yang telanjang - melambangkan hati lugu Buddha Maitreya, hati yang tulus tiada kebohongan. dan tampa diskriminasi.

Kantong mustika Buddha Maitreya - melambangkan mahakasih dan dharma gaib Buddha Maitreya tiada batas. Kantong Mustika bisa menampung segala mustika sejati di dunia, bisa membawakan terang dan bahagia kepada umat manusia, dan dapat menyelesaikan segala kekotoran dan kekacauan.

Wajah Buddha Maitreya yang lugu polos - kelihatannya lugu polos. sebenarnya menunjukan Buddha Maitreya mahakasih dan mahaarif. Karena lugu polos baru bisa meredakan segala pertikaian, perselisihan, perbedaan, dan iri hati dengan dharma gaib Beliau. Mahaarif, mahalugu, dan mahakasih sungguh lugu sampai puncaknya! Karena itulah Beliau juga disebut sebagai " Buddha lugu polos". Sebenarnya Buddha Maitreya tiada perbedaan, tiada pertentangan, dan tiada penuntutan. Mahakasih Beliau dengan segenap jiwa dan sekuat tenaga membantu orang lain mencapai sukses tanpa menuntut imbalan. Dharma gaib-Nya melenyapkan segala kelemahan manusia yang suka bersaing dan bertikai bahkan akan menuntun umat manusia memancarkan terang nurani, mendukung agar Bumi Suci Maitreya dan Taman Sukacita Semesta segera terwujud!
 
itu dibuat gambarnya ama patungnya kan imajinasi aja
maitreyanya aja lom dateng

Senyum kasih memenuhi wajah - senyum kasih Buddha Maitreya penuh dengan kasih yang tak terbatas. Tidak peduli pria atau wanita, tua atau muda, tidak membedakan kewarganegaraan dan kepercayaan, begitu orang melihat Buddha Maitreya yang penuh tawa, maka dengan sendirinya akan ikut tertawa bersama Beliau! Semua orang Bersukacita!

Telinga Beliau yang panjang - Melambangkan kasih Buddha Maitreya yang tiada batas. Telinga kasih mendengarkan dan menerima semua ucap kata dengan kasih, bahkan dimarah pun Beliau terima dengan lapang dada.

Perut yang bulat - melambangkan hati kasih Buddha Maitreya yang tak terbatas. Perut yang besar bisa menanpung segala masalah di dunia. Tidak peduli arif ataupun bodoh, budiman ataupun tidak budiman. Buddha Maitreya
dengan hati kasih akan memaklumi. Beliau tidak terikat pada segala perbedaan.

Dada yang telanjang - melambangkan hati lugu Buddha Maitreya, hati yang tulus tiada kebohongan. dan tampa diskriminasi.

Kantong mustika Buddha Maitreya - melambangkan mahakasih dan dharma gaib Buddha Maitreya tiada batas. Kantong Mustika bisa menampung segala mustika sejati di dunia, bisa membawakan terang dan bahagia kepada umat manusia, dan dapat menyelesaikan segala kekotoran dan kekacauan.

Wajah Buddha Maitreya yang lugu polos - kelihatannya lugu polos. sebenarnya menunjukan Buddha Maitreya mahakasih dan mahaarif. Karena lugu polos baru bisa meredakan segala pertikaian, perselisihan, perbedaan, dan iri hati dengan dharma gaib Beliau. Mahaarif, mahalugu, dan mahakasih sungguh lugu sampai puncaknya! Karena itulah Beliau juga disebut sebagai " Buddha lugu polos". Sebenarnya Buddha Maitreya tiada perbedaan, tiada pertentangan, dan tiada penuntutan. Mahakasih Beliau dengan segenap jiwa dan sekuat tenaga membantu orang lain mencapai sukses tanpa menuntut imbalan. Dharma gaib-Nya melenyapkan segala kelemahan manusia yang suka bersaing dan bertikai bahkan akan menuntun umat manusia memancarkan terang nurani, mendukung agar Bumi Suci Maitreya dan Taman Sukacita Semesta segera terwujud!

itu kan orang aja yg lambangin bagiannya artinya apa
lom tentu maitreyanya annti kaya gitu
dah ada bukti kalo maitreya bentuknya kaya gitu?a
 
Terdapat cerita mengenai reinkarnasi dari Bodhisattva tersebut, Di bagian akhir dari zaman Dynasti Tang, hidup seorang pertapa yang bernama Pu Tai ( yang artinya orang yang membawa tas terbuat dari kain ), yang telah menyebarluaskan Buddha Dharma sepanjang hidupnya. Setelah sang pendeta tersebut wafat , Beliau meninggalkan syair yang berbunyi sebagai berikut : "Maitreya tetap bersifat Maitreya yang sejati. Dia manifes, mengejawantah, menjelma ke dunia, menjadi jutaan badan-badan yang telah mengalami perubahan wujud dari wujudnya yang semula. Sepanjang keseluruhan waktunya , dia telah manifes di hadapan makhluk-makhluk hidup yang tidak mengenal siapa sebenarnya yang ada dihadapannya itu".

Dari sutra buddhis loch.. yang menyebutkan maitreya telah banyak datang ke dunia tetapi tak satupun manusia mengenalnya.hanya ada beberapa catatan sejarah.tetapi inkarnasi beliau sebagai pu tai he shang adalah yang paling suci,sempurna. beliau telah menjalin jodoh kepada semua makhluk,laksa benda yang berwujud dan tidak berwujud di inkarnasinya sebagai Pertapa Ajita.sehingga orang manapun yang melihat buddha rupang maitreya tak ada seorangpun membenci nya.

itu kan orang aja yg lambangin bagiannya artinya apa
lom tentu maitreyanya nanti kaya gitu
dah ada bukti kalo maitreya bentuknya kaya gitu?a

Hahhaha,Maitreya akan tetap menjadi Maitreya. dia sudah menjadi buddha kenapa dia mau turun lagi kedunia yang penuh kekotoran ini dan bersusah payah membangun bumi Suci Sukhavati yang indah?? karena dia adalah buddha yang paling memiliki cinta kasih.dan beliau sanggat menjunjung 10 rasa kebersamaan. di dalam naskah suci 2005 di jepang beliau menyampaikan amanat "Percayakah anda manusia yang sejahat apapun bisa menjadi buddha?", "Percayakah anda bumi yang kotor ini bisa menjadi bumi sukhavati yang indah??". apakah seorang buddha pernah bohong?
 
Wei Jangan ngomong kaum Sravaka itu melakukan penyiksaan diri.
Itu mah namanya ngajak ribut. Sravaka itu artinya orang yang mencapai kesempurnaan dengan mempelajari ajaran Samma Sam Buddha.
Dan mencapai kesempurnaan itu dilakukan dengan salah satunya tidak menyiksa diri yang merupakan salah satu dari dua pandangan ekstrim yang diajarkan oleh Buddha.
Gimana sih???
lagian lu ngomong bahwa ajaran Maitreya tidak mementingkan Meditasi.
Parah lu Meditasi itu merupakan salah satu hal Mutlak yang harus dilakukan untuk mencapai kesucian. Emangnya Kebijaksanaan muncul dari mana??? Ya dari melaksanakan latihan moral dan meditasi dong.
Wah belajar lagi dah ajaran Buddha. Baca buku. jangan cuma belajar aliran Maitreya yang ga jelas gitu.
lu kaya katak dalam tempurung.

Terus terang gue merasa terhina dengan kata2x bahwa Sravaka itu melakukan penyiksaan diri!!!!
 
Wei Jangan ngomong kaum Sravaka itu melakukan penyiksaan diri.
Itu mah namanya ngajak ribut. Sravaka itu artinya orang yang mencapai kesempurnaan dengan mempelajari ajaran Samma Sam Buddha.
Dan mencapai kesempurnaan itu dilakukan dengan salah satunya tidak menyiksa diri yang merupakan salah satu dari dua pandangan ekstrim yang diajarkan oleh Buddha.
Gimana sih???
lagian lu ngomong bahwa ajaran Maitreya tidak mementingkan Meditasi.
Parah lu Meditasi itu merupakan salah satu hal Mutlak yang harus dilakukan untuk mencapai kesucian. Emangnya Kebijaksanaan muncul dari mana??? Ya dari melaksanakan latihan moral dan meditasi dong.
Wah belajar lagi dah ajaran Buddha. Baca buku. jangan cuma belajar aliran Maitreya yang ga jelas gitu.
lu kaya katak dalam tempurung.

Terus terang gue merasa terhina dengan kata2x bahwa Sravaka itu melakukan penyiksaan diri!!!!

salah sekali kalau anda mengatakan saya mengajak ribut dan hanya meluruskan sedikit saya juga tidak bersifat fanatik terhadap aliran saya,
Maitreya tidak mementingkan Meditasi.
saya ralat dikit dalam aliran maitreya cara sembayangnya adalah melatihan samadhi maitri (cinta Kasih ) jadi salah kalau berangapan bahwa tidak mementingkan meditasi.

mau tanya sedikit apa di theravada ada juga sembayang pada bodhisatva ajita??
 
Gimana sih? Td di atas sekali ada ngomong bahwa Maitreya tidak mementingkan meditasi tapi sekarang lu bilang cara sembahyang lu itu meditasi. emang cara sembahyang lu tuh bukan salah satu ajaran fundamental ya? apakah cara sembahyang lu itu cuma latihan sambil lalu?

Sekarang gue mau tanya lagi apa arti sembahyang menurut lu?

Kalo lu udah kasi jawabannya baru gue jawab pertanyaan lu.

Terus sekali lagi, lu ga ngeralat tentang kaum Sravaka? Lu ambil sumber dari mana bahwa kaum Sravaka melakukan penyiksaan diri???

Trus gimana penjelasan lu bahwa Maitreya akan turun ke dunia sekitar 567 juta tahun lagi, sedangkan dari Buddha Sakyamuni Pari Nibbana sampe sekarang baru sekitar 2500an tahun. Ini membuktikan bahwa ajaran maitreya belum ada. dari keterangan lu diketahui bahwa maitreya belum jadi Buddha.
 
kan wa dah bilang maitreya aneh sendiri harusnya ajaran maitreya kan sama aja kaya agama buddha skr cuman ini dibuat buat di tambah tambahin
cuman bilangnya maitreya sendiri yg kasih tau aduh....
 
Pengumuman :
"Sebenarnya Forum ini dibuat ditujukan untuk mendiskusikan Pandangan Dhamma yang dibabarkan oleh Sang Buddha Gautama". Mengapa saya Bilang Demikian , Karena Moderator di IndoForum ini menyatakan Buddha Buddha merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan untuk merujuk Siddhartha Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha. Coba Baca Kalimat itu diatas, Trim's. Bung GF jangan hanya Bervegetarian saja tapi melupakan 8 Jalan Utama (Nanti usaha anda sia-sia) karena 8 Jalan Utama merupakan Jalan Satu2nya menuju Pembebasan Samsara (Nibanna). Lebih sulit Mana : Bervegetarian atau Mengendalikan Ucapan,Perbuatan,Pikiran (Emosi,Kesadaran,Perasaan) Anda setiap detik Bung GF?? Tolong Jawab. Karena didalam 8 Jalan Utama jika anda mengerti dgn benar serta melaksanakan dgn sungguh2 maka Selamanya Anda akan menjalani Vegetarian & mencapai Kebahagiaan Abadi (Nibanna). OK, Teman. Setuju Gak Bung GF,LomX,Kwetiau,Hendri???.....
 
Setuju aja dahhhhhh........

Gue juga ada usul yg udah gue tulis di thread sebelah....
 
umm setuju!!!
lagian kalo mau nibanna gak musti vege kan...
 
daripada melenceng dan flame,topik di closed saja
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.