hendladi
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 113568
- Sejak
- 15 Jan 2011
- Pesan
- 685
- Nilai reaksi
- 2
- Poin
- 18
JAKARKTA, KOMPAS.com - Maraknya kejahatan perbankan, terutama pembobolan rekening nasabah bank belakangan ini bukan hanya disebabkan oleh nasabah bank yang mudah percaya kepada oknum pegawai, tapi juga dikarenakan lemahnya pengawasan dalam supervisi bank tersebut.
Menurut Deputi Pengawasan Bank Indonesia, Halim Alamsyah, beberapa bank perlu mengoptimalkan supervisi atasan, terutama dalam hal pengawasan kerja karyawan bank.
"Ada beberapa kelemahan dalam perbankan, dari beberapa kasus termasuk yang ada di Citibank, pengamatan kami tidak optimalnya supervisi atasan. Hal ini terkait dengan standart operating proccedur (SOP), salah satunya seperti adanya kolusi antara pegawai di dalam suatu bank," ungkap Halim Alamsyah di Bareskrim Mabes Polri, Senin (4/4/2011).
Untuk mencegah kasus perbankan yang berulang, Bank Indonesia (BI) berencana akan melakukan penguatan aturan dari baik dari bank maupun aturan BI sendiri. Selain itu, BI akan menerapkan sanksi administrasi terkait pelanggaran aturan internal yang dilakukan bank, dalam hal ini terkait aturan SOP.
"Kami akan menggunakan sanksi adminstratif kepada Bank yang melemahkan SOP. Kami sudah meminta bank-bank yang terlibat untuk segera melakukan perbaikan. Kalau pidana perbankan, kami serahkan Bareskrim," kata Halim.