Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
"karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." — Filipi 2:2-4
Sampai saat ini masih sering terjadi saling menghakimi di antara anak-anak Tuhan.
Kita begitu mudahnya melihat dosa, kelemahan dan kekurangan orang lain.
Ketika ada saudara seiman yang jatuh dalam dosa kita langsung mencemooh dan sesegera mungkin menyebarkan 'kabar hangat' ini ke orang lain.
Ada peribahasa yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Setiap orang itu tidak pernah luput dari kesalahan.
Tak ada manusia yang sempurna! Bahkan hamba Tuhan atau pendeta pun tak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Di dalam Alkitab banyak sekali ayat yang mengingakan kita untuk tidak mudah menghakimi orang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa menghakimi orang lain adalah dosa di hadapan Tuhan.
Melalui renungan ini kita disadarkan agar tidak mudah duduk sebagai hakim terhadap saudara yang lain.
Jika saat ini kita masih merasa sebagai orang yang paling benar dan menempatkan orang lain selalu menjadi terdakwa, segeralah bertobat sebelum semuanya terlambat, sebab "...dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." — Matius 7:2
Jika ada saudara kita yang lemah dan jatuh justru adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih dengan menolong dan menguatkan, sehingga dia segera bangkit dan dipulihkan.
Jangan menjadi hakim dan malah menjatuhkan vonis.
Sebagai anak-anak Tuhan mari saling melengkapi, menjaga, mendukung, menopang dan menguatkan satu sama lain!
Sampai saat ini masih sering terjadi saling menghakimi di antara anak-anak Tuhan.
Kita begitu mudahnya melihat dosa, kelemahan dan kekurangan orang lain.
Ketika ada saudara seiman yang jatuh dalam dosa kita langsung mencemooh dan sesegera mungkin menyebarkan 'kabar hangat' ini ke orang lain.
Ada peribahasa yang mengatakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Setiap orang itu tidak pernah luput dari kesalahan.
Tak ada manusia yang sempurna! Bahkan hamba Tuhan atau pendeta pun tak luput dari kesalahan dan kekurangan.
Di dalam Alkitab banyak sekali ayat yang mengingakan kita untuk tidak mudah menghakimi orang lain.
Hal ini menunjukkan bahwa menghakimi orang lain adalah dosa di hadapan Tuhan.
Melalui renungan ini kita disadarkan agar tidak mudah duduk sebagai hakim terhadap saudara yang lain.
Jika saat ini kita masih merasa sebagai orang yang paling benar dan menempatkan orang lain selalu menjadi terdakwa, segeralah bertobat sebelum semuanya terlambat, sebab "...dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." — Matius 7:2
Jika ada saudara kita yang lemah dan jatuh justru adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih dengan menolong dan menguatkan, sehingga dia segera bangkit dan dipulihkan.
Jangan menjadi hakim dan malah menjatuhkan vonis.
Sebagai anak-anak Tuhan mari saling melengkapi, menjaga, mendukung, menopang dan menguatkan satu sama lain!