L999
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 44983
- Sejak
- 31 Mei 2008
- Pesan
- 1.587
- Nilai reaksi
- 38
- Poin
- 48
APA yang Anda harapkan dari sebuah gurun pasir? Tunisia justru berhasil menyulap Gurun Sahara menjadi lokasi wisata yang menarik berkat "The International Sahara Festival".
Tunisia boleh saja kurang populer di kalangan wisatawan Indonesia. Tapi bagi pelancong Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada, negara yang terletak di utara Afrika ini menjadi destinasi liburan yang luar biasa diminati mereka.
Hal ini terjadi karena adanya ikatan budaya antara Tunisia dan sejumlah negara di Eropa. Para turis Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada tersebut tak hanya bertandang ke Tunisia pada musim liburan. Mereka bahkan datang dan pergi hampir sepanjang tahun. Meski bagian dari Afrika, jangan bayangkan Tunisia, negara yang gersang, dengan orang-orang berkulit hitam, kumuh, dan menakutkan. Negara ini justru memiliki beragam objek wisata dengan pemandangan alam memesona.
Sebut saja Sousse, Monatsir, Hammamet, Nabeul, Djerba, dan Tabarka.
Daerah ini dikenal akan keindahan pantai dan lautnya. Termasuk berbagai resor nan nyaman dan menawan di pinggir pantai. Resornya berlatar pantai dengan pasir putih bersih, juga air laut yang berkilau laksana kristal yang mengalir dari Laut Mediteranian. Para wisatawan, umumnya tak akan menyia-nyiakan kesempatan bermandi matahari, berolahraga air, dan juga merawat kecantikan serta kesehatan tubuh dengan bahanbahan alami yang berasal dari dalam laut.
Selain keindahannya, Tunisia juga memiliki kota suci Islam, Kota Kairouan. Berabad-abad silam, Kairouan pun disambangi para penziarah muslim, baik itu dari benua Afrika maupun kaum muslim di berbagai belahan dunia. Saat berada di Kairouan, penziarah akan mengunjungi Masjid Uqba bin Nafi. Masjid ini merupakan masjid tua terbesar dan terpenting di Tunisia dan Benua Afrika.
Dari tempat suci inilah, agama Islam bertitik tolak menyebar ke Benua Afrika, Kepulauan Sisilia, Italia selatan, serta Andalusia (Spanyol sekarang). Di kota yang pernah menjadi kamp militer tentara Arab ini juga terdapat makam Abu Zam'a, satu-satunya Sahabat Nabi yang diperbolehkan mencukur jenggotnya.
Menurut cerita, kecintaan Abu Zam'a kepada Nabi sangat besar hingga dia menyimpan dan membawa rambut Nabi ke mana pun dia pergi. Kemudian sampailah Abu Zam'a di kota yang dikenal sebagai perpaduan Kota Damaskus dan Marrakesh, Maroko. Makam Abu Zam'a menjadi salah satu lokasi wisata ziarah selain Masjid Uqbah bin Nafi.
Festival Sahara
Klimaks wisata Tunisia terletak pada gurun saharanya yang mahaluas. Dataran pasir gersang ini ternyata bisa dinikmati dengan cara-cara yang memacu adrenalin. Seperti misalnya menyusuri lautan pasir keemasan ini dengan Jeep, layaknya off road.
Berkunjung ke Sahara akan lebih pas jika datang setiap Desember. Soalnya pada bulan itu digelar "the International Sahara Festival". Festival ini sendiri mempunyai sejarah yang cukup tua. Festival yang digelar di Kota Douz, Tunisia, ini sudah digelar sejak 1910. Meski demikian, tidak setiap tahun festival ini ada. Kurangnya dana jadi faktor utama jarangnya festival ini dilaksanakan.
Makanya, begitu festival ke-41 digelar Desember tahun lalu, wisatawan seluruh dunia langsung datang ke Douz. Wisatawan yang datang tidak hanya dari kawasan Afrika, juga dari Amerika Serikat dan Eropa. Meski demikian, festival ini justru didominasi para turis Arab Saudi.
Berbeda dengan sebelumnya, festival ke-41 jauh lebih menarik karena adanya pertunjukan tari tradisional, perlombaan berburu, dan balapan unta. Bagi turis-turis Arab Saudi dua ajang ini sangat menarik karena mereka memang memiliki hobi berburu dan balapan unta.
Menteri Pariwisata Tunisia Khelil Lajimi mengatakan, festival ini memiliki posisi yang sangat penting bagi masyarakat Tunisia. Menurut dia, masyarakat Kota Douz benar-benar menggantungkan pendapatannya pada sektor pariwisata. Kota ini merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Gurun Sahara. Makanya, kota ini sering disebut "Pintu Gerbang Sahara". Kota ini bukan kota industri seperti kota-kota lainnya di Tunisia. Jadi, sangat wajar jika warga kota Douz banyak bergantung pada pariwisata Gurun Sahara.