• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jual Berita dan Fundamental

goldselloff.jpg


Emas Dekati Level Terendah Dua Pekan

Emas pada hari Jumat berada di dekat posisi terendah dua minggu setelah dolar menguat atas rencana AS pemerintahan baru untuk memacu pertumbuhan, sehingga membuat logam mulia tersebut berpeluang mengakhiri pecan ini dengan catatan buruk untuk pertama kalinya sejak akhir Desember.

Harga emas spot turun 0,1 persen pada $1.186,80 per ons pagi ini di Asia. Sebelumnya pada hari Kamis, emas jatuh ke level terendah sejak 11 Januari di $1.184,03. Emas berjangka AS turun 0,2 persen di harga $1.187 per ons.

Penurunan emas ini dikarenakan oleh indeks dolar yang naik 0,1 persen ke level 100,500, setelah di sesi sebelumnya sempat menyentuh level terendah tujuh pecan di level 99,793.

Penguatan dolar diyakini karena laporan data ekonomi AS untuk penjualan rumah baru turun ke level terendah 10 bulan pada bulan Desember setelah tiga bulan berturut-turut naik cukup meyakinkan, tapi pemulihan pasar perumahan tetap masih terjadi karena pengetatan pasar tenaga kerja meningkatkan pertumbuhan upah.

Selain data perumahan, penguatan dolar juga diyakini atas kekhawatiran inflasi zona euro yang berlebihan kembali terjadi, sehingga pembahasan panjang stimulus masih tertahan, ungkap salah seorang pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis.

Permintaan emas fisik turun 20 persen tahun lalu ke level terendah sejak 2009, analis GFMS di Thomson Reuters mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Kamis, setelah rebound harga emas mengurangi minat terhadap logam.

Impor bersih emas China melalui saluran utama Hong Kong naik 2,7 persen pada Desember dari bulan sebelumnya, data menunjukkan pada hari Kamis.
 


16406674_1851075931775263_920774739036952581_n.jpg


Penjualan ritel di Jepang pada mengalami kenaikan pada bulan Desember. Penjualan ritel pada tingkat tahunan ini naik sebesar 0,6% dari tahun lalu, dan mencatat kenaikan dalam 2 bulan belakanggan ini.


Hasil positif penjualan ritel di Desember ini diyakini akan menjadi sinyalemen terjadinya pertumbuhan belanja konsumen di negara ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut.

Kenaikan pada Desember meneruskan hasil positif pada November yang mengalami kenaikan 1,7%, berdasarkan laporan yang dirilis Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang. Penjualan ritel mencatat penurunan 0,6% sepanjang 2016.

Para ekonom mengatakan bahwa selama ini konsumen enggan berbelanja. Ini disebabkan masih memburuknya pertumbuhan gaji dan pendapatan warga. Bahkan Perdana Menteri Shinzo Abe meminta perusahaan - perusahaan untuk meningkatkan pembayaran guna memicu konsumsi sehingga mampu membantu memulihkan ekonomi Jepang.

Penjualan pada toko ritel bersekala besar turun 1,3% di Desember dari tahun lalu, namun data ini telah memperhitungkan perubahan angka persediaan, dan menjadikannya penurunan bulan kelima berturut-turut.
 


usa_japan.jpg


Yen diperdagangkan menguat terhadap dolar pada perdagangan yang tipis Senin ini. Penguatan yen terhadap dolar mencapai 0,7% dan sentimen terhadap dolar diperkirakan akan terus memburuk setelah Presiden Trump memberlakukan perintah cekal (larangan memasuki AS).


Tentangan juga berasal dari dalam negeri dimana ribuan orang berkumpul di New York dan Washington pada Minggu siang, memprotes perintah Trump tersebut yang untuk sementara mencegah beberapa warga dari negara tertentu termasuk pengungsi Suriah agar tidak memasuki Amerika.

Greenback sempat tergelincir sampai 114,27 terhadap yen sebelum akhirnya stabil di posisi 114,47. Sementara euro melemah menjadi 122,85 terhadap yen. Yen juga menguat terhadap mata uang lainnya seperti aussie dan pound. Euro diperdagangkan pada $1,0723 terhadap dolar.

Melemahnya bursa Tokyo juga menjadi pemicu aksi borong yen terhadap dolar, yang sejak akhir pekan sudah mendapat tekanan karena jeleknya data PDB AS dikwartal akhir 2016.

Meningkatnya kecemasan pasar terhadap kebijakan Trump berkaitan dengan perdagangan dan isu lainnya turut membebani dolar dan memicu aksi beli ke aset-aset aman seperti yen. Selain itu pasar juga memperkirakan rencana ekonomi Trump cenderung memicu naiknya inflasi di Amerika dan menyebabkan the Fed harus menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Sebelumnya Trump menyatakan menarik diri dari kerjasama Trans-Pacific yang sempat digadang-gadang oleh Perdana Menteri Shinzo Abe sebagai pilar strategi pertumbuhan ekonomi Jepang dan menuduh produsen mobil Jepang melakukan praktek monopoli.

Perdagangan di pasar internasional cenderung tipis karena banyak pasar keuangan di Asia tutup memperingati Tahun Baru China.
 


vang-bac-ngoai-te-696x385.jpg


Harga emas beringsut naik pada perdagangan Selasa di Asia dengan Bank of Japan dijadwalkan akan mengeluarkan pandangan kebijakan moneter terbaru dan investor menantikan pernyataan Fed pada Rabu besok yang bisa menjadi sinyal hati-hati terhadap prospek pertumbuhan ekonomi.


Tadi malam saja, emas naik pada perdagangan di AS dengan dolar yang lebih lemah dan dengan kekhawatiran atas larangan perjalanan ke AS untuk tujuh negara mayoritas Muslim yang menyebabkan pasar beralih ke aset safe haven seperti emas dan di saat tumbuhnya ekspektasi terhadap Fed yang sangat dinantikan dalam pernyataan kebijakan terbaru, Rabu besok.

Daya tarik terhadap aset safe-haven membaik setelah Trump membatasi perjalanan ke Amerika Serikat dari Suriah, Irak, Iran dan empat negara mayoritas Muslim lainnya, pada Jumat lalu, seraya mengatakan langkah tersebut akan membantu melindungi Amerika dari serangan teroris. Perintah ini sontak menyebabkan protes besar di beberapa kota di AS dan memicu reaksi global, bahkan meningkatkan kekhawatiran mengenai potensi ketidak stabilan atas dampak dari kebijakan Trump tersebut.

Sama seperti Fed pada hari Rabu dijadwalkan akan mengeluarkan pernyataannya, pasar keuangan global akan sibuk dengan pertemuan bank sentral pada minggu depan, dengan keputusan kebijakan bank snetral Inggris (BoE) akan dinantikan. Pasar juga akan memntau data ekonomi utama, dengan laporan kerja AS bulanan berada dalam sorotan.

Emas Berjangka untuk pengiriman April di Comex, New York Mercantile Exchange naik 0,31% menjadi $1.199,65 per ons. Sementara, perak berjangka pengiriman Maret naik 0,21% menjadi $17,188 per ons, sementara tembaga berjangka turun 0,11% menjadi $2,666 meski pasar China, yang menjadi importir atas dunia, masih tutup sampai Kamis karena Tahun Baru Imlek.

Dalam perdagangan sebelumnya, dolar turun lebih dari 1% terhadap safe haven yen pada Senin karena larangan perjalanan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump menambah kekhawatiran atas potensi dampak kebijakan ekonomi pemerintahan baru.
 


Dollar-Collapse.jpg


Dolar AS diperdagangkan cenderung sideways selama sesi Asia hari ini setelah bergerak berlawanan dari kenaikan tajam di hari sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa kebijakan terhadap imigran dan perdagangan pemerintahan AS yang baru dapat menciptakan ketidakpastian.


Yang paling diuntungkan dari pelemahan mata uang AS itu adalah yen Jepang, dolar turun di bawah level 114-113,60 terhadap yen. Meski demikian, dolar masih menguat sekitar 1 yen dari level terendah 2 bulan terhadap yen di minggu sebelumnya yang menyentuh level 112,52. Sementara Euro mencoba untuk naik kembali di atas level 1,07 dan diperdagangkan pada level tertinggi sesi di 1,0715.

Dolar dan aset berisiko berada di bawah tekanan setelah pelaksana Jaksa Agung AS memilih untuk menentang perintah Trump untuk melarang imigran dari 7 negara mayoritas Muslim dan diperkirakan akan segera dipecat oleh Presiden. Hal ini ditafsirkan sebagai tanda bahwa kebijakan perdagangan dan imigrasi Trump bisa membuat sebuah tendangan baik di Amerika Serikat maupun luar negeri karena adanya kritik luas atas keputusan baik di dalam AS sendiri maupun oleh sejumlah pemimpin dunia.

Namun Sterling tidak mampu memanfaatkan melemahnya greenback disaat pound berupaya untuk naik di atas level 1,25 tidak berkelanjutan dan diperdagangkan pada level 1,2487.

Pertemuan Bank of Japan dan konferensi pers oleh Gubernur Haruhiko Kuroda hanya menghasilkan pengaruh kecil dalam upaya perubahan kebijakan atau pandangan, dengan pengecualian dari proyeksi pertumbuhan yang hanya sedikit menguat dan perpanjangan program pinjaman untuk industri dengan potensi pertumbuhan. Bank sentral akan tetap akomodatif selama inflasi di bawah target 2%, menurut Kuroda, meskipun laju pembelian aset diperkirakan tetap stabil.
 
Trump Soroti Kebijakan Mata Uang Negara Mitra​


RTX1OCAZ-730x487.jpg


Dolar merosot terhadap mata uang utama pada perdagangan hari Rabu setelah Presiden AS Donald Trump dan penasehat ekonominya membidik kebijakan mata uang mitra dagang utama AS, sehingga meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut bahwa Washington semakin secara aktif melemahkan mata uangnya.[/b]

Trump dan penasihat perdagangan Peter Navarro, Selasa kemarin mengkritik Jerman, Jepang dan China, seraya mengatakan bahwa tiga mitra dagang utama negeri Paman Sam tersebut terlibat dalam mendevaluasi mata uang mereka dan merugikan AS.

"Setiap negara menahan devaluasi," kata Trump. "Anda lihat apa yang dilakukan China, Anda lihat apa yang sudah dilakukan Jepang selama bertahun-tahun. Mereka memainkan pasar uang, mereka bermain di pasar devaluasi dan kami duduk di sana seperti sekelompok boneka."

Mata uang global mendapat dorongan setelah Navarro mengatakan kepada Financial Times bahwa Jerman adalah menggunakan euro yang terlalu "undervalued" untuk mendapatkan keuntungan lebih dari Amerika Serikat dan mitra mereka di Uni Eropa.

Seorang pengamat forex seolah mengamini pernyataan Trump dan Navarro. "Hal ini menjadi jelas bahwa pemerintahan Trump adalah salah satu yang akan mengejar dolar yang lebih lemah dan mengkritik kebijakan mata uang lain.”

"Dalam kondisi seperti itu, yield obligasi AS dan dolar kehilangan korelasinya. Kenaikan imbal hasil apapun yang dihasilkan dari harapan kebijakan moneter tidak akan lagi dapat sepenuhnya mendukung dolar."

Dengan banyaknya Trump menjadi tajuk pada berita utama, keputusan kebijakan Federal Reserve yang akan dirilis hari ini harus terdegradasi.

The Fed diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah dalam kesimpulan pertemuan dua hari Fed pada Rabu hari ini, dalam keputusan kebijakan pertama sejak Trump menjabat, karena bank sentral harus menunggu kejelasan kebijakan ekonomi Trump.
 


Harga minyak jatuh pada Kamis, setelah data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah dan bensin AS meningkat tajam, meskipun tanda-tanda bahwa OPEC dan produsen lainnya masih terus berupaya menurunkan produksinya guna membantu menopang harga.


Minyak mentah berjangka Brent turun 24 sen, atau 0,4 persen, menjadi $56,56 per barel hingga pukul 014:6 GMT setelah mencatat kenaikan sampai $1,22 pada sesi sebelumnya. Sementara West Texas Intermediate kontrak berjangka bulan depan turun 28 sen, atau 0,5 persen, di harga $53,60 setelah naik $1,07 di hari sebelumnya.

Persediaan minyak mentah AS pekan lalu tak terduga meningkat sebanyak 6,5 juta barel menjadi 494,76 juta barel, Administrasi Informasi Energi Rabu mengatakan, di saat pabrik penyulingan membiarkan persediaan terus meningkat lebih lanjut bersamaan dengan musim produksi yang melambat. Angka persediaan ini jauh melebihi perkiraan analis yang hanya memperkirakan kenaikan 3,3 juta barel.

Namun harga minyak saat ini didukung oleh indikasi bahwa produsen dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara lainnya membatasi output dan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Teheran setelah Iran melakukan uji coba rudal terbaru.
 


Mata uang dolar berbalik menguat setelah FOMC memutuskan mempertahankan suku bunga dan tidak memberi petunjuk apa-apa mengenai kapan kenaikan suku bunga berikutnya dilakukan.


Pasar valas yang cenderung sepi dan tidak jelasnya arah perdagangan mendorong euro sentuh level terendah baru pada 1,0732 sementara dolar kembali ke level 113,00 terhadap yen tidak lama setelah pengumuman the Fed.

Pasar bisa bernafas lega setelah Selasa lalu terjadi aksi jual besar-besar atas dolar. Pasar tidak mau menumpuk dolar terlalu banyak karena takut harga akan jatuh ketika rilis berita.

Rabu kemarin pasar valas malah semakin sepi salah satunya dipicu oleh pernyataan Trump beserta penasehatnya. Banyak trader mencoba mengukur apakah pernyataan itu merupakan awal dari intervensi verbal untuk melemahkan dolar atau hanya selip lidah.

Level mata uang hari ini sebagai berikut; euro diperdagangkan melemah sebelum akhirnya stabil di dibawah 1,0730. Sementara dolar berada pada posisi 113,00 dimana pagi hari tembus 113,95. Pound melonjak ke level tertinggi baru setelah parlemen Inggris menolak amandemen SNP atas UU Brexit, sehingga UU tersebut bisa dilanjutkan.

https://grandcapital.id/partnership/rebate/?utm_source=facebookind&utm_medium=post&utm_campaign=news
 


Dolar sedikit melambat dan cenderung melemah di awal perdagangan Jumat Asia, bahkan berpeluang mencatat hasil mingguan negatif, karena investor menunggu data ketenagakerjaan AS sebagai petunjuk kapan Federal Reserve menaikkan suku bunga berikutnya.


Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun melebihi perkiraan di pekan lalu. Laporan nonfarm payrolls yang dijadwalkan hari ini, diperkirakan mengalami kenaikan 175.000 pekerjaan pada Januari, menurut median dari 102 ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Data lain pada hari Kamis menunjukkan perlambatan produktivitas pekerja pada kuartal keempat, dimana ekonom mengatakan perusahaan mempertahankan penerimaan tenaag kerja untuk untuk meningkatkan output.

Indeks dolar naik tipis 0,1 persen menjadi 99,867, menuju penurunan 0,6 persen selama seminggu yang sempat menunjukkan penurunan hingga level terendah 99,233, sejak akhir November.

Dolar mulai mencatat penguatan setelah kemenangan pemilu presiden Donald Trump pada 8 November atas ekspektasi bahwa kebijakan stimulus itu akan mendorong pertumbuhan dan inflasi. Tapi kebijakan proteksionis Trump dan pengetatan imigrasi telah menghilangkan ketertarikan pasar terhadap risiko, sehingga membuat mereka untuk memangkas posisi panjang dolar mereka.

Terhadap yen, dolar naik tipis 0,1 persen menjadi ¥112,94 setelah merosot ke level ¥112,05 tadi malam, terendah sejak akhir November. Dan dolar berpeluang turun 1,9 persen terhadap yen untuk minggu ini. Sementara Euro stabil di level $1,0758, setelah naik ke level $1,0829 tadi malam, level tertingginya sejak 8 Desember. Dan euro naik 0,6 persen untuk minggu ini.
 


Yen diperdagangkan pada posisi yang tidak stabil di perdagangan Asia Jumat ini. Sentimen terhadap yen diperparah oleh pergerakan imbal balik obligasi pemerintah Jepang yang begitu cepat dan memicu reaksi tanggap BOJ.


Hari ini dolar diperdagangkan menguat terhadap yen pada kisaran 113,02. Euro diperdagangkan pada posisi 121,60 terhadap yen. Selain itu yen juga melemah terhadap poundsterling., euro flat pada $1,9758 terhadap dolar.

Diawal sesi Asia, dolar sempat diperdagangkan tanpa arah yang jelas oleh karena banyak pelaku pasar memilih "wait and see" jelang rilisnya data ketenagakerjaan AS malam nanti. Faktor yang memicu menguatnya dolar adalah langkah tiba-tiba BOJ untuk menekan laju kenaikan yield obligasi pemerintah.

Statement tebaru Presiden Trump bahwa Jepang telah mendevaluasi yen memicu spekulasi BOJ harus melemahkan kebijakan akomodatifnya.

Pada pertengahan sesi pagi, BOJ menawarkan untuk membeli obligasi dengan nilai mencapai 450 miliar yen masing-masing masa kontrak Lima sampai 10 tahun. Langah itu mengecewakan investor yang berharap bisa menahan agar bisa mendapat untung lebih.Tapi kemudian BOJ mengumumkan akan membeli pada harga fix (tetap) beberapa obligasi dengan maturitas lima sampai 10 tahun. Dengan membeli pada harga fix, secara teori bank sentral ingin membeli obligasi dalam jumlah terbatas tapi pada nilai imbal balik yang sesuai dengan target.

Langkah itu kontan merontokkan nilai imbal balik obligasi dan yen sepanjang sesi siang di Asia dan mendongkrak dolar ke level 113,24 terhadap yen.

https://grandcapital.id/partnership...facebookind&utm_medium=post&utm_campaign=news
 
Ketegangan Iran – AS ‘Goda’ Harga Minyak Dunia

684x384_356910.jpg


Harga minyak naik tipis pada perdagangan di Asia Senin di tengah kekhawatiran bahwa sanksi baru AS terhadap Iran yang bisa diperpanjang akan mempengaruhi pasokan minyak mentah. Namun, pasar dibatasi oleh tanda-tanda pertumbuhan produksi AS minyak lebih lanjut.


Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak uji rudal balistik Iran baru-baru ini yang mendorong pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menjatuhkan sanksi terhadap individu dan entitas terkait dengan Garda Revolusi.

Brent berjangka, yang menjadi patokan harga minyak internasional, diperdagangkan pada $56,86 per barel pagi ini di perdagangan Asia, atau naik 5 sen dari penutupan terakhir mereka. Sementara West Texas Intermediate (WTI) berjangka naik 5 sen menjadi $53,88 per barel.

Para pelaku pasar mengatakan ketegangan antara Teheran dan Amerika Serikat menimbulkan kekhawatiran bahwa sanksi AS bisa semakin diperketat sehingga mempengaruhi ekspor minyak Iran, yang hanya mampu kembali normal pada tahun lalu.

Perusahaan energi AS menambahkan rig minyak untuk minggu ke 13 dalam 14 minggu terakhir, memperpanjang pemulihan selama sembilan bulan di saat perusahaan tambang mengambil keuntungan dari harga minyak mentah yang terus bertahan $50 per barel sejak OPEC sepakat untuk memangkas pasokan pada akhir November.

Meningkatnya produksi AS, akibat bertambahnya pengeboran, meredupkan upaya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya seperti Rusia untuk mengakhiri kelebihan pasokan global dengan memangkas output dengan rata-rata hampir 1,8 juta barel per hari (bph ) selama semester pertama tahun ini seperti yang direncanakan.

Upaya OPEC untuk melindungi pasar Asia dari pemangkasan juga merusak penyeimbangan pasar, para pelaku pasar mengatakan, di saat OPEC memangkas ekspor ke wilayah di Eropa dan Amerika Utara di mana pertumbuhan permintaan lebih lambat atau di mana pemasok lain yang lebih dominan.

Meskipun pemangkasan produksi yang dipimpinan OPEC diberlakukan sejak awal 2017, minyak mentah berjangka Brent masih 2,6 persen di bawah puncaknya pada awal Januari.
 
Dolar Stabil Di Asia Jelang Keputusan RBA

2_gja944.jpg


Dolar bertahan dengan penguatan yang berhasil diraih pada sesi kemarin pada perdagangan pada Selasa di Asia karena investor tengah menantikan tinjauan kebijakan terbaru bank sentral Australia.


Reserve Bank of Australia (RBA) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah di 1,50%. Kemudian, cadangan devisa China untuk Januari dengan perkiraan beberapa analis memperkirakan terjadi kejutan terkait dengan dolar yang lebih kuat.

Sebelumnya, Gubernur Reserve Bank of New Zealand, Graeme Wheeler, mengumumkan ia tidak akan mencari masa jabatan kedua di bank sentral di saat masa tugas lima tahunnya akan berakhir pada 26 September. RBNZ akan mulai disibukkan dengan pencarian penggantinya dan Grant Spencer, wakil gubernur dan kepala stabilitas keuangan, akan melayani jangka enam bulan sebagai penjabat gubernur sementara pencarian dilakukan.

Tadi malam, dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang pada Senin, sementara euro jatuh ke posisi terendah satu minggu setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi meremehkan seruan bagi bank untuk meninjau kembali program stimulusnya.

Dolar stabil setelah jatuh pada sesi akhir pecan kemarin, ketika laporan kerja terbaru AS menunjukkan bahwa pertumbuhan pekerjaan mengalahkan ekspektasi terakhir pertumbuhan upah bulan masih tetap hangat. Perlambatan pertumbuhan upah kelihatannya justru lebih mendorong Federal Reserve untuk mengadopsi pendekatan yang lebih berhati-hati untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

USD/JPY diperdagangkan pada level 111,79, atau naik 0,05%, sementara AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7650, atau turun 0,12%. EUR/USD melemah, turun 0,18% ke level 1,0729. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama, beterbangan di sekitar level 100, atau berhasil menguat 0,10% di Asia ke level 99,94.
 
Pertumbuhan ekonomi Indonesia meleset

1341304620X310.jpg


Perekonomian Indonesia tumbuh kurang dari perkiraan dikwartal keempat setelah belanja pemerintah terpaksa dipangkas akibat defisit fiskal.


Meski ada perlambatan di China dan rendahnya harga komoditas, Indonesia tampaknya masih membidik target pertumbuhan sebesar 7 persen. Ekonomi Indonesia masih berpeluang naik di tahun ini dimana Badan Moneter Internasional memprediksi pertumbuhan sebesar 5,1 persen.

Hal yang berpotensi menghambat pencapai pertumbuhan diantaranya ketidakpastian ekonomi global termasuk efek dari penerapan kebijakan ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah Amerika.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik, produk Domestik Bruto Indonesia naik 4,94 persen dikwartal pertama dibandingkan perkiraan analis, tumbuh 5 persen. Perekonomian nasional sendiri tumbuh 5,02 persen di 2016, sesuai dengan perkiraan. Belanja pemerintah turun 4,05 persen dikwartal keempat sementara belanja rumah tangga tumbuh 4,99 persen.
 
Harga Minyak Masih Ternodai Cadangan Minyak AS

usa-spr.jpg


Harga minyak turun pada sesi Rabu dan memperpanjang penurunan dari hari sebelumnya, karena peningkatan besar cadangan persediaan bahan bakar AS dan merosotnya permintaan Cina tersirat bahwa pasar minyak mentah global masih kelebihan pasokan meski OPEC masih terus berupaya memangkas produksi.


Minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada level 54,54 per barel pada, turun 51 sen, atau 0,9 persen, dari penutupan sebelumnya. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) berada di level $51,52 per barel, turun 65 sen, atau 1,3 persen. Penurunan ini terjadi menyusul penurunan lebih dari 1 persen di hari sebelumnya. Penurunan tajam terjadi di balik kenaikan tak terduga persediaan bahan bakar AS, seperti dilansir American Petroleum Institute (API) pada Selasa.

Cadangan minyak mentah AS naik 14,2 juta barel dalam pekan sampai 3 Februari menjadi 503,6 juta barel, jauh di atas ekspektasi analis untuk kenaikan 2,5 juta barel. Cadangan bensin bertambah 2,9 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,1 juta barel.

Di luar Amerika Serikat, ada tanda-tanda kelemahan pasar. Permintaan minyak China di 2016 tumbuh di laju paling lambat dalam setidaknya tiga tahun terakhir, perhitungan Reuters berdasarkan data resmi yang dilaporkan.

Pertumbuhan permintaan minyak China turun menjadi 2,5 persen pada 2016, turun dari 3,1 persen pada 2015 dan 3,8 persen pada 2014, dipimpin oleh penurunan tajam dalam konsumsi diesel dan di saat penggunaan bensin turun dari pertumbuhan dua digit.

Penurunan permintaan China terjadi karena ekonomi hanya tumbuh 6,7 persen pada tahun 2016, laju paling lambat dalam 26 tahun terakhir. Melambatnya permintaan dan persediaan yang tinggi sedang berlangsung merusak upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya termasuk Rusia untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari pada semester pertama tahun ini untuk menopang harga dan menyeimbangkan pasar.

Meskipun demikian, baik Brent dan WTI turun lebih dari 6 persen sejak awal Januari, ketika pemotongan produksi minyak mulai diimplementasikan.
 
Defisit perdagangan AS capai rekor tertinggi

16473159_1855054054710784_4820986321354629759_n.jpg


Defisit perdagangan Amerika naik tipis di 2016 menjadi $502,3 miliar, membukukan defisit tertinggi dalam empat tahun terakhir dan menjadi tantangan bagi pemerintahan Trump dalam rangka menstabilkan kembali neraca perdagangan nasional.


Melebarnya celah perdagangan di tahun lalu disebabkan ekspor jatuh lebih cepat dari impor yang dipicu oleh lemahnya ekonomi global dan kuatnya nilai tukar dolar yang membuat produk buatan Amerika menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar negeri.

Celah perdagangan kali ini merupakan yang terbesar sejak 2012. Terakhir kali Amerika mengalami surplus pada pertengahan 1970 an ketika dikomandoi oleh Gerard Ford.

Defisit perdagangan dengan Mexico, yang menjadi sasaran amuk Trump akhir-akhir ini naik 4,2% menjadi $63,2 miliar di 2016. Sementara celah perdagangan dengan China, merupakan yang terbesar diantara mitra dagang penting AS lainnya, meski defisit turun 5,5% menjadi $347 miliar di 2016. Jumlahnya setara dengan tiga perlima keseluruhan defisit perdagangan AS.

Ekspor meningkat 2,7% menjadi $190,7 miliar dipimpin oleh tingginya pengiriman pesawat penumpang dan suku cadangnya. Impor naik sedikit 1,5% menjadi $235 miliar karena permintaan akan obat-obatan, telefon selular dan televisi menurun.
 
Cadangan BBM AS Menurun, Harga Minyak Masih Stabil

f4e244b4c04e436d981661d5b3ca2922.jpeg


Harga minyak stabil pada Kamis, seiring persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) AS tak terduga seimbang antara penggunaan dan persediaan, meskipun pasokan minyak mentah masih saja berlimpah yang diartikan bahwa pasar bahan bakar masih di bawah tekanan.


Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan pada hari Rabu bahwa stok BBM berkurang sebanyak 869.000 barel pekan lalu menjadi 256,2 juta barel, berlawanan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan mencatat kenaikan 1,1 juta barel. Persediaan minyak mentah komersial AS melonjak 18,8 juta barel menjadi 508,6 juta barel, menurut EIA.

Meningkatnya persediaan minyak yang sedang berlangsung ini sangat merusak upaya yang tengah dilakukan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya untuk memangkas produksi sebesar hampir 1,8 juta barel per hari pada semester pertama tahun ini guna menopang harga dan menyeimbangkan pasar.

Akibatnya, baik Brent maupun WTI mencatat penurunan sekitar 5 persen sejak awal Januari, ketika pemangkasan produksi minyak OPEC mulai diimplementasikan.

Para pedagang mengatakan bahwa kenaikan mengejutkan persediaan bensin AS ini setidaknya telah membantu mendorong minyak mentah, meskipun sebagian menambahkan bahwa pasar bahan bakar masih kembung dan bahwa ini kemungkinan akan mencegah kenaikan harga yang besar lebih lanjut.

Brent berjangka, yang menjadi patokan harga minyak internasional, diperdagangkan pada level $55,27 per barel pada, naik 15 sen dari penutupan terakhir. Smenetara West Texas Intermediate (WTI) AS naik 14 sen di harga $52,48 per barel.
 
Moody’s Revisi Outlook Kredit Indonesia

jakarta03.jpg


Indonesia menyambut revisi prospek kredit yang diberikan Moody's Investors Service sebagai tanda bahwa investor semakin nyaman berinvestasi di Indonesia. Sementara itu, Menteri Ekonomi mengkritik Standard & Poor yang masih menahan penilaian peringkat investasi Indonesia.


Moody Investors Service menaikkan outlook kredit atas utang Indonesia menjadi "positif" dari "stabil" pada Rabu kemarin dan mengukuhkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa3, penilaian utang terendah untuk peringkat investment. Lembaga riset ini mencatat bahwa negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini saat ini tidak begitu rentan terhadap guncangan eksternal dan memiliki rekam jejak stabilitas ekonomi dan disiplin fiscal yang memanjang.

Revisi ini mengukuhkan iklim investasi Indonesia yang semakin baik, setelah pada Desember lalu Fitch, merevisi penilaian yang sama atau setidaknya setara dengan BBB-, dan ganjaran ini diperoleh ini seiring dengan Indonesia berusaha untuk menarik lebih banyak investasi asing ketika aset pasar negara berkembang secara global berada di bawah tekanan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan revisi prospek yang dilakukan Moody menunjukkan pengakuan internasional terhadap "keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan yang menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan yang berkelanjutan".

Smeentara pada hari Kamis (9/2), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan terus memperkuat kebijakan untuk "merasionalisasi persepsi risiko". Para pejabat telah lama berharap revisi peringkat dari Standard & Poor, yang telah menahan peringkat utang Indonesia pada status ‘junk’.

Akan tetapi Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan investor harus mengabaikan fakta S&P masih belum merevisi peringkat investasi Indonesia. S&P menolak untuk mengomentari perbedaan antara penilaiannya dan pesaingnya. Dalam laporan pada bulan Januari, S&P mengatakan bahwa meskipun pemilu AS pada November menyebabkan beberapa kelemahan awal pada rupiah, investor telah membeli obligasi Indonesia.

Moody mengatakan pendorong utama perubahan dalam outlooknya adalah karena mengecilnya defisit transaksi berjalan Indonesia dan cadangan devisa yang lebih tinggi. Namun, lembaga pemeringkat itu juga memperingatkan bahwa mereka bisa saja menurunkan outlook jika upaya reformasi belum terurai. Tapi Moody juga mengatakan akan meng-upgrade peringkat Indonesia jika pemerintah mengurangi ketergantungan negara pada utang luar negeri, sementara terus memperkuat lembaga keuangan Indonesia.
 
Pertemuan Trump-Abe Dongkrak Dolar dan Bursa Asia

92d289b273114c998b2fc2cc7ef1e08f.jpeg


Dolar menguat terhadap yen pada hari Senin setelah Presiden AS Donald Trump menyisihkan kampanye retorika keras atas keamanan dan pekerjaan dalam pertemuan ringan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dengan tidak menyebutkan kebijakan mata uang.


Bursa Asia menguat, dibantu oleh optimisme baru atas rencana reformasi pajak Trump, data ekonomi global optimis dan perubahan taktik Trump yang setuju untuk menghormati kebijakan"satu China".

Seorang juru bicara pemerintah senior Jepang mengatakan Abe dan Trump tidak membahas isu-isu mata uang dan bahwa Trump tidak meminta kesepakatan perdagangan bilateral. Pejabat itu mengatakan kepada wartawan bahwa dialog ekonomi AS-Jepang akan dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso dan Wakil Presiden Mike Pence untuk mengatasi kebijakan fiskal dan moneter serta proyek-proyek infrastruktur dan perdagangan.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen pada awal perdagangan dengan saham Australia naik 0,4 persen. Indeks Jepang Nikkei berpeluang menguat, dengan indeks berjangka di perdagangan Chicago naik 0,3 persen. Indeks MSCI dunia, yang mencatat perdagangan saham 46 negara, naik ke level tertinggi sejak Mei 2015 pada hari Jumat, dengan indeks saham utama Wall Street naik ke penutupan tertinggi baru.

Dolar naik 0,6 persen terhadap yen ke level 113,90, memperpanjang rebound dari 111,59 yang disentuh pada Selasa lalu, yang merupakan level terendah dalam 10 minggu.

Komentar dari Trump pada hari Kamis lalu bahwa ia berencana untuk mengumumkan rencana reformasi pajak paling ambisius sejak era Reagan dalam beberapa minggu ke depan menghidupkan kembali harapan untuk pemotongan pajak besar. Harapan pemotongan pajak menawarkan dukungan luas terhadap dolar, dengan euro tergelincir 0,1 persen menjadi $1,0629, merayap mendekat level terendah tiga minggu sejak $1,0608.

Mata uang bersama itu terganggu oleh kekhawatiran atas dukungan besar-besaran terhadap pemimpin sayap kanan Marine Le Pen menjelang pemilihan presiden.
 
Perekonomian Jepang melambat, pemerintah masih optimis

1465969580_aflo_owdg377031.jpg


Jepang kembali menunjukkan hasil negatif dikwartal empat 2016 dimana lemahnya belanja konsumen menggerus kenaikan ekspor dan investasi bisnis, akibatnya pertumbuhan ekonomi tidak mampu mencapai target yang dicanangkan Perdana Menteri Shinzo Abe.


PDB Jepang hanya tumbuh 1,0 persen pertahun dalam tiga bulan sampai Desember, menjadikan pertumbuhan selama empat kwartal berturut-turut. Pertumbuhan ini sedikit kecil jika dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan sebelumnya yaitu 1,1 persen.

Meski begitu, data ini sekaligus menunjukkan bahwa pertumbuhan Jepang lumayan stabil sepanjang tahun lalu sementara prospek ekonomi dalam beberapa bulan kedepan masih belum jelas.

Hal ini disebabkan oleh harapan kuatnya perekonomian AS dibawah Presiden Donald Trump akan mendorong naiknya permintaan global justru memicu kecemasan meningkatnya proteksi AS akan melemahkan perdagangan internasional.

Beberapa waktu lalu Trump berjanji akan mengurangi defisit perdagangan AS dan mengkritik Jepang khususnya karena mendapat untung dari model perdagangan yang tidak adil melalui pembebasan pajak dan rendahnya nilai tukar yen.

Jepang sendiri merupakan kontributor terbesar kedua bagi defisit perdagangan Amerika di 2016 dengan jumlah $502,25 miliar.

Sementara itu ekspor dari Jepang tumbuh 2,6% per kwartal di tiga bulan terakhir tahun lalu, sebagian terbantu oleh menguatnya dolar terhadap yen setelah Trump resmi memenangi pilpres. Tapi jika ekspor kembali melemah maka akan langsung berpengaru kepada ekonomi karena belanja rumah tangga masih lesu.

Investasi bisnis juga mengalami pertumbuhan 0,9 persen dikwartal tersebut. Belanja rumah tangga berkontribusi dalam melemahkan angka ekonomi secara keseluruhan karena flat. Ini pertama kalinya dalam empat kwartal terakhir, belanja rumah tangga tidak meningkat. Belanja rumah tangga menyumbang 60 persen pada PDB.

Menurut ekonom, stagnan nya belanja disebabkan tidak signifikannya kenaikan upah. PM Abe berulang kali meminta perusahaan agar menaikkan upah demi memicu belanja publik, namun perusahaan masih enggan melakukan itu meski keuntungan mencapai rekor tertinggi beberapa tahun terakhir.

Restoran sampai peritel juga merasakan tekanan akibat buruknya belanja konsumen, dimana penjualan di pusat perbelanjaan seluruh wilayah drop dibawah 6 triliun yen di 2016 untuk pertama kalinya sejak terakhir kali terjadi di 1980.

Pemangku kebijakan Jepang masih berfikiran positif karena angka PDB terakhir ini memberi sedikit keyakinan bahwa pertumbuhan di ekonomi terbesar ketiga dunia itu setidaknya masih stabil meski mengalami performa yang timpang di tiga tahun pertama diperkenalkannya Abenomics.
 
Pasar Nantikan The Fed, Dollar Lemah di Perdagangan Asia

Capture2-Optimized-33.jpg


Dolar melemah di Asia pada sesi Selasa karena investor menunggu pernyataan ketua Fed ditambah kabar pengunduran diri pertama oleh seorang pejabat administrasi senior Trump yani Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn yang dilaporkan mengalami kegagalan untuk mengungkapkan secara penuh kelanjutan percakapan dengan para pejabat Rusia.


Investor juga mencatat tingkat inflasi konsumen China naik menjadi 2,5% pada bulan Januari dari tahun sebelumnya, tertinggi sejak Mei 2014 dan pada tingkat yang lebih cepat dari yang diharapkan.

Tadi malam, dolar AS menguat terhadap mata mata lainnya karena pasar masih menantikan pernyataan dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada Selasa hari ini dan Rabu.

Yellen dijadwalkan akan memberikan pernytaannya di hadapan Senat AS pada Selasa dan kepada parlemen pada Rabu dan investor akan mengawasi pernyataannya sebagai petunjuk kapan saatnya Fed kembali menaikkan suku bunga berikutnya.

Sebuah pertemuan pada akhir pekan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berlangsung melampaui perkiraan, dan risiko semakin berkurang untuk saat ini. Abe dan Trump juga sepakat untuk mengadakan dialog ekonomi setelah Trump menarik diri AS dari perjanjian Trans-Pacific Partnership.

Permintaan untuk dolar juga semakin kuat setelah pernyataan terbaru dari Trump yang menunjukkan bahwa pemerintahannya akan segera mereformasi kebijakan pajak. Trump mengatakan di akhir ia akan mengumumkan sesuatu dalam dua atau tiga minggu pecan yang akan sangat "fenomenal" atas pajak, tanpa memberikan rincian tambahan.

Indeks dolar AS, yang mencatat perdagangan greenback terhadap mata uang utama perdagangan utama, melemah 0,06% ke level 100,94. USD/JPY diperdagangkan pada level 113,65, atau turun 0,07%, sementara AUD/USD diperdagangkan pada level 0,7671, naik 0,41% setelah National Australia Bank melaporkan kepercayaan bisnis naik pada bulan Januari.

Sementara itu, dolar Kanada stabil terhadap AS, dengan USD/CAD di 1,3088 setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bertemu dengan Trump di Gedung Putih.

Trump telah bersumpah untuk menegosiasikan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dengan Meksiko dan Kanada untuk mengamankan hal yang lebih baik untuk AS.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.