• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Benarkah Penyakit Sapi Gila Menular Pada Manusia ?

RacHeL_MuTzzzZZZ

IndoForum Newbie C
No. Urut
7275
Sejak
24 Sep 2006
Pesan
126
Nilai reaksi
0
Poin
16
Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform encephalopathy/BSE) adalah penyakit yang disebabkan oleh bahan infeksius yang baru dikenal dan disebut prion. BSE menyerang sapi dan tanda-tanda BSE itulah yang baru-baru ini ditemukan pada seekor sapi di Washington, Amerika Serikat sehingga menyebabkan kepanikan di seluruh dunia.
Mengapa kepanikan itu muncul ? Karena Amerika Serikat adalah produsen besar daging sapi dan turunannya dan diduga prion yang menyebabkan BSE , dapat menular kepada manusia dan menyebabkan penyakit yang dalam istilah kedokteran disebut Subacute Spongiform Encephalopathy (SSE).

Pengendalian infeksi
Prion dikenal menyebabkan penyakit pada binatang yaitu penyakit sapi gila, scrapie pada domba dan kambing, serta ensefalopati yang ditularkan pada minks, dan pada kijang Empat prion diketahui menyebabkan penyakit neurodegeneratif yang ditularkan.(transmissible neuro degenerative disease) pada manusia yaitu CJD , Gertsmann-Scheinker Syndrome, penyakit Kuru dan fatal familial insomnia. Seperti telah dibicarakan dimuka, pada tahun 1999 suatu varian baru CJD (vCJD) muncul dan dikaitkan keberadaannya dengan penyakit sapi gila. Meskipun demikian sampai sekarang belum ada bukti yang terdokumentasi bahwa infeksi prion pada manusia terjadi akibat penularan prion dari binatang. Sampai sekarang hanya manusia yang diyakini sebagai reservoir Creutzfeldt-Jakob Disease. Dalam catatan kepustakaan, penularan CJD dari manusia ke manusia dapat terjadi pada penggunaan alat yang tidak steril dari prion, misalnya pernah dilaporkan pada operasi transplantasi kornea mata, dan penggunaan elektroda perak pada stereotaktik elektroensefalografi . Di dalam penelitian di laboratorium, jaringan otak, cairan otak dan sumsum tulang belakang yang mengandung prion akan terus menularkan penyakit tersebut apabila diberikan kepada primata dan hewan lainnya.
Penularan prion yang terkait CJD sampai sekarang masih sulit dikontrol melalui sterilisasi karena sifatnya yang tahan terhadap cara-cara sterilisasi biasa termasuk merebus dalam air sampai mendidih, memberikan radiasi ultraviolet, radiasi pengion, alkohol 70%, dan formalin 10%.


Serangan Sapi Gila dan Flu Burung Diharapkan Dongkrak Pasar Udang

Surabaya-RoL-- Serangan sapi gila (mad cow ) dan flu burung yang menyerang sejumlah negara diharapkan akan bisa mendongkrak pemasaran udang yang sempat terpuruk akibat diberlakukannya antidumping terhadap komoditi tersebut, utamanya untuk pasar Amerika Serikat (AS).
"Mudah-mudahan peluang ini bisa ditangkap para pelaku usaha dengan baik sehingga volume maupun nilainya meningkat," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Coldstorage Indonesia (APCI) Jatim, Johan Suryadarma, di Surabaya, Senin(26/1). Serangan sapi gila telah berdampak terhadap pasar daging sapi dunia. Selang beberapa saat kemudian muncul adanya serangan flu burung yang mempengaruhi pasar daging ayam.
Dalam kondisi seperti itu, pemasaran udang dari Jatim maupun Indonesia diharapkan bisa meningkat, meskipun sebelumnya komoditi itu sempat terkena aturan antidumping di AS dan isu mengandung antibiotik (chloraphinicol) di pasar Jepang. "Udang kita sejak Juli 2003 sudah lolos dari antidumping. Mudah-mudahan ekspor kita ke AS dan Eropa meningkat antara 10-15 persen," ucapnya. Sedangkan untuk ekspor ke Jepang, ia mengakui, produk udang Jatim kemungkinan akan masih menghadapi kendala psikologis setelah udang dari Cina yang diekspor ke Jepang diduga mengandung antibiotik, kendati udang Indonesia sudah dinyatakan bebas dari kandungan itu.
Johan berharap peluang tersebut didukung dengan kondisi politik dan keamanan yang kondusif pada saat pelaksanaan Pemilu sehingga para petambak, pengusaha coldstorage dan yang terkait lainnya bisa meningkatkan kinerjanya.
Proses produksi diharapkan menggunakan zat-zat yang ramah lingkungan. Jika terpaksa menggunakan zat-zat kimia harus dibawah batas yang diminta pasar. Sementara itu, harga udang Jatim pada akhir 2003 sempat terpuruk hingga mencapai Rp15 ribu kilogram.
Namun, pasar udang saat ini sudah mulai menghangat sehingga harga udang mulai naik hingga mencapai Rp20 ribu per kilogram (ukuran 70). Udang yang kini banyak dibudidayakan di Jatim diantaranya jenis udang windu (Black Tiger), Vanamae dan Mexican White (Stylirostris). Produktivitas udang windu saat ini sekitar dua ton per petak, sedangkan jenis lainnya mencapai 10 ton per petak. Ant/fif

SO PERCAYA GA SIH ????
 
@rachel dapet dari mana berita nya?? /hmm
apakah sudah ada orang yang terjangkit sapi gila??
 
ak dpt dari koran
dan untuk pertanyaan sudah ada atau blom ???

sedikitnya sudah ada beberapa org tetapi tidak banyak dan menurut sumber korban hanya menderita saja tdk sampai meninggal,ada pertanyaan lain ???
 
o0o tidak sampai meninggal... gejala² yang timbul akibat dari sapi gila apa aja tuh??
 
Ada sumber yg pernah menderita penyakit iini begini creitanya :

CHARLENE, Penderita SAPI GILA yang Masih Bertahan Hidup!

Dia baru saja lulus perguruan tinggi ketika gejala mengerikan itu muncul ke permukaan.

Charlene, baru berusia 22 tahun. Dia dikenal sebagai gadis cantik, periang dan berhati lembut. Entah mengapa, perangainya mendadak berubah jadi lekas naik darah. Ingatannya juga payah, dia gampang lupa. Tangan kanannya sering gemetar, begitu juga kaki kirinya.
Keseimbangan tubuhnya pun lenyap.

"Dia hanya bisa menangis, menangis dan menangis," ceritera Patrick, ayahnya. "Dia tahu dirinya sakit, tetapi tidak tahu apa penyakitnya."

Hanya dalam waktu enam bulan, gadis Miami itu tergolek tak berdaya, tak mampu bicara atau mengontrol fungsi jasmaninya.

"Fisiknya mengalami kemunduran sangat cepat. Dia kehilangan kesadaran.
Dia tidak tahu berada dimana, dan tidak mengenali keluarganya," lanjut Patrick.

Hari ini, dua tahun setelah gejala pertamanya muncul --gadis yang kini berusia 24 tahun itu-- masih terbaring di tempat tidur. Otaknya mengalami kerusakan sangat parah. Dia makan melalui pipa di dalam perutnya.

Meski menurut ahli medis tak ada harapan bagi gadis malang ini hidup lebih lama, ibunya dengan telaten memandikan, memberi makan dan menjaganya selama 24 jam penuh. Tak heran jika, Charlene yang tadinya divonis bertahan hidup selama 3 bulan, masih hidup hingga sekarang.

"Dia menunjukkan gejala membaik, karena ibunya merawatnya dengan cermat," ujar bibinya, Sharon.

"Sebenarnya berat bagi ibunya berada di kamar setiap hari bersama putrinya, sebab Charlene tidak bisa ditinggal. Setiap saat dia butuh bantuan untuk bernafas dan ibunya duduk disampingnya setiap hari."

Baru-baru ini seorang dokter menawarkan bantuan dengan memberinya perawatan hyperbaric. Oksigen murni dipompakan ke dalam paru-parunya seminggu tiga kali agar otaknya bisa berfungsi lebih baik.

"Ketika pertama kali datang, dia benar-benar tidak sadar, dan sama sekali tak mampu merespon perintah yang diberikan," ujar Dr. Neubauer.

Setelah 192 kali perawatan, Charlene tak hanya bertahan hidup, dia bisa berbicara (tepatnya berbisik) meski baru sedikit, dan melakukan perintah sederhana. Berat badannya mulai naik, dan terlihat lebih gembira. Beberapa bagian tubuhnya sudah bisa digerakkan.

"Saya tak pernah menyerah dengan keadaan Charlene, tak sedetik pun.
Sejauh ini kami sudah mengalami kemajuan pesat. Saya berharap -dan juga berdoa--suatu hari nanti, putri kami bisa bangun dari tempat tidurnya dan berjalan. Saya yakin itu akan terjadi, " kata sang ayah.
***

Charlene adalah satu-satunya orang di Amerika Serikat yang menderita penyakit sapi gila yang menyerang jaringan saraf otaknya dalam bentuk varian Creutzfeldt Jakob Disease (vCJD).

Ayah Charlene yakin putrinya pertama kali tertular penyakit ini 11 tahun lalu akibat memakan daging sapi yang terjangkit penyakit sapi gila. Ketika itu, usianya baru 13 tahun, dan mereka sekeluarga masih tinggal di Inggris.

Sembilan tahun kemudian, ketika keluarga Charlene sudah pindah ke Florida, Amerika Serikat, gejala penyakitnya baru muncul.

Penyakit sapi gila memang memiliki karakteristik dengan masa inkubasi yang panjang. Inkubasi pada sapi berlangsung antara 3 tahun hingga 8 tahun, sedangkan pada manusia masa inkubasinya belum diketahui, tetapi diperkirakan sekitar 5 tahun hingga 20 tahun. Selama masa inkubasi tidak ada tanda-tanda penyakit yang kasatmata.

Awal tahun ini, kisah Charlene diangkat kembali di berbagai media terkemuka Amerika seperti CNN dan Washingthon Post, menyusul ditemukannya penyakit sapi gila di negara bagian Washington, 23 Desember 2003 lalu.

"Saya merasa ngeri dan ketakutan, mengapa hal ini terjadi lagi? Rasanya seperti berada di Inggris kembali, dan melihat semuanya terjadi lagi," kata Patrick.

"Saya khawatir orang-orang akan makan daging sapi yang terinfeksi, dan mereka sekarat akibat penyakit ini."

Hingga hari ini, penyakit sapi gila pada manusia sudah menyerang 153 orang di seluruh dunia. Sebagian besar, 143 kasus, terjadi di Inggris, dimana penyakit ini pertama kali dideteksi pada 1996. Enam kasus lainnya terjadi di Prancis, selebihnya masing-masing satu kasus berada di Italia, Irlandia, Kanada dan Amerika Serikat.

Bila ditelusuri, semuanya berkaitan dengan mewabahnya penyakit sapi gila di Inggris pada November 1986, yang kemudian menyebar ke Belgia, Prancis, Italia, Portugal, dan Spanyol.

Sesuai dengan namanya, penyakit sapi gila ini menampakkan gejala kegilaan, yaitu kehilangan koordinasi, depresi, ketakutan, terlalu peka, tremor, agresif, gerakannya tidak terarah, gelisah, dan gejala psikis lainnya.

Gejala itu muncul karena ada kerusakan otak yang terjadi secara perlahan-lahan, di mana akhirnya otak sapi tersebut berbentuk seperti spons. Makanya, dalam Bahasa Latin penyakit ini disebut bovine spongiform encephalopathy (BSE).

Penyakit sapi gila ditularkan kepada manusia melalui konsumsi daging sapi yang terinfeksi, yang kemudian menyerang jaringan saraf otak manusia dalam bentuk varian Creutzfeldt Jakob Disease (vCJD).

Manusia yang terkena vCJD akan kehilangan kekuatannya, pertumbuhan badannya praktis terhenti. Penyakit ini, cepat atau lambat merambat ke otak kemudian membuat otak manusia tidak lagi utuh, berubah seperti spons atau busa kursi yang bolong-bolong. Jika ini terjadi, maka tidak ada kekuatan yang bisa menahan kecuali mukjizat Tuhan dan keteguhan hati seperti yang ditunjukkan keluarga Charlene.

SO ANDA'' BISA MELIAT APA SAJA GEJALA NYA !
ADA PERTANYAAN LAIN NYA /HEH
 
ada banyak korban member IF yg kena penyakit "JUNK gila" yg di tularkan oleh salah satu member IF juga. contoh yg sudah tertular :si kodoks trus nular ke alcapone wah pokoknya parah deh tapi ga sampe meninggal koq /heh [ lho ga sadar aku juga dah ngejunk ]
 
Penyakit Hebat Melanda If

ada banyak korban member IF yg kena penyakit "JUNK gila" yg di tularkan oleh salah satu member IF juga. contoh yg sudah tertular :si kodoks trus nular ke alcapone wah pokoknya parah deh tapi ga sampe meninggal koq /heh [ lho ga sadar aku juga dah ngejunk ]
Kemudian penyakit tersebut melanda Soeharto , x rogue x , Lock , -FenDie-
saat ini pula IF juga sedang ribet , karena user yang bernama -FenDie- menyebarkan penyakit yaitu "NGEGOSIP" kayak ibu2 /gg /gg /gg
 
Ohhh kalo Antrax itu penyakit sapi apa yah??? Bukannya sapi gila itu namanya Antrax..
Itu kan penyakit yang tenar sekitar taun 1999-2001 kalo ngak salah.
 
@emmh
sampai sekarang msh tenar , ditambah lagi dengan adanya Flu burung /swt
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.