• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Belajar Menulis Kata Imbuhan, Kepoin Kuy!

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. Angela
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
43.403
Nilai reaksi
31
Poin
0
Belajar Menulis Rapi

Belajar Menulis Kata Imbuhan, Kepoin Kuy!



Aturan Menulis Imbuhan "Me-"


Awalan ME ditulis serangkai dengan mengatakan yan g diawalinya. Ada enam ragam penulisan ME, yaitu:

Me-

Mem-

Men-

Meny-

Meng-

Menge-

Dengan aturan sebagai berikut:

Me-

Dipakai pada mengatakan yg berawalan r, l, w, & y atau konsonan sengau m, n, ny, & ng.
Contoh:
me + rusak = merusak
me + lapor = melapor
me + wakili = mewakili
me + merah = memerah
me + nyanyi = menyanyi
me + nganga = menganga

Mem-

Dipakai pada mengatakan berawalan konsonan b, p, f, & v . Kata berawalan b, f, & v tetap dalam bentuk aslinya, sedangkan p bersenyawa dengan bunyi nasal dari awalannya.
Contoh:
me + beli = membeli
me + fitnah = memfitnah
me + vonis = memvonis
me + pilih = memilih

Men-

Dipakai pada mengatakan dengan awalan konsonan c, d, j, sy, t & z. Konsonan d tetap ditulis seperti aslinya, sedangkan konsonan t ditulis sesuai dengan bunyi nasal awalan tersebut.
Contoh:
me + derita = menderita
me + tangkis = menangkis
me + curi = mencuri
me + jambret = menjambret
me + syukur = mensyukuri
me + zinahi = menzinahi

Meny-

Dipakai pada konsonan s & konsonan s tersebut disenyawakan
Contoh:
me + sapu = menyapu
me + sikat = menyikat
me + sayang = menyayang

Meng-

Dipakai pada awalan mengatakan konsonan k, g, h, & kh atau vokal a, i, u, e, dan o. Huruf k tidak ditulis, tetapi disenyawakan dengan bunyi nasalnya.
Contoh:
me + kabari = mengabari
me + gabung = menggabung
me + hujat = menghujat
me + khianat = mengkhianat
me + amati = mengamati
me + injak = menginjak
me + usap = mengusap
me + edar = mengedar
Menge-

Dipakai pada mengatakan bersuku mengatakan satu
Contoh:
me + las = mengelas
me + cat = mengecat

Mempengaruhi atau Memengaruhi?

Mendengar pertanyaan seperti judul di atas, pasti kebanyakan orang akan menjawab "mempengaruhi" karena lumrah dipakai. Hem, apakah itu benar? Mari, kita bahas.

Sebelum saya beri tahu jawabannya, saya akan mengenalkan terlebih dahulu mengenai kaidah KPST. Kaidah KPST adalah peluluhan atau penghilangan fonem mengatakan dasar berawalan k, p, s, & t saat diberi imbuhan pe-, me-, peng-, & meng-. Kata dasar berawalan k, p, s, & t ini akan luluh apabila diikuti atau huruf keduanya berupa huruf vokal (a, i, u, e, & o).

Lantas, manakah yg benar, mempengaruhi atau memengaruhi? Jelas yg benar adalah *"memengaruhi".*

Me+pengaruh+i= memengaruhi

Kata dasar "pengaruh" jadi luluh saat diberi imbuhan me- karena berawalan p & huruf keduanya berupa huruf vokal, yaitu e. Bisa dilihat, p-nya luluh jadi "m", memengaruhi.

Sedikit catatan:

1. Kata dasar berawalan p yg diikuti konsonan (bukan huruf vokal) tetap akan luluh ketika mendapat imbuhan pe-.

Contoh:
Pe+program+an= pemrograman (kata dasar program)

Program, p-nya luluh jadi "m", jadi "pemrograman".

2. Pengimbuhan bertingkat mem+per tidak mengalami peluluhan.

Contoh pada mengatakan dasar "tanya" berikut:

Mem+per+tanya+kan= mempertanyakan (tidak ada peluluhan)



Mempesona atau Memesona?


Dalam pemakaian sehari-hari, katamempesona(/p/ tidak luluh) lebih sering dijumpai daripadamemesona(/p/ luluh). Hal ini menunjukkan ketidakseragaman bentuk di antara pengguna bahasa.

Bila pengguna bahasa terbiasa dengan katamemasang,memergoki, danmemacul, mengapa pengguna bahasa cenderung mengpakaimempesonadaripadamemesona.


Pendapat yg mendasari bahwa /p/ (dalammempesona) tidak luluh adalah peluluhan itu tidak terjadi kalau fonem /p/ merupakan bentuk prefiksper-.

Padahal, katamemesonamerupakan bentukan dari:
meng-+pesonamemesona

bukanmeng-+per-+sonamempesona

Kata dasarnya adalahpesonabukansonayang mendapat prefiksper-karena tidak ada mengatakan dasarsonadalam bahasa Indonesia.

Bentukmemesonaselaras dengan bentuk katamemesan,memendar,memegang, danmemetik.

Perhatikan bentukan di bawah ini.

meng- + pesan memesan

meng- + pendar memendar

meng- + pegang memegang

meng- + petik memetik.


Kata-kata di atas berbeda dengan katamempertaruhkan,memperbaiki,mempermudah, danmempelajariyang dibentuk dari :

meng-+per-+ taruh +-kan mempertaruhkan

meng-+per-+ baik +-i memperbaiki

meng-+per-+ mudah mempermudah

meng-+pe-+ ajar +-i mempelajari.

Peluluhan terjadi pada /p/ yg terdapat pada mengatakan dasar. Sementara itu, /p/ yg mengawali kata dasar yg mendapat prefiksper-dan mengatakan dasar dengan gugus konsonan /pr,/misalnya pada kataprogram,proses, danproduk, tidak luluh.

Demikian juga misalnya gugus konsonan /pl/pada kataplamir,planing, danplastertidak luluh.


Dalam masyarakat katamempraktikkan,memproses,memproduksi,memplamir,memplaning, danmemplesterbersaing dengan bentukmemratikkan,memroses,memroduksi,memlamir,memlaning, danmemlester.


Bagaimana menurut sahabat IFers punya pendapat lain? Yuk diskusikan disini Hari ini 16:39
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.