jennywijaya
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 288379
- Sejak
- 10 Nov 2020
- Pesan
- 318
- Nilai reaksi
- 1
- Poin
- 18

Apa yang Anda rasakan ketika bayi jarang menangis? Apakah Anda senang karena artinya Anda tidak perlu sibuk menenangkannya atau justru menjadi khawatir?
Hakikatnya, bayi memang identik dengan tangisan. Kemampuan komunikasi yang masih sangat terbatas membuat bayi selalu mengungkapkan keinginannya lewat tangisan. Merasa lapar, bayi akan menangis. Saat mengantuk, bayi pun bisa dengan mudah menangis. Bahkan ketika ia merasa kondisi di sekitarnya terlalu ramai, tangisannya pun bisa sangat kencang.
Lalu bagaimana dengan bayi jarang menangis? Ada faktor kemungkinan sifat bayi yang tenang membuatnya lebih jarang menangis. Namun, banyak faktor pula yang membuat Anda mesti lebih mewaspadai kondisi bayi jarang menangis. Berikut ini adalah beberapa fakta penting mengenai bayi yang jarang menangis.
Lama Bayi Menangis
Daripada Anda mengetahui bayi tergolong jarang menangis atau tidak? Tentunya kategori bayi jarang menangis tidak boleh hanya lewat perasaan atau takaran kira-kira. Idealnya pada bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, ia akan menangis selama 1-2 jam dalam sehari. Jika kurang dari waktu tersebut, bayi tergolong jarang menangis. Namun jika lebih daripada itu, bayi tergolong memiliki tangisan hebat.
Persalinan Mempengaruhi
Ternyata cara Anda melahirkan bisa mempengaruhi kondisi bayi jarang menangis atau tidak. Bayi yang lahir secara pervaginam cenderung memiliki sifat lebih mudah menangis. Namun pada bayi yang lahir secara caesar, intensitas tangisannya akan lebih sedikit. Bayi-bayi yang lahir secara operasi pun saat lahir banyak yang tidak langsung menangis, melainkan hanya menguap.
Hati-hati Masalah Pernapasan
Tangisan bayi ternyata berkaitan erat dengan kondisi paru-parunya. Tangisan bayi sendiri ketika ia dilahirkan menjadi tanda paru-parunya cukup baik dan tidak ada masalah pada pernapasannya. Sebaliknya ketika bayi jarang menangis, kewaspadaan perlu ditingkatkan sebab dikhawatirkan kondisi paru-parunya memiliki masalah yang berpengaruh ke pernapasan si kecil.
Kromosom Abnormal
Bayi jarang menangis merupakan salah satu gejala adanya produksi kromosom abnormal pada tubuh si kecil. Gejala dari down syndrome yang disebabkan oleh produksi kromosom 21 yang tidak normal sendiri salah satunya adalah bayi jarang menangis. Walaupun memang, harus dilihat pula gejala lain dari sindrom ini, yaitu bentuk wajah yang datar, leher yang pendek, sampai dislokasi pinggul.
Kekurangan Hormon
Ketika bayi kekurangan hormon tiroid atau hipotiroidisme, kondisi bayi jarang menangis pun bisa dengan mudah terjadi. Umumnya selain jarang menangis, bayi yang kekurangan hormon tiroid akan susah makan, memiliki kulit kering, serta tidur yang berlebihan. Kondisi hipotiroidisme pada bayi cenderung merupakan sifat bawaan di mana waktu masa kehamilan, tubuh ibu kekurangan yodium. Padahal, hormon tiroid sendiri sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan otak maupun saraf bayi.
Gula Darah Rendah
Jika bayi jarang menangis disertai wajah yang pucat dan suhu tubuh yang rendah, bisa jadi ia tengah mengalami hipoglikemia atau kadar gula darah rendah. Biasanya, hipoglikemia sering terjadi pada bayi baru lahir di bawah 2 hari. Terus memberikan air susu ibu ataupun susu formula menjadi cara efektif untuk bisa kembali menaikkan gula darah bayi ke batas normal.
Tangisan Sama dengan Keceriaan
Tangisan bayi sejatinya menunjukkan bayi tengah aktif. Bayi jarang menangis justru cenderung mengarah bayi sedang mengalami kondisi lesu atau sakit. Karena itu, bayi yang mudah menangis cenderung lebih mudah untuk tertawa dan ceria. Sebaliknya, bayi jarang menangis cenderung memiliki respons lebih datar terkait kondisi di sekitarnya.
Jika mendapati bayi jarang menangis dengan gejala-gejala lain yang cukup mengkhawatirkan, segeralah berkonsultasi ke dokter. Pasalnya, dalam beberapa kondisi, banyak kasus bayi jarang menangis yang memang mengarah ke masalah kesehatan.