yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Masjid Shirothol Mustaqim di Pesantren Kahuripan Ash-Shiroth di Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang mendadak tenar seiring pengakuan pemiliknya, Jari (44), sebagai penerima wahyu Allah SWT untuk menjadi tanda akhir zaman.
Di masjid itu juga terdapat ruang imam. Ruang imam ini membujur ke kiblat. Jika menengok ke dalam ruangan masjid, tepat di depan ruang imam agak menyamping, berdiri sebuah batu besar setinggi 50 sentimeter yang di kelilingi pagar.
Batu tersebut diklaim Jari sebagai 'maqam' Nabi Muhammad SAW. “Jika di Makkah ada maqam Ibrahim, batu yang di dalam masjid itu adalah maqam Nabi Muhammad,” ujar Turmudi (63), salah satu pembangun pesantren tersebut, Selasa (16/2/2016).
Turmudi lantas menjelaskan, batu yang diletakkan di dalam masjid tersebut diperoleh dari Gunung Lawu, yang itu juga sesuai sesuai wahyu yang diterima Jari.
Arti 'maqam' sendiri dalam Bahasa Arab berarti tempat berdiri. Dalam ungkapan 'maqam Nabi Ibrahim', dipahami sebagai 'tempat berdiri bagi Nabi Ibrahim saat membangun Kabah bersama anaknya, Nabi Ismail.
Berupa prasasti berbentuk kotak, dengan pahatan dua lubang di permukaannya. Pahatan itu mengikuti jejak Nabi Ibrahim saat membangun baitullah, Ka'bah. Maqam Nabi Ibrahim diletakkan di rumah kaca depan Ka'bah.
Sekadar diketahui, Gus Jari membuat heboh dengan mengaku menerima wahyu dari Allah SWT untuk menjadi tanda akhir zaman.
Saat ini ia juga sudah memiliki lebih dari 100 orang pengikut.
“Wahyu tersebut saya dapatkan ketika salat malam di salah satu tempat di Kabupaten Mojokerto.
Wahyu tersebut berupa suara lantunan ayat-ayat dalam Alquran dan langsung diterjemahkan dalam bahasa Indonesia,” ujar Jari.
Lantunan ayat Alquran tersebut berupa bacaan Surat Yasin ayat 1 hingga 5.
Usai mendengar lantunan ayat suci itu, dirinya mendengar suara memerintah 'wahai Isa' sebanyak dua kali.
Dari situ dirinya yakin itu merupakan wahyu dari Allah karena disaksikan tiga orang secara gaib.
Sejak itu, lanjut Jari, dirinya mulai berdakwah dan mendirikan sebuah pesantren bernama Kahuripan Ash-Shiroth di Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Jombang.
Di masjid itu juga terdapat ruang imam. Ruang imam ini membujur ke kiblat. Jika menengok ke dalam ruangan masjid, tepat di depan ruang imam agak menyamping, berdiri sebuah batu besar setinggi 50 sentimeter yang di kelilingi pagar.
Batu tersebut diklaim Jari sebagai 'maqam' Nabi Muhammad SAW. “Jika di Makkah ada maqam Ibrahim, batu yang di dalam masjid itu adalah maqam Nabi Muhammad,” ujar Turmudi (63), salah satu pembangun pesantren tersebut, Selasa (16/2/2016).
Turmudi lantas menjelaskan, batu yang diletakkan di dalam masjid tersebut diperoleh dari Gunung Lawu, yang itu juga sesuai sesuai wahyu yang diterima Jari.
Arti 'maqam' sendiri dalam Bahasa Arab berarti tempat berdiri. Dalam ungkapan 'maqam Nabi Ibrahim', dipahami sebagai 'tempat berdiri bagi Nabi Ibrahim saat membangun Kabah bersama anaknya, Nabi Ismail.
Berupa prasasti berbentuk kotak, dengan pahatan dua lubang di permukaannya. Pahatan itu mengikuti jejak Nabi Ibrahim saat membangun baitullah, Ka'bah. Maqam Nabi Ibrahim diletakkan di rumah kaca depan Ka'bah.
Sekadar diketahui, Gus Jari membuat heboh dengan mengaku menerima wahyu dari Allah SWT untuk menjadi tanda akhir zaman.
Saat ini ia juga sudah memiliki lebih dari 100 orang pengikut.
“Wahyu tersebut saya dapatkan ketika salat malam di salah satu tempat di Kabupaten Mojokerto.
Wahyu tersebut berupa suara lantunan ayat-ayat dalam Alquran dan langsung diterjemahkan dalam bahasa Indonesia,” ujar Jari.
Lantunan ayat Alquran tersebut berupa bacaan Surat Yasin ayat 1 hingga 5.
Usai mendengar lantunan ayat suci itu, dirinya mendengar suara memerintah 'wahai Isa' sebanyak dua kali.
Dari situ dirinya yakin itu merupakan wahyu dari Allah karena disaksikan tiga orang secara gaib.
Sejak itu, lanjut Jari, dirinya mulai berdakwah dan mendirikan sebuah pesantren bernama Kahuripan Ash-Shiroth di Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Jombang.