Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.719
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Banyak Yang Salah Kaprah, Begini Makhluk Bernama Jin Menurut Sains
Dalam mitologi zaman dulu hingga kemudian teologi agama-agama muncul, selain keberadaan manusia yg berevolusi dari masa ke masa juga dipercayai adanya makhluk tak kasat mata bernama jin. Nah bangsa jin ini diyakini diciptakan oleh Tuhan untuk mendiami alam semesta bersama-sama dengan manusia. Banyak yg kemudian merasa bahwa jin ini banyak mempengaruhi kehidupan manusia baik dari sisi positif maupun negatif. Namun tidak sedikit yg menganggap kalau jin ini hanyalah sosok imajinatif yg tidak pernah ada.
Bagi mereka yg percaya pada adanya makhluk bernama jin ini, ada yg sibuk beropini muter-muter dengan ungkapan "ketiadaan bukti bukanlah bukti ketiadaan". Saya sebenarnya tipe yg malas meladeni orang yg muter-muter main kata-kata. Jadi saya bilang "hooh" saja.
Konteksnya apa? Ini soal apa yg ada menurut sains. Materi, misalnya udara, itu ada menurut sains. Materi dapat dideteksi keberadaannya dengan berbagai cara. Demikian pula dengan yg bukan materi, seperti gelombang elektromagnetik. Sains punya cara untuk membuktikan keberadaannya. Sains punya cara & metode tertentu yg tentunya ilmiah & dapat dibuktikan secara nyata melalui eksperimen dari waktu ke waktu.
Nah, bagaimana dengan jin? Sains tidak mengurusi jin. Tidak ada riset tentang jin. Kenapa? Bagi sains, jin itu tidak ada. Pernyataan inilah yg coba dibantah dengan permainan kata-kata yg muter-muter tadi.
Apakah ada buku sains yg mengatakan bahwa jin itu tidak ada? Tidak. Tidak perlu ada. Sains cuma perlu membahas hal-hal yg dianggap ada. Sama seperti sains tidak perlu menciptakan pernyataan bahwa Cinderella itu tidak ada. Atau Thor itu tidak ada. Sains tidak perlu menyatakan jin tidak ada. Juga tidak perlu membuktikan ketiadaannya. Sains tidak akan mengurusi hal-hal yg tidak ada faedahnya bagi kehidupan & kemajuan dunia manusia.
Hal-hal yg dianggap ada oleh sains, diteliti sifat-sifatnya. Termasuk hal-hal yg diduga ada. Misalnya, zaman dulu ada dugaan soal keberadaan eter. Diduga ada, hingga dibuktikan tidak ada. Kini ada dugaan tentang dark energy & dark matter. Sains belum dapat membuktikan keberadaannya. Tapi secara sains ada dasar untuk menganggap bahwa ada kemungkinan ia ada.
Bagaimana dengan jin? Ilmuwan sudah tahu bahwa jin itu sumbernya dongeng. Tidak ada yg serius menggubrisnya. Sama seperti tidak ada ilmuwan yg mencoba mengerjakan riset soal sapu terbang. Dianggap itu dongeng saja.
Sebenarnya ada banyak hal yg sering dianggap nyata oleh beberapa orang. Dan mereka memberikan argumen yg balik lagi muter-muter tanpa substansi. Soalnya adalah, anda tidak dilarang untuk mempercayai hal-hal yg supranatural. Itu hak anda untuk memasukkannya dalam item yg mempengaruhi anda. Tetapi, kalau mengaitkannya dengan sains, maka jawabannya sains akan menjawab hal-hal yg substansial & eksistensial bagi kehidupan. Sains tidak akan membahas mitos atau dongeng.
Nah menurut agan & sista sendiri bagaimana. Termasuk dalam kategori yg manakah dari dua hal diatas?
Sumber :
Ulasan pribadi diolah dari berbagai referensi
https://m.liputan6.com/global/read/4...-makhluk-halus Kemarin 22:09
Dalam mitologi zaman dulu hingga kemudian teologi agama-agama muncul, selain keberadaan manusia yg berevolusi dari masa ke masa juga dipercayai adanya makhluk tak kasat mata bernama jin. Nah bangsa jin ini diyakini diciptakan oleh Tuhan untuk mendiami alam semesta bersama-sama dengan manusia. Banyak yg kemudian merasa bahwa jin ini banyak mempengaruhi kehidupan manusia baik dari sisi positif maupun negatif. Namun tidak sedikit yg menganggap kalau jin ini hanyalah sosok imajinatif yg tidak pernah ada.
Bagi mereka yg percaya pada adanya makhluk bernama jin ini, ada yg sibuk beropini muter-muter dengan ungkapan "ketiadaan bukti bukanlah bukti ketiadaan". Saya sebenarnya tipe yg malas meladeni orang yg muter-muter main kata-kata. Jadi saya bilang "hooh" saja.
Konteksnya apa? Ini soal apa yg ada menurut sains. Materi, misalnya udara, itu ada menurut sains. Materi dapat dideteksi keberadaannya dengan berbagai cara. Demikian pula dengan yg bukan materi, seperti gelombang elektromagnetik. Sains punya cara untuk membuktikan keberadaannya. Sains punya cara & metode tertentu yg tentunya ilmiah & dapat dibuktikan secara nyata melalui eksperimen dari waktu ke waktu.
Nah, bagaimana dengan jin? Sains tidak mengurusi jin. Tidak ada riset tentang jin. Kenapa? Bagi sains, jin itu tidak ada. Pernyataan inilah yg coba dibantah dengan permainan kata-kata yg muter-muter tadi.
Apakah ada buku sains yg mengatakan bahwa jin itu tidak ada? Tidak. Tidak perlu ada. Sains cuma perlu membahas hal-hal yg dianggap ada. Sama seperti sains tidak perlu menciptakan pernyataan bahwa Cinderella itu tidak ada. Atau Thor itu tidak ada. Sains tidak perlu menyatakan jin tidak ada. Juga tidak perlu membuktikan ketiadaannya. Sains tidak akan mengurusi hal-hal yg tidak ada faedahnya bagi kehidupan & kemajuan dunia manusia.
Hal-hal yg dianggap ada oleh sains, diteliti sifat-sifatnya. Termasuk hal-hal yg diduga ada. Misalnya, zaman dulu ada dugaan soal keberadaan eter. Diduga ada, hingga dibuktikan tidak ada. Kini ada dugaan tentang dark energy & dark matter. Sains belum dapat membuktikan keberadaannya. Tapi secara sains ada dasar untuk menganggap bahwa ada kemungkinan ia ada.
Bagaimana dengan jin? Ilmuwan sudah tahu bahwa jin itu sumbernya dongeng. Tidak ada yg serius menggubrisnya. Sama seperti tidak ada ilmuwan yg mencoba mengerjakan riset soal sapu terbang. Dianggap itu dongeng saja.
Sebenarnya ada banyak hal yg sering dianggap nyata oleh beberapa orang. Dan mereka memberikan argumen yg balik lagi muter-muter tanpa substansi. Soalnya adalah, anda tidak dilarang untuk mempercayai hal-hal yg supranatural. Itu hak anda untuk memasukkannya dalam item yg mempengaruhi anda. Tetapi, kalau mengaitkannya dengan sains, maka jawabannya sains akan menjawab hal-hal yg substansial & eksistensial bagi kehidupan. Sains tidak akan membahas mitos atau dongeng.
Nah menurut agan & sista sendiri bagaimana. Termasuk dalam kategori yg manakah dari dua hal diatas?
Sumber :
Ulasan pribadi diolah dari berbagai referensi
https://m.liputan6.com/global/read/4...-makhluk-halus Kemarin 22:09