yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Bank Jateng membuka peluang bagi pelaku UMKM di wilayah ini untuk memasarkan produk ke Suriname. Hal itu menyusul kerja sama yang dilakukan bank milik Pemprov Jateng dengan sejumlah pihak di negara itu.
Peluang itu diungkapkan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, seusai menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Paramaribo-Suriname, D Supratikto, dan sejumlah CEO asal Suriname, di Kantor Pusat Bank Jateng, Jalan Pemuda, Semarang, Kamis (17/3).
Supriyatno mengatakan, kedatangan Duta Besar dan sejumlah CEO itu untuk membuka pembicaraan kerja sama UMKMnasabah Bank Jateng yang memiliki kemampuan ekspor untuk membuka pasar di Suriname.
"Kami telah menjalin kerja sama dengan sebuah bank di Suriname, Trust Bank, dengan membuka akun rekening transaksi bagi UMKM yang mengekspor ke Suriname, sehingga ada kemudahan transaksi antara Bank Jateng dengan Suriname," ujarnya, dalam siaran tertulis yang diterima Tribun Jateng.
Supriyatno menuturkan, ada sekitar lima UMKM yang siap mengekspor produknya ke Suriname. Produk yang diekspor di antaranya kerupuk, tekstil, lurik, furnitur, dan kerajinan.
"Bank Jateng berperan dalam pembiayaan, pendampingan, dan membuka pasar dengan langsung mempertemukan pimpinan perusahaan. Saya kira ini kesempatan yang bagus bagi masyarakat Indonesia khususnya Jateng," tandasnya.
CEO Phamport NV, James Rajam mengatakan Suriname potensial sebagai pasar ekspor Indonesia, khususnya Jateng.
"Kami ingin mengundang para pelaku usaha memasarkan produknya ke Suriname. Apalagi Suriname berbatasan dengan negara Amerika Latin seperti Brazil, sehingga negara kami bisa menjadi penghubung ke sana," jelasnya.
Duta Besar Indonesia untuk Suriname, Supratikto mengatakan pasar ekspor potensial Jateng ke Suriname yakni furnitur. Selain itu, mereka juga berharap pelaku usaha Indonesia bisa membuka kantor distributor atau membuka pabrik di sana untuk produksi dalam skala besar.
"wilayah Suriname hampir 80 persen merupakan hutan, sehingga ketersediaan bahan baku masih melimpah," terangnya.
Peluang itu diungkapkan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, seusai menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Paramaribo-Suriname, D Supratikto, dan sejumlah CEO asal Suriname, di Kantor Pusat Bank Jateng, Jalan Pemuda, Semarang, Kamis (17/3).
Supriyatno mengatakan, kedatangan Duta Besar dan sejumlah CEO itu untuk membuka pembicaraan kerja sama UMKMnasabah Bank Jateng yang memiliki kemampuan ekspor untuk membuka pasar di Suriname.
"Kami telah menjalin kerja sama dengan sebuah bank di Suriname, Trust Bank, dengan membuka akun rekening transaksi bagi UMKM yang mengekspor ke Suriname, sehingga ada kemudahan transaksi antara Bank Jateng dengan Suriname," ujarnya, dalam siaran tertulis yang diterima Tribun Jateng.
Supriyatno menuturkan, ada sekitar lima UMKM yang siap mengekspor produknya ke Suriname. Produk yang diekspor di antaranya kerupuk, tekstil, lurik, furnitur, dan kerajinan.
"Bank Jateng berperan dalam pembiayaan, pendampingan, dan membuka pasar dengan langsung mempertemukan pimpinan perusahaan. Saya kira ini kesempatan yang bagus bagi masyarakat Indonesia khususnya Jateng," tandasnya.
CEO Phamport NV, James Rajam mengatakan Suriname potensial sebagai pasar ekspor Indonesia, khususnya Jateng.
"Kami ingin mengundang para pelaku usaha memasarkan produknya ke Suriname. Apalagi Suriname berbatasan dengan negara Amerika Latin seperti Brazil, sehingga negara kami bisa menjadi penghubung ke sana," jelasnya.
Duta Besar Indonesia untuk Suriname, Supratikto mengatakan pasar ekspor potensial Jateng ke Suriname yakni furnitur. Selain itu, mereka juga berharap pelaku usaha Indonesia bisa membuka kantor distributor atau membuka pabrik di sana untuk produksi dalam skala besar.
"wilayah Suriname hampir 80 persen merupakan hutan, sehingga ketersediaan bahan baku masih melimpah," terangnya.