• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Asta Dasa Berata Pramiteng Prabu

goesdun

IndoForum Junior A
No. Urut
32661
Sejak
7 Feb 2008
Pesan
3.022
Nilai reaksi
66
Poin
48
Delapan belas kekuasaan/kewenangan seorang Raja/Pemimpin. (Menurut theori Patih Gajah Mada).

Arti kata Asta Dasa Berata Pramiteng Prabu : Asta Dasa artinya 18 (delapan belas).
Berata artinya pengendalian diri yang merupakan kewajiban pokok seorang pemimpin.
Pramiteng Prabu artinya Raja (Kepala Negara).

Asta Dasa Berata Pramiteng Prabu artinya 18 (delapan belas) kewajiban pokok pengendalian diri seorang pemimpin.

Sistem inilah yang dipandang mampu membentengi Bali dari berbagai perubahan akibat perkembangan kehidupan, sampai era globalisasi dewasa ini.

Karena model kepemimpinan Hindu yang dituangkan dalam kitab suci Veda dan Susastra Hindu telah dituangkan dalam khasanah kesusastraan jawa kuno atau kawi dan hal ini merupakan sumber utama ajaran atau model kepemimpinan Hindu.

Konsep atau ajaran kepemimpinan tidaklah hanya berguna bagi pemimpin atau calon pemimpin, tetapi berguna bagi setiap orang termasuk pula menjadi anggota yang dipimpin.

Dengan mengerti kepemimpinan, kita memahami bagaimana seharusnya seorang pemimpin berbuat demikian pula bagaimana seharusnya seorang anggota.

Pemimpin Mesti Kendalikan Diri
Dari manakah pemimpin itu harus memulai untuk mencapai kesempurnaan? Adalah dari diri sendiri. Setiap orang jadi pemimpin dirinya sendiri. Jika sudah mampu memimpin diri sendiri, barulah ia menjadi pemimpin orang lain.

Maksudnya adalah seorang pemimpin memerlukan tuntunan, agar mampu berjalan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang telah disepakati. Untuk dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin yang bijaksana maka harus mendasarkan diri kepada konsep Agama, Igama dan Ugama, dalam ajaran Agama Hindu.

Konsep berasal dari Panca Talaning Wisata Budaya, terdiri dari : Agama, Ugama, Igama, Sila Krama dan Sima Krama.

Agama adalah agama Hindu yang kaya akan falsafah dan mythologi serta ajaran-ajarannya karena ia merupakan perpaduan yang serasi antara Hinduisme dan unsur kebudayaan asli.

Ugama adalah pelaksanan dari ajaran agama di bidang upacara dan upakara. Kemudian menimbulkan adanya seni tari, seni sastra, seni krawitan, seni ukir dan seni budaya yang lainnya.

Igama adalah ajaran ketata susilaan bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Sila Krama adalah Pelaksanaan ajaran-ajaran di atas di dalam masyarakat yang disesuaikan dengan kala, patra dan desa.

Sima Krama adalah Pekraman/ silahturahmi anggota masyarakat desa adat yang sudah dilaksanakan sejak waktu yang lalu, maka ia merupakan adat yang mempunyai kesamaan dan perbedaan di masing-masing desa adat.

Yang dimaksud dengan Asta Dasa Berata Pramiteng Prabhu dari Gajah Mada adalah 18 (delapan belas) kewajiban pokok pengendalian diri seorang pemimpin yaitu :

1. Wijaya; bersikap tenang dan bijaksana.
Pemimpin hendaknya tenang, sabar dan bijaksana, tidak cepat panic menghadapi persoalan;

2. Matri Wira; berani membela yang benar.
Pemimpin harus berani mebela kebenaran secara universal.

3. Matangguan; harus mendapat kepercayaan rakyat.
Pemimpin harus mendapat kepercayaan rakyat, karenanya ia harus bertindak atas landasan Tri Kaya Parisudha.

4. Satya bhakti a prabhu; taat kepada pemimpin/pemerintah.
Pemimpin harus taat kepada atasan. Artinya untuk siap diangkat sebagai pemimpin dan siap bertindak kalau dipimpin.

5. Wagmi wak; pandai bericara dan meyakinkan pendengar.
Maksudnya. Pemimpin harus bisa beragetasi untuk membangunkan semangat rakyat dalam menunaikan tugas baktinya kepada Nusa dan Bangsa.

6. Wicak Saneng Naya; cerdik menggunakan pikiran.
Pemimpin harus cerdik mengemukakan buah pikirannya.

7. Sarjawa Upasama ; selalu bersikap rendah hati.
Bersifat rendah diri/hati. Jadi pemimpin tidak patut merasa diri super dan sombong.

8. Dirotsaha; rajin dan tekun bekerja.

Rajin dan tekun dengan segala daya, karsa dan ciptanya sebagai Asewaksa Jagat (Abdi Masyarakat).

9. Tan Satresna; jangan terikat/mengikatkan diri pada satu golongan atau persoalan.

Tidak mengikat diri atau tidak memihak kepada salah satu golongan atau aliran.

10. Masihi Samasta Buwana; bersikap kasih sayang kepada semuanya.

Menyayangi isi alam semesta. Maksudnya, mempunyai rasa peri-kemanusiaan yang tebal.

11. Sih Semesta buwana; dikasihi oleh semuanya;
Pemimpin harus berusaha agar betul-betul dicintai oleh rakyat.

12. Negara Gineng Pratidnya; selalu mengabdi dan mendahulukan kepentingan negara.
Selalu mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan pribadi maupun keluarga atau golongan.

13. Dibyacita; toleran terhadap pendirian orang lain.
Toleran terhadap pendirian orang lain dengan lapang dada dan pandangan luas.

14. Sumantri; tegas dan jujur.
Pemimpin hendaknya tegas dan jujur sehingga tegaknya wibawa dan simpatik.

15. Nayakemeseh; selalu dapat menguasai musuh.
Seorang Pemimpin, hendaknya dapat menguasai musuh, baik yang ada di luar maupun dalam Negeri, lebih-lebih musuh dalam diri sendiri.

16. Ambeg Paramartha; pandai mendahulukan hal-hal yang lebih penting.

Pemimpin hendaknya bijaksana mengutamakan yang lebih penting.

17. Waspada Pubha Wisesa; waspada selalu/introspeksi diri.
Pemimpin hendaknya selalu mengadakan selfkoreksi, introspeksi dan retrospeksi secara objektip.

18. Prasaja; hiduplah sederhana.
Seorang pemimpin senang hindup sederhana.

Kalau negara ini ingin baik, tidaklah sulit bagi seorang pemimpin.
Cukup melaksanakan Agama, Ugama dan Igama, sesuai ajaran Agama Hindu.
 
kalau bukan pemimpin yang menerapkan misalnya rakyat atau karyawan biasa bagaimana?
 
kalau bukan pemimpin yang menerapkan misalnya rakyat atau karyawan biasa bagaimana?

KEPEMIMPINAN BUKANLAH SEBUAH POSISI NAMUN SEBUAH TINDAKAN

semua orang bs menjadi pemimpin jika dia menunjukkan sifat dan tindakan yg menunjukkan dia seorang pemimpin
 
KEPEMIMPINAN BUKANLAH SEBUAH POSISI NAMUN SEBUAH TINDAKAN

semua orang bs menjadi pemimpin jika dia menunjukkan sifat dan tindakan yg menunjukkan dia seorang pemimpin

----------
Jokoloco paling cocok dijadikan pemimpin.. dibandingkan si gusdum...
aku dukung kau jadi pemimpin joko

Lanjutkan Horeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.