pinnacullata
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 24506
- Sejak
- 24 Okt 2007
- Pesan
- 13.034
- Nilai reaksi
- 224
- Poin
- 63
Buat sebagai pandangan
Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan
pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo saya menikah
dengan orang yang tepat?"
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi
saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda?"
Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"
"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."
Inilah jawabannya.
SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda
merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telpon darinya selalu
ditunggu-tunggu dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
bersemangat begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu
spontan. Makanya dikatakan "jatuh" cinta.
Orang yang sedang dilanda asmara kadang mengatakan "aku mabuk cinta".
Seakan-akan anda sedang berdiri lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi
begitu saja pada anda.
Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi.. setelah beberapa bulan bahkan tahun
hubungan, gelora cinta itu pun mungkin akan pudar..
Perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.
Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan dan
sikap-sikapnya yang bersemangat bukannya jadi hal yang manis tapi malah
nambahin penat yang ada..
Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang hubungan anda, anda akan mendapati
perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh
cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan
selanjutnya.
Dan pada situasi inilah mungkin muncul pertanyaan "Did I marry the right
person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari
keduanya.. Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia
cinta itu. Dan ketika hubungan itu akhirnya kandas. Masing-masing sibuk
menyalahkan pasangannya atas hal tersebut. Sebagian orang memilih untuk
menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV ,
ataupun hal-hal yang lainnya.
Tapi jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya ada
di dalam hubungan itu sendiri.
Karena..
KUNCI SUKSESNYA BUKAN HANYA MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN BAGAIMANA
BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN, DAN TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan. Cinta NGGA
AKAN PERNAH begitu saja terjadi. Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang
selamanya. Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.
Benar juga ungkapan cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar hubungan berjalan
dengan baik.
Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI.
Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa
pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu físika (seperti gaya Grafitasi),
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat
tubuh kita lebih kuat.
Beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah
tangga itu lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa
"MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".
Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan
bukan cuma PERASAAN..!
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk
dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan
cara yang sempurna.
Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba melontarkan
pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo saya menikah
dengan orang yang tepat?"
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di sebelahnya jadi
saya menjawab "Ya.. tergantung. Apakah pria disebelah anda itu suami anda?"
Dengan sangat serius dia balik bertanya "Bagaimana anda tahu?!"
"Biarkan saya jawab pertanyaan yang sangat membebani ini."
Inilah jawabannya.
SETIAP ikatan memiliki siklus. Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda
merasakan jatuh cinta dengan pasangan anda. Telpon darinya selalu
ditunggu-tunggu dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya yang
bersemangat begitu menyenangkan.
Jatuh cinta kepada pasangan bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan pengalaman yang begitu
spontan. Makanya dikatakan "jatuh" cinta.
Orang yang sedang dilanda asmara kadang mengatakan "aku mabuk cinta".
Seakan-akan anda sedang berdiri lalu tiba-tiba sesuatu datang dan terjadi
begitu saja pada anda.
Sesuatu yang pasif dan spontan. Tapi.. setelah beberapa bulan bahkan tahun
hubungan, gelora cinta itu pun mungkin akan pudar..
Perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA ikatan.
Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang merepotkan dan
sikap-sikapnya yang bersemangat bukannya jadi hal yang manis tapi malah
nambahin penat yang ada..
Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing individu,
namun bila anda memikirkan tentang hubungan anda, anda akan mendapati
perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan, pada saat anda jatuh
cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan pada tahapan-tahapan
selanjutnya.
Dan pada situasi inilah mungkin muncul pertanyaan "Did I marry the right
person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari
keduanya.. Nah Lho!
Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba merefleksikan eforia cinta
yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat menyelami eforia-eforia
cinta itu. Dan ketika hubungan itu akhirnya kandas. Masing-masing sibuk
menyalahkan pasangannya atas hal tersebut. Sebagian orang memilih untuk
menyibukan diri dengan pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TV ,
ataupun hal-hal yang lainnya.
Tapi jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya ada
di dalam hubungan itu sendiri.
Karena..
KUNCI SUKSESNYA BUKAN HANYA MENEMUKAN ORANG YANG TEPAT, NAMUN BAGAIMANA
BELAJAR MENCINTAI ORANG YANG ANDA TEMUKAN, DAN TERUS MENERUS..!
Cinta bukanlah hal yang PASIF ataupun pengalaman yang spontan. Cinta NGGA
AKAN PERNAH begitu saja terjadi. Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang
selamanya. Kita harus MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.
Benar juga ungkapan cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar hubungan berjalan
dengan baik.
Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI.
Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan ataupun tanpa
pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu físika (seperti gaya Grafitasi),
dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat membuat
tubuh kita lebih kuat.
Beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah tangga juga DAPAT membuat rumah
tangga itu lebih kuat. Ini merupakan reaksi sebab akibat.
Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum tersebut, tentulah kita bisa
"MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".
Karena cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan sebuah DECISION, dan
bukan cuma PERASAAN..!
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk
dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan
cara yang sempurna.