• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apa bedanya Omkara dan Ongkara

tuingtuingtuing

IndoForum Newbie E
No. Urut
111275
Sejak
19 Des 2010
Pesan
68
Nilai reaksi
1
Poin
8
mungkin kalian sering dengar sebutan Omkara dan Ongkara.. serupa tapi ngak sama, tapi kalau dilihat asal katanya sih Omkara berasal dari sanskerta dan Ongkara berasal dari jawi kuno, kalau persamaannya banyak yang kita ketahui dan tidak aku jelaskan karena semua sudah tahu, namun perbedaaannya sedikit yang tahu, coba kita lebih spesifik mengulas tentang ini dan dengarkan orang2 suci menyebutkan kata Om ong saat bersamaan bagi yang sudah ekajati pasti lebih tahu tentang ini, yang menjadi pertanyaan kenapa Om ong disebutkan bukanya Om om.. itu sudah tentu mempunyai sesuatu alasan dan tujuaan, kalau menurut anda gimana ?.
 
Saya juga sudah lama tertarik untuk mengungkap perbedaan antara Omkara dengan Ongkara. Sbg informasi, kami yg ngiring Ida Sesuhunan ketika sembah puyung yg pertama mengucapkan ketiga mantra berikut ini:

1. Om atma tattwatma suddha mam swaha
2. Om Ang phat astra ya namah swaha
3. Om Sri Pasupatya Ong phat

Sampai saat ini saya belum tahu jawabannya. Kebetulan Purnama sebentar lagi, saya akan coba bertanya kpd Guru saya, semoga Ida Sesuhunan memberi kesempatan utk bertanya kpd saya dan memberi jawaban..
 
Saya juga sudah lama tertarik untuk mengungkap perbedaan antara Omkara dengan Ongkara. Sbg informasi, kami yg ngiring Ida Sesuhunan ketika sembah puyung yg pertama mengucapkan ketiga mantra berikut ini:

1. Om atma tattwatma suddha mam swaha
2. Om Ang phat astra ya namah swaha
3. Om Sri Pasupatya Ong phat

Sampai saat ini saya belum tahu jawabannya. Kebetulan Purnama sebentar lagi, saya akan coba bertanya kpd Guru saya, semoga Ida Sesuhunan memberi kesempatan utk bertanya kpd saya dan memberi jawaban..

iya betul Kakanda jakaloco... anda tergolong orang cerdas mendapat kecermelangan dari Ida Sesuhunan ring Luhuring Dalem...
mantra itu juga saya gunakan... yang didapat dari astra mantra
Namun begini
Om atma tattwatma suddha mam swaha
Om Rah Pat Astra ya namah
Om Sri Pasupatya Ung Pat
--------------------------
kalau Om ong maupun Om om
pada Om ong Padmasana ya namah
Om ong anantasana ya namah
Om ong prasada stiti sarira ya namah swaha

ya kalau dilihat dari segi karakteristik ongkara tidak memakai tedong dan omkara memakai tedong.Tedong termasuk salah satu pengangge aksara (pakaian dari aksara) jadi sementara menurut saya sendiri berpakaian dan tidak berpakaian namun tetap aja ngak tahu artinya ha ha ha ha ha. Semua itu yang saya dapatkan dari salah satu orang suci yang tidak etis saya sebutkan namanya disini. Namun beliau belum menjelaskan secara rincin. atau ada persepsi yang lain yang lebih tahu.. monggo..
 
Om ong maupun Om om
pada Om ong Padmasana ya namah
Om ong anantasana ya namah
Om ong prasada stiti sarira ya namah swaha

ya kalau dilihat dari segi karakteristik ongkara tidak memakai tedong dan omkara memakai tedong.Tedong termasuk salah satu pengangge aksara (pakaian dari aksara) jadi sementara menurut saya sendiri berpakaian dan tidak berpakaian namun tetap aja ngak tahu artinya ha ha ha ha ha. Semua itu yang saya dapatkan dari salah satu orang suci yang tidak etis saya sebutkan namanya disini. Namun beliau belum menjelaskan secara rincin. atau ada persepsi yang lain yang lebih tahu.. monggo..

Pranawa Omkara atau Ongkara sejatinya adalah keheningan abadi alam semesta (conditioning) yang masing-masing memiliki metodenya sendiri untuk menciptakan conditioning.

Saya percaya OM, Ong dan AUM adalah semua sama.

Mantra Om Ong di atas mengajarkann bahwa OM membawa kita terhubung dengan Tuhan/Ida Shang Hyang Widhi, dan Ong akan membawa dengan benar aspek kreatif energi universal sampai kepada kita dan membuat sesuatu terjadi.

Conditioning diri melalui pembawaan mantra amatlah besar gunanya dalam hal ini menggunakan Omkara atau Ongkara.

Ribuan tahun yang lalu telah diungkapkan oleh para Rshi dalam Veda/Vedanta bahwa phenomenon Jagad-Raya ini terbungkus dalam bilangan keramat dan mistik, yaitu bilangan 9. Menurut filsafat Hindu bilangan keramat ini diperoleh karena perkalian 3 x 3 = 9.
Keterangannya berbunyi demikian:
1. Phonomenon Jagad-Raya ini terbatasi oleh tiga faktor yakni: Kala (Waktu) Desa (Ruang) dan Patra (circumstance-keadaan);
2. Jagad-Raya ini berdasarkan Triguna (guna unsure) yakni Tamas (inertia-enggan bergeak/malas), Rajas (cendrung bergerak) dan Sattva (Kecendrungan berimbang atau berselaras).
3. Jagad-Raya ini berdasarkan tiga fungsi, yakni ciptaan, pemeliharaan dan peleburan yang dilambangkan dengan Dewa Brahma, Wisnu dan Ciwa.
Demikian ketiga definisi ini mencakup seluruh dunia phenomena.
Pembatasan-pembatasan yang diakibatkannya menurut istilah bahasa kini adalah ‘Conditioning’ atau pengolahan, pengaturan ataupun penciptaan keadaan yang diinginkan.
Betapa perlunya masalah ‘Conditioning’ untuk dipelajari kiranya tah usah diterangkan lagi, karena segala kegiatan manusia adalah di bawah kekuasaan tiga hokum ini (Om Ong).
ONGKARA
Hindu mengenal Sekala dan Niskala yang juga dipergunakan untuk Saguna dan Nirguna.
Kata Sekala artinya mempunyai wujud waktu dan ruang.
Kata Kala berarti suara atau waktu.
Gelombang itulah yang diumpamakan sebagai kesadaran dan diumpamakan sebagai arda Chandra (bulan sabit, bersifat duniawi, sebaliknya gema yang ke atas disebut nada, dilukiskan sebagai garis yang mecuat ke atas, dimulai dari bindu dan berakhir pda kehampaan (Sunya).
Nada diumpamakan sebagai budi atau CITTA MAYA yang bersifat ilmu murni.
Gambaran itulah yang dilukiskan secara simbolis yang kalau dibuatkan dalam bentuk symbol, kita menjumpai gambar ONGKARA.

Aksara Ong (ongkara) terdiri dari ang - ung - mang, di mana mengandung kekuasaan Sanghyang Widhi sebagai uttpti (pencipta), stiti (pemelihara), dan pralina (pelebur).
 
iya betul apa yang dipaparkan oleh saudara goesdun dan trims atas info2 tambahanya, namun kesamaan itu banyak kita liat dan banyak reprensi yang dapat kita gunakan karena itu semua merupakan Ke-Agungan Dan Ke-Besaran Ida Sang Hyang Whidi Wasa. dalam Tread Ini kita mencoba untuk mengspecifikasi secara detail Om dengan Ong, sehingga mengetahui punya fungsi khusus dalam pengunaannya baik dalam suatu Upacara keagamaan maupun untuk menambah refrensi kita tentang hal ini, mengapa saya pikir perlu mesipikasikannya.. karena orang memang banyak belajar dari hal hal umum sebagai dasar yang kuat, kemudian ke specialist atau mengkhusus, seperti seorang dokter umum menuju ke dokter specilist tentang ilmunya dalam hal ini yang lebih menguraikan detail detail dari Om dengan Ong. Semoga pikiran baik selalu masuk dari segala arah. Suksma
 
Mantra Om Ong di atas mengajarkann bahwa OM membawa kita terhubung dengan Tuhan/Ida Shang Hyang Widhi, dan Ong akan membawa dengan benar aspek kreatif energi universal sampai kepada kita dan membuat sesuatu terjadi.

Nah Yang seperti ini yang kita cari.. ^_^ ada yang lain lagi monggo
 
Saya sudah bertanya kpd Guru saya dan Ida Sesuhunan pun sudah memberikan jawaban, sesungguhnya Ong dan Om itu sama saja.

Sa,Ba,Ta,A,I,Na,Ma,Si,Wa,Ya itu sama saja dengan Sang,Bang,Tang,Ang,Ing,Nang,Mang,Sing,Wang,Yang. Yang mana pun boleh digunakan karena maknanya sama.

Menurut piteket Ida Sesuhunan, penggunaan konsonan -ng pd aksara suci itu hanya semata-mata sebagai ciri/simbol bahwa kita menganut agama Hindu Bali. Agama Hindu India tidak menggunakan konsonan -ng karena memang tidak ada "tami sinami" yg diberikan oleh leluhur mereka.

Berikut ini adalah berbagai macam Omkara berdasarkan wilayah(region) :

Macam_OM.jpg
 
Saya sudah bertanya kpd Guru saya dan Ida Sesuhunan pun sudah memberikan jawaban, sesungguhnya Ong dan Om itu sama saja.

Sa,Ba,Ta,A,I,Na,Ma,Si,Wa,Ya itu sama saja dengan Sang,Bang,Tang,Ang,Ing,Nang,Mang,Sing,Wang,Yang. Yang mana pun boleh digunakan karena maknanya sama.

Menurut piteket Ida Sesuhunan, penggunaan konsonan -ng pd aksara suci itu hanya semata-mata sebagai ciri/simbol bahwa kita menganut agama Hindu Bali. Agama Hindu India tidak menggunakan konsonan -ng karena memang tidak ada "tami sinami" yg diberikan oleh leluhur mereka.

berarti hanya satu satunya dibali saja ya yang memakai ong.. wah harus di pattenkan nih..... warisan leluhur orang bali .. setuju ?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.