Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.370
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Bikin Mewek Gan Sist.. Dampak Covid19 juga dirasakan Bule yg ga dapat pulang ke Negaranya..
Quote:
MATARAM, KOMPAS.TV - Video sepasang suami-istri warga negara asing mengamen di sebuah pasar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, viral di media sosial.
Keluarga asal Rusia ini mengaku, mereka mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mikahail & Ekateribna juga membawa serta anak balita mereka. Dengan bernyanyi & memainkan alat musik akordeon, pasangan ini berharap mendapatkan uang untuk mereka pakai bertahan hidup di Mataram. Mikhail & Ekaterina pun langsung dicari kantor imigrasi kelas satu tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) Mataram. Karena mengamen & mendapatkan uang, keluarga ini menyalahi izin tinggal.
Namun pihak imigrasi tidak memberi sanksi. Pandemi Covid-19 secara global menciptakan mereka tidak dapat kembali ke negaranya & harus mengamen di negara orang untuk bertahan hidup. Sebelumnya keuarga ini berada di Malaysia & berniat cuma dua hari di Indonesia. Namun pandemi Covid-19 menciptakan Malaysia ditutup. Keluarga inipun memutuskan ke Bali & Lombok. Terjebak di Bali & Lombok, Mikhail & istrinya mengamen untuk membeli makan & bertahan hidup.
Simak Videonya disini Gan Bule Ngamen
Dari video yg diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq memperlihatkan pasutri itu ngamen memakai alat musik accordion.
Diketahui sang suami bernama Mikhail (29) & Ekaterina (28) sedang sang bayi bernama Serafima (2). Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah menyebut mereka sedang diamankan di kantor imigrasi usai video mereka viral.
Mereka mengemis, ngamen & dapat uang dari warga yg kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan & langsung melacak keberadaan mereka, ujar Syahrifullah saat ditemui GAEKON di kantornya Imigrasi.
Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia & keluarga kecilnya tidak dapat meninggalkan Indonesia.
Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya kami cuma dua hari berada di Indonesia & akan kembali ke Malaysia.
Tetapi karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB), ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yg tidak begitu lancar. Mikhail menjelaskan, dalam keadaan tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sementara biaya hidup semakin menipis.
Akhirnya, Mikhail & istri memutuskan untuk ngamen, menerima pemberian orang yg menikmati musiknya untuk membeli makan. Saya main musik di Bali, tetapi polisi melarang kami, padahal itu untuk untuk membeli makanan & biaya hidup. Kami punya uang cuma untuk satu bulan kami tinggal di Bali.
Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen. tetapi di sini juga sama pintu ditutup, katanya. Dia juga khawatir kalau harus berpindah-pindah karena keadaan yg tidak kondusif bagi kesehatan dia, istri, & anaknya.
Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen & mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia menciptakannya nyaman. Muslim di Lombok & di Asia sangat baik & respect dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yg hebat, katanya sambil tersenyum lebar.
Mereka akan berjumpa pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai hingga keadaan sudah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan & koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia, mengatakan Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah.
Sumber --->> KLIK DISINI Hari ini 19:20
***Sorry kalo Repost***
***Sorry kalo salah Kamar***
***Sorry kalo salah Kamar***
Quote:
MATARAM, KOMPAS.TV - Video sepasang suami-istri warga negara asing mengamen di sebuah pasar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, viral di media sosial.
Keluarga asal Rusia ini mengaku, mereka mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mikahail & Ekateribna juga membawa serta anak balita mereka. Dengan bernyanyi & memainkan alat musik akordeon, pasangan ini berharap mendapatkan uang untuk mereka pakai bertahan hidup di Mataram. Mikhail & Ekaterina pun langsung dicari kantor imigrasi kelas satu tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) Mataram. Karena mengamen & mendapatkan uang, keluarga ini menyalahi izin tinggal.
Namun pihak imigrasi tidak memberi sanksi. Pandemi Covid-19 secara global menciptakan mereka tidak dapat kembali ke negaranya & harus mengamen di negara orang untuk bertahan hidup. Sebelumnya keuarga ini berada di Malaysia & berniat cuma dua hari di Indonesia. Namun pandemi Covid-19 menciptakan Malaysia ditutup. Keluarga inipun memutuskan ke Bali & Lombok. Terjebak di Bali & Lombok, Mikhail & istrinya mengamen untuk membeli makan & bertahan hidup.
Simak Videonya disini Gan Bule Ngamen
Dari video yg diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq memperlihatkan pasutri itu ngamen memakai alat musik accordion.
Diketahui sang suami bernama Mikhail (29) & Ekaterina (28) sedang sang bayi bernama Serafima (2). Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah menyebut mereka sedang diamankan di kantor imigrasi usai video mereka viral.
Mereka mengemis, ngamen & dapat uang dari warga yg kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan & langsung melacak keberadaan mereka, ujar Syahrifullah saat ditemui GAEKON di kantornya Imigrasi.
Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia & keluarga kecilnya tidak dapat meninggalkan Indonesia.
Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya kami cuma dua hari berada di Indonesia & akan kembali ke Malaysia.
Tetapi karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB), ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yg tidak begitu lancar. Mikhail menjelaskan, dalam keadaan tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sementara biaya hidup semakin menipis.
Akhirnya, Mikhail & istri memutuskan untuk ngamen, menerima pemberian orang yg menikmati musiknya untuk membeli makan. Saya main musik di Bali, tetapi polisi melarang kami, padahal itu untuk untuk membeli makanan & biaya hidup. Kami punya uang cuma untuk satu bulan kami tinggal di Bali.
Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen. tetapi di sini juga sama pintu ditutup, katanya. Dia juga khawatir kalau harus berpindah-pindah karena keadaan yg tidak kondusif bagi kesehatan dia, istri, & anaknya.
Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen & mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia menciptakannya nyaman. Muslim di Lombok & di Asia sangat baik & respect dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yg hebat, katanya sambil tersenyum lebar.
Mereka akan berjumpa pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai hingga keadaan sudah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan & koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia, mengatakan Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah.
Sumber --->> KLIK DISINI Hari ini 19:20