• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Alamak! Ternyata Berita di Koran Dapat Dibeli. Begini Loh Caranya

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.554
Nilai reaksi
23
Poin
0
Alamak! Ternyata Berita di Koran Bisa Dibeli. Begini Loh Caranya


Gimana rasanya kalau event yg kita buat diliput oleh wartawan lalu terbit di koran? Wah bahagia banget tentunya. Apalagi bagi kalangan siswa atau mahasiswa yg sedang haus-hausnya akan pengakuan publik. Kayak TS dulu, setiap kegiatan yg masuk koran langsung difotocopy warna, aslinya ditempel di dinding & copy-annya dikliping. Dijadikan dokumentasi berharga. Dan tak lupa posting di semua akun sosial media biar semakin banyak orang yg mengakui. Bangga banget pokoknya kalau dapat hingga dimuat di koran.

Namun sekarang rasa bangga itu luntur setelah tahu beberapa fakta tentang permainan di koran. Ternyata eh ternyata berita di koran itu dapat dibeli. Ya acara model apapun dapat masuk ke koran, tidak harus yg punya news value. Ini bukan hoax, kebenarannya dapat dicheck. TS tidak sebut merek ya ini koran apa, yg jelas ini terjadi pada koran akbar & punya jejaring koran lokal di hampir seluruh penjuru tanah air.

Bagi yg belum tahu, dalam perusahaan koran setidaknya ada divisi/bidang sebagai berikut:
-Redaksi. Bertugas menciptakan produk.
-Pemasaran. Bertugas mencari pelanggan, menjaga pelanggan, target oplah.
-Iklan. Tugasnyamenjual space iklan. target omset. Target oplah.
-Event. Tugasnya bikin acara untuk naikin baranding koran.
-IT. Ini biasanya ngurusin kabel-kabel, komputer, printer, termasuk koran versi digital.
-Umum. Biasanya ngurusi ATK, bangunan, kebersihan, listrik kantor, air dll.
-Legal. Mengurus segala hal yg berkenaan dengan hukum. Bisanya memeriksa surat perjanjian kerjasama.

Nah kalau anda punya acara & kepengen masuk koran, coba dulu hubungi redaksi, dapat punya nomor hp wartawannya lebih bagus, tetapi cari tahu dulu wartawan itu ngepos dimana. Kalau acaramu tentang bakti sosial tetapi ngajukan ke wartawan halaman kriminal yah gak bakalan masuk pastinya.

Nah katakanlah anda sudah berhasil menghubungi pihak redaksi untuk minta diliput, tetapi gak tembus dengan berbagai alasan. Misal sudah ada acara serupa di tempat lain yg lebih ber-news value, atau tidak lolos evaluasi redaktur.

Jika sudah menghubungi bidang redaksi gak tembus, tenang saja, ada jalur lain.
Pertama hubungi dulu bidang pemasaran. Katakan kalau mau kerjasama. Mau acara masuk koran. Di sini biasanya kita akan disodori opsi mau kerjasama eceran atau langganan. Maksudnya gini, kalau secara eceran. Kita harus beli koran dalam jumlah banyak eksemplar dalam satu hari. Misal untuk dimuat di koran ukuran sekian kali sekian, syaratnya beli koran sebanyak 500 eks. Jika harga koran per eks Rp4.000, artinya harga untuk dapat dimuat dengan space sekian seharga Rp 2.000.000. Cara langganan juga prinsipnya sama saja, bedanya kita bayar nyicil setiap bulan. Angka-angka ini cuma permisalan. Bisa jadi lebih besar, tetapi tidak akan terlalu ekstrim.

Lewat pintu bidang pemasaran setahu TS itu jalur yg termurah dibanding bidang-bidang yg lain, tetapi space biasanya kecil. Kalau mau kerjasama dengan bidang iklan ya silahkan saja, cuma saja acara yg dibikin jangan ecek-ecek, harus yg berbobot. Sebab setahu TS dari hasil pengamatan sendiri, untuk masuk lewat jalur iklan itu sekelas instansi pemerintah, BUMN atau perusahaan besar. Space-nya juga gede, dapat setengah halaman bahkan satu halaman.Tanda berita itu pesanan lewat jalur iklan adalah isi beritannya yg bagus-bagus semua, tidak ada cover both side dan disertai foto-foto orang sedang tebar pesona. Disajikan dalam bentuk berita padahal itu iklan. Jadi isi beritanya sudah diatur oleh si pemesan. Kalau masyarakat awam sulit membedakan, tahunya kalu sudah diberitakan di koran ya itu berita pada umumnya. Gak tahu mana berita asli & mana berita pesanan (settingan) untuk tebar pesona.

Hmmm,...Ini nih yg menurut TS perlu dibenahi. Betul gak?


sumberilustrasi Hari ini 11:05
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.