yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Anggota Polisi Militer Angkatan Darat IV/Surakarta Kopral Partika Subagyo Lelono (53) mengaku melakukan aksi jungkir balik mengelilingi tugu Monas, Jakarta, untuk memberikan kejutan dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-70 Polisi Militer Angkatan Darat dan menyampaikan pesan moral mengenai darurat penyalahgunaan narkoba.
"Pesan-pesan moral karena bisa dilihat sekarang banyak bahaya narkoba menyebar sampai pembunuhan, pemerkosaan," ujar Bagyo sebelum melakukan aksinya, Jumat (17/6/2016).
Bagyo juga menyayangkan karena pengguna narkoba kini sudah menyentuh semua level, dari masayarakat sipil sampai pejabat dan aparat penegak hukum.
"(Narkoba) sudah menyebar ke aparat. Kalau aparatnya sudah kena, hancur NKRI," kata pria asal Solo itu.
Aksi jungkir balik yang dilakukannya merupakan cerminan kejengkelan bapak dua anak itu terhadap kondisi bangsa yang dirudung banyak masalah.
"Saya mau jungkir balik saja. Jungkir balik ini gambaran jengkel saya sebagai orangtua. Saya lihat kondisi bangsa sudah bobrok," ujarnya.
Aksi jungkir balik hari ini merupakan pemanasan bagi Bagyo. Nantinya, dia akan kembali melakukan hal serupa dengan jungkir balik 10 putaran agar tercatat dalam rekor MURI.
Bagyo memilih Tugu Monas untuk melakukan aksi ekstremnya karena Monas merupakan lambang perjuangan bangsa.
"Saya ingin berjuang. Monas ini kan lambang perjuangan, harus kita banggakan ini," ucapnya.
Hari ini Bagyo melakukan satu putaran jungkir balik mengelilingi Tugu Monas. Dia memulai aksinya sekitar pukul 08.15 dan selesai pukul 08.37. Bagyo juga didampingi beberapa orang yang berjalan mengikutinya.
Mereka membawa atribut bertulisan bahaya narkoba, HUT POM AD, dan ucapan menjalankan ibadah puasa. Mereka juga membunyikan kentongan sebagai penanda bahaya narkoba itu.
Bagyo merupakan pemegang sejumlah rekor untuk aksi ekstrem. Ia tercatat pernah melakukan push-up 21 jam 40 menit di atas panggung terbuka depan Balai Kota Solo pada 2006 yang dicatat oleh MURI.
Ia juga merupakan pemegang rekor jungkir balik 5 kilometer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo pada 2012 dan pemecah rekor jalan keliling Monas sambil membawa batu 15 kilogram selama 25 jam non stop pada 2013.
"Pesan-pesan moral karena bisa dilihat sekarang banyak bahaya narkoba menyebar sampai pembunuhan, pemerkosaan," ujar Bagyo sebelum melakukan aksinya, Jumat (17/6/2016).
Bagyo juga menyayangkan karena pengguna narkoba kini sudah menyentuh semua level, dari masayarakat sipil sampai pejabat dan aparat penegak hukum.
"(Narkoba) sudah menyebar ke aparat. Kalau aparatnya sudah kena, hancur NKRI," kata pria asal Solo itu.
Aksi jungkir balik yang dilakukannya merupakan cerminan kejengkelan bapak dua anak itu terhadap kondisi bangsa yang dirudung banyak masalah.
"Saya mau jungkir balik saja. Jungkir balik ini gambaran jengkel saya sebagai orangtua. Saya lihat kondisi bangsa sudah bobrok," ujarnya.
Aksi jungkir balik hari ini merupakan pemanasan bagi Bagyo. Nantinya, dia akan kembali melakukan hal serupa dengan jungkir balik 10 putaran agar tercatat dalam rekor MURI.
Bagyo memilih Tugu Monas untuk melakukan aksi ekstremnya karena Monas merupakan lambang perjuangan bangsa.
"Saya ingin berjuang. Monas ini kan lambang perjuangan, harus kita banggakan ini," ucapnya.
Hari ini Bagyo melakukan satu putaran jungkir balik mengelilingi Tugu Monas. Dia memulai aksinya sekitar pukul 08.15 dan selesai pukul 08.37. Bagyo juga didampingi beberapa orang yang berjalan mengikutinya.
Mereka membawa atribut bertulisan bahaya narkoba, HUT POM AD, dan ucapan menjalankan ibadah puasa. Mereka juga membunyikan kentongan sebagai penanda bahaya narkoba itu.
Bagyo merupakan pemegang sejumlah rekor untuk aksi ekstrem. Ia tercatat pernah melakukan push-up 21 jam 40 menit di atas panggung terbuka depan Balai Kota Solo pada 2006 yang dicatat oleh MURI.
Ia juga merupakan pemegang rekor jungkir balik 5 kilometer di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo pada 2012 dan pemecah rekor jalan keliling Monas sambil membawa batu 15 kilogram selama 25 jam non stop pada 2013.